Diperbarui tanggal 2/08/2023

Metode Pembelajaan Outing Class

kategori Pendidikan Anak Usia Dini / tanggal diterbitkan 2 Agustus 2023 / dikunjungi: 1.20rb kali

Pengertian Metode Pembelajaran Outing Class

Lenterahati dalam Husamah (2015) memaknai Outing Class dengan suatu inisiatif yang mencakup berbagai aktvitas permainan dan keterampilan edukatif praktis untuk dijalankan dalam kesehariannya. Pembelajaran Outing Class menjadi metode pengajaran yang dilakukan diluar ruang kelas dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa. Kegiatan ini bisa dijalankan di lingkungan sekolah atau lainnya.

Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan pembelajaran outing class:

  1. Melibatkan anak dalam kegiatan di luar ruangan, seperti merawat tanaman di area sekolah, mengobservasi objek di sekitar sekolah, atau bercerita di taman sekolah.
  2. Mengajak anak untuk pergi jalan-jalan dan memberikan tugas untuk mengamati hal-hal yang mereka lihat.
  3. Mengorganisir kegiatan outbond di lingkungan alam terbuka.
  4. Mengajak anak-anak mengunjungi kebun binatang.

Dengan melakukan kunjungan lapangan atau perjalanan wisata, anak-anak memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memahami kehidupan sehari-hari masyarakat. Mereka dapat mengobservasi, menyelidiki, dan belajar tentang objek- objek di luar lingkungan sekolah (Simanjuntak, 2012). Melakukan kunjungan lapangan atau perjalanan wisata adalah metode pengajaran yang melibatkan siswa dalam mengunjungi tempat atau objek di luar lingkungan sekolah untuk memperoleh pemahaman dan pengetahuan mengenai berbagai hal, seperti peternakan, perkebunan, lingkungan alam, dan lain sebagainya (Simanjuntak, 2012).

Outing class adalah suatu metode pembelajaran yang menarik dan mengasyikkan bagi anak-anak. Metode ini dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar mereka, serta membantu meningkatkan potensi diri. Selain itu, outing class juga menarik dan menarik perhatian semua siswa. Menurut Gagne, Briggs, dan Wager (dalam Dina Indriana, 2011) Kegiatan luar ruangan yang melibatkan media melibatkan beberapa aspek seperti kemampuan berpikir, strategi berpikir, pengetahuan verbal, kemampuan berperilaku, dan keterampilan motorik. Dina Indriana (2015) memaknai Kegiatan perjalanan media sangatlah signifikan dalam memajukan tiga elemen pembelajaran anak, yaitu emosional, kognitif, dan motorik. Hal ini karena ketiga aspek ini terlibat secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kegiatan perjalanan media. Tidak ada kesalahan dalam memasukkan kegiatan keluar kelas ke dalam proses pembelajaran untuk membantu mengembangkan potensi maksimal anakanak kita. Media ini menawarkan pengalaman yang menyenangkan melalui berbagai jenis permainan dan simulasi yang menantang. Media outing class menawarkan kombinasi yang menarik antara pembelajaran dan hiburan yang sangat menyenangkan. Melalui pengalaman langsung dan interaksi yang aktif, belajar menjadi lebih berarti ketika dilakukan di luar ruangan dengan teman-teman. Hal ini menciptakan kenangan yang tak terlupakan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan keluar kelas selalu menghasilkan pengalaman baru yang akan membentuk pertumbuhan siswa dan di masa depan akan membentuk sifat yang menyenangkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan Pembelajaran Outing Class

Tujuan dari outing class dalam pandangan Indriana, (2015) yaitu:

  1. Pembelajaran ini melakukan identifikasi beragam kelemahan dan kekuatan anak.
  2. Outing class yang dilakukan bisa mengeluarkan potensi dan expresi dalam diri anak namun tetap dalam pengawasan.
  3. Pembelajaran outing class menjadikan anak bisa menghargai dan menghormati dirinya sendiri dan orang lain. Akhirnya anak didik dapat menghargai sebuah perbedaan, dengan demikian anak didik akan mempunyai kepribadian yang baik sehingga dapat belajar menghormati kehidupan.
  4. Outing class anak memiliki kemampuan untuk belajar dengan menyenangkan sehingga anak didik akan terus termotivasi dan bersemangat untuk melakukan segala kegiatan. Kemudian, anak akan terus menggali segala potensi dirinya untuk bisa menyelesaikan bentuk permaian dalam rangkaian kegiatan pembelajaran outing class.
  5. Outing class berperan dalam mengembangkan independensi anak untuk melaksanakan berbagai kegiatan dengan mengoptimalkan potensi dirinya, sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.
  6. Melalui pembelajaran outing class, anak-anak akan mengembangkan sikap peka dan empati kepada persaan orang lain karena kegiatan ini dijalankan secara berkelompok.
  7. Outing class juga mengajarkan anak untuk berkomunikasi dengan orang disekelilingnya.
  8. Dalam outing class, anak-anak dapat mempelajari cara belajar yang efektif dan kreatif karena mereka secara langsung mengaplikasikan metode tersebut. Ini akan membantu mereka menjadi efektif, efisien, dan kreatif dalam kehidupan sehari-hari.
  9. Outing class juga merupakan sarana yang tepat untuk membentuk karakter dan kepribadian yang baik pada anak-anak.
  10. Melalui pembelajaran outing class, anak-anak dapat memahami berbagai nilai positif melalui contoh-contoh nyata yang ada dalam kegiatan yang dilakukan.

Maka kesimpulannya adalah Metode pengajaran di luar kelas (outing class) memiliki beberapa manfaat, seperti meningkatkan pemahaman dan rasa sayang siswa terhadap lingkungan sekitar, mengurangi kebosanan saat belajar, merangsang imajinasi kreatif, meningkatkan semangat dalam belajar, dan sejumlah manfaat
lainnya.

Manfaat Pembelajaran Outing Class

Terdapat nilai kemanfaatan dalam pembelajaran outing class menurut Husamah (2015), yaitu:

  1. Meningkatkan pemahaman anak tentang lingkungan sekitar.
  2. Memperkuat rasa cinta anak terhadap alam sekitar.
  3. Mengurangi kebosanan anak dalam proses belajar.
  4. Membantu anak dalam menerima informasi dengan mudah.
  5. Mengembangkan kesadaran anak terhadap kepentingan alam sekitar.
  6. Memperbaiki kemampuan anak dalam bercerita.
  7. Merangsang kreativitas anak.
  8. Meningkatkan pengetahuan guru dalam merancang strategi pembelajarannya.

Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwaasanya pembelajaran outing class akan memberikan keuntungan tertentu, seperti meningkatkan pemahaman dan rasa tertarik siswa terhadap sekitar lingkungan, mengurangi kebosanan dalam proses belajar, membangkitkan kreativitas, meningkatkan motivasi belajar, dan lain sebagainya.

Kelebihan Pembelajaran Berbasis Outing Class

Menurut Junaidi, (2016:2) terdapat beberapa nilai kelebihan dari pembelajaran outing class, yaitu:

  1. Aktivitas yang menarik dan tidak membawa kebosanan kepada siswa daripada belajar didalam kelas dengan waktu yang lama, sehingga akan meningkatkan motivasi belajar.
  2. Proses pembelajaran menjadi lebih memiliki mkana karena anak terlibat dalam kondisi dan situasi yang nyata atau alami.
  3. Materi yang dipelajari menjadi lebih beragam dan berbasis fakta, sehingga kebenarannya menjadi lebih akurat.
  4. Aktivitas belajar siswa menjadi lebih komprehensif dan aktif karena dapat dilakukan melalui berbagai metode seperti observasi, bertanya atau melakukan wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta, dan sebagainya.
  5. Siswa dapat memahami dan menghayati berbagai aspek kehidupan yang ada di sekitar mereka, sehingga mampu membentuk kepribadian yang akrab dengan lingkungan sekitar dan mengembangkan rasa cinta terhadap lingkungan.

Dari sudut pandang tersebut, bisa diketahui bahwasanya pembelajaran di luar ruangan memiliki keunggulan karena siswa dapat mendapatkan pengalaman langsung dengan membuktikan, bertanya, mencoba, mendengarkan dan mengamati langsung. Hal ini mengakibatkan siswa mendapatkan pengalaman yang menyeluruh dan terarah. Pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan menjadi hal baru yang tidak didapatkan sebelumnya ketika pembelajaran dikelas.

Kekurangan Pembelajaran Berbasis Outing Class

Menurut Junaidi, (2016:2) terdapat beberapa nilai kekurangan dalam pembelajaran outing class yaitu:

  1. Fokus peserta didik kurang terjaga,
  2. Manajemen peserta didik akan menjadi lebih challenging,
  3. Waktu akan banyak terbuang percuma (tidak efisien),
  4. Pemahaman konsep terkadang terpengaruh oleh peserta didik lain/grup lain,
  5. Guru kurang aktif dalam memberikan bimbingan intensif, dan
  6. Minat yang muncul cenderung tidak tahan lama.

Kelemahan pembelajaran outing class terletak pada jarak yang harus ditempuh yang membutuhkan persiapan lebih matang baik transportasi, biaya dan pengawasan yang lebih ketat. Namun, dengan menerapkan pembelajaran outing class dilingkungan sekolah, kelemahan-kelemahan tersebut dapat diminimalisir sehingga menghasilkan optimalisasi capaiannya.