Diperbarui tanggal 27/05/2022

Komunikasi Anak dalam Keluarga

kategori Pendidikan Anak Usia Dini / tanggal diterbitkan 27 Mei 2022 / dikunjungi: 6.13rb kali

Pengertian Komunikasi

Menurut Kinchaid (Cangara, 2010: 20) komunikasi adalah “suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi. Komunikasi orangtua dan anak dikatakan efektif bila kedua belah pihak saling dekat, saling menyukai dan komunikasi diantara keduanya merupakan hal yang menyenangkan dan adanya keterbukaan sehingga tumbuh sikap percaya. Komunikasi yang efektif dilandasi adanya kepercayaan, keterbukaan, dan dukungan yang positif pada anak agar anak dapat menerima dengan baik apa yang disampaikan oleh orangtua. Komunikasi efektif antara orangtua dan anak sangat penting untuk menumbuhkan keakraban. Ketika orangtua mendengarkan secara aktif, kemampuan anak untuk mengungkapkan perasaan dan isi hatinya dirangsang dan semakin meningkat. Menurut Jovita (2015: 55) komunikasi merupakan topik bahasan yang menarik untuk di perbincangka, setiap individu perlu mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif agar setiap individu dapat mengungkapkan pendapat.

Perasaan dapat berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan dan lain-lain yang timbul dari lubuk hati. Memahami istilah komunikasi di atas, komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindak lanjut dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima pesan dapat meningkatkan kualitas hubungan antarpribadi dan tidak ada hambatan untuk hal itu” (Slameto, 2010: 61).
Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Pengertian ini jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain.

Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu, ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media. Pengertian lain komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Dalam definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberi tahu atau mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku (behavior).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi dalam Keluarga

Menurtut Jovita (2015: 61) ketepatan komunikasi tersebut di pengaruhi oleh adanya faktor-faktor yang di tinjau sebagai berikut:

  1. faktor sumber
    Memiliki empat komponen yang dapat meningkatkan ketepatan komunikasi yaitu keterampilan berkomunikasi, sikap mental tingkat pengetahuan dan posisi di dalam sosial budaya.
  2. Faktor Penerima
    Faktor penerima memiliki empat komponen yang dapat meningkatkan ketepatan komunikasitersebut, yaitu ketepatan berkomunikasi sikap mental, tingkat pengetahuan, dan system sosial budaya.
  3. Faktor Pesan
    Meliputi kode pesan berupa bahasa, isi pesan dan perlakuan terhadap pesan
  4. Faktor saluran
    Faktor saluran berupa sarana untuk menyampaikan pesan.

Menurut Rakhmat (dalam Indrianti, 2007:10) faktor-faktor yang menumbuhkan komunikasi adalah:

  1. Percaya (trust)
    Percaya disini merupakan faktor yang paling penting sejauh mana percaya kepada orang lain dipengaruhi oleh faktor personal dan situasional. Dengan adanya percaya dapat meningkatkan komunikasi interpersonal karena membuka hubungan komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi.
  2. Sikap suportif
    Sikap suportif adalah adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi seseorang bersikap defensif apabila tidak menerima, tidak jujur, tidak empatis