Diperbarui tanggal 10/02/2023

Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini

kategori Pendidikan Anak Usia Dini / tanggal diterbitkan 10 Februari 2023 / dikunjungi: 3.37rb kali

Pengertian Kemampuan Mengenal Huruf

Menurut Carol Seefelt dan Barbara A.Wasik (2008: 331), bahwa pengertian kemampuan mengenal huruf adalah kesanggupan melakukan sesuatu dengan mengenali tanda-tanda/ciri-ciri dari tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa. Belajar huruf adalah komponen hakiki dari perkembangan baca tulis.Anak bisa membaca beberapa kata dan mengenal huruf cetak dilingkungan/ environmental print sebelum mereka mengetahui abjad. Anak menyebut huruf pada daftar abjad, dalam belajar membaca tidak memiliki kesulitan dari pada anak yang tidak mengenal huruf (Carol Seefelt dan Barbara A.Wasik, 2008: 331).

Burnett menyatakan bahwa mengenal huruf merupakan hal penting bagi anak usia dini yang didengar dari lingkungannya baik huruf latin, huruf Arab dan lainnya. Berbagai huruf yang dikenal anak menumbuhkan kemampuan untuk memilih dan memilah berbagai jenis huruf. Melatih anak untuk mengenal huruf dan mengucapkannya mesti harus diulang-ulang (Harun Rasyid dkk, 2009: 241). Selain pendapat di atas, menurut Slamet Suyanto (2005: 165) bagi anak mengenal huruf bukanlah hal yang mudah. Salah satu penyebabnya adalah karena banyak huruf yang bentuknya mirip tetapi bacaannya berbeda, seperti D dan B, M dengan W, maka diperlukan permainan membaca untuk mengenal huruf. Berdasarkan pendapat di atas mengenal huruf adalah menyatakan bahwa pengetahuan huruf sebagai prediktor yang kuat bagi perkembangan bahasa anak khususnya dalam kemampuan membaca dan menulis, oleh karena itu diperlukan pembelajaran yang kreatif dengan menggunakan media sebagai alat bantu dalam mengajar untuk pengenalan huruf agar anak tidak mengalami kebosanan serta pembelajaran lebih bermakna.

Pentingnya Mengenal Huruf

Menurut Carol Seefelt dan Barbara A.Wasik (2008: 329), membaca merupakan keterampilan berbahasa yang merupakan suatu proses bersifat fisik dan psikologis. Keterampilan yang dikembangkan adalah konsep tentang huruf cetak. Anak-anak berkesempatan berinteraksi dengan huruf cetak. Belajar mengenal huruf untuk mencapai kemampuan membaca awal bagi anak-anak.

Proses pengenalan huruf sejalan dengan proses keterampilan berbahasa secara fisik dan psikologis. Proses yang bersifat fisik berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual. Dengan indera visual, anak mengenali dan membedakan gambar-gambar bunyi serta kombinasinya. Melalui proses recoding, anak mengasosiasikan gambar-gambar bunyi beserta kombinasinya itu dengan bunyi-bunyinya. Proses rangkaian tulisan yang dikenal menjadi rangkaian bunyi bahasa dalam kombinasi huruf menjadi kata yang bermakna. Proses psikologis berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi. Melalui proses decoding, gambar-gambar bunyi dan kombinasinya diidentifikasi, diuraikan kemudian diberi makna. Proses ini melibatkan knowledge of the world dalam skemata yang berupa kategorisasi sejumlah pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam gudang ingatan (Imam Syafi’ie, 2013: 7).

Menurut Glenn Doman (Maimunah Hasan, 2009: 311) bahwa anak balita perlu diajari membaca karena, a) anak usia balita mudah menyerap informasi dalam jumlah yang banyak, b) anak usia balita dapat menangkap informasi dengan kecepatan luar biasa, c) semakin banyak yang diserap semakin banyak yang diingat, d) anak usia balita mempunyai energi yang luar biasa, e) anak usia balita dapat mempelajari bahasa secara utuh dan belajar hampir sebanyak yang diajarkan. Pengenalan huruf sejak usia TK yang penting adalah metode pengajarannya melalui proses sosialisasi, dan metode pengajaran membaca tanpa membebani dengan kegiatan belajar yang menyenangkan (Maimunah Hasan, 2009: 314).

Dari pernyataan di atas bahwa mengenal huruf adalah penting bagi anak TK dan perlu diajarkan dengan metode bermain karena merupakan kegiatan yang menyenangkan, tidak membebani anak dan memerlukan energi sehingga anak dapat mempelajari bahasa secara utuh belajar sesuai yang diajarkan/diharapkan.

Manfaat Mengenal Huruf

Manfaat Mengenal Huruf Seefelt dan Wasik (dalam Purwanti, 2016: 95-99) mengungkapkan bahwa belajar huruf adalah tonggak kurikulum Taman Kanak-kanak lewat penyingkapan berulang dan bermakna kepada peristiwa-peristiwa baca tulis, sehingga anak menjadi tahu akan hurufhuruf dan mengerti bahwa huruf-huruf membentuk sebuah kata. Menurut Hariyanto (dalam Purwanti 2016: 599) mengungkapkan bahwa dengan strategi pengenalan huruf sejak usia dini sangat bermanfaat bagi perkembangan bahasa anak, karena membantu mempersiapkan anak untuk dapat membaca dengan mudah. Suyanto (dalam Purwanti, 2016: 99) mengungkapkan bahwa anak yang dapat mengenal huruf dengan baik cenderung memiliki kemampuan membaca dengan lebih baik. Bermain menurut Suyadi, (2013: 34) adalah salah satu pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan untuk anak usia dini. Dengan menggunakan strategi metode materi/bahan dan media yang menarik. Permainan dapat diikuti anak secara menyenangkan.

Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Membaca

Menurut Ika Budi Maryatun (2011: 2) tahapan membaca pada anak usia dini dibagi dalam 4 tahap yaitu:

Tahap I : Membaca Gambar

  1. Anak diberikan gambar, yang dalam satu halaman hanya memuat satu jenis gambar, misalnya gambar ayam,
  2. Gambar tidak boleh dihias dengan jenis gambar lain.
  3. Buku tersebut hanya berisi gambar, belum tulisan.

Tahap II : Membaca Gambar dan Huruf

  1. Keterampilan membaca kata pada gambar
  2. Membaca huruf yang sesuai dengan huruf awal gambar.

Tahap III : Membaca Gambar dan Kata

  1. Keterampilan membaca dengan memperlihatkan gambar dan tulisan nama gambar seperti nama hewan.
  2. Tahap Membaca Kalimat tahap paling matang dari keterampilan membaca seperti burung yang sedang makan.
  3. Anak sudah menguasai banyak kosa kata dan dapat merangkainya dua sampai empat kata menjadi kalimat.
  4. Anak dapat membaca buku bergambar tumbuhan dan hewan.

Menurut Cochorane (Tadkiroatun Musfiroh, 2009: 9), perkembangan dasar kemampuan membaca pada anak usia 4-6 tahun dibagi dalam lima tahap yakni:

  1. Tahap Magic
    Pada tahap ini anak belajar tentang guna buku. Anak mulai berpikir bahwa buku adalah sesuatu yang penting. Anak melihat-lihat buku, membawa bawa buku dan sering memiliki buku favorit.
  2. Tahap Konsep Diri
    Anak melihat dirinya sebagai pembaca, mulai terlihat dalam kegiatan pura-pura membaca, mengambil makna dari gambar, membahasakan buku walau tidak cocok dengan teks yang ada di dalamnya.
  3. Tahap Membaca Antara
    Anak memiliki kesadaran terhadap bahan cetak. Mereka mungkin memilih kata-kata yang sudah dikenal, dapat membaca ulang cerita yang sudah ditulis dan dapat membaca puisi. Pada tahap ini anak mulai mengenali alphabet.
  4. Tahap Lepas Landas
    Anak mulai menggunakan tiga sistem tanda/ciri yaitu grafonic, semantik, dan sintaksis. Anak mulai bergairah membaca, mengenali huruf dari konteks, memperhatikan lingkungan dan membaca apapun di sekitarnya seperti pada kemasan dan papan penunjuk.
  5. Tahap Independen
    Anak dapat membaca secara mandiri, mengkonstruksi makna dari huruf dan dari pengalaman sebelumnya serta isyarat penulis. Anak-anak dapat membuat perkiraan tentang isi bacaan.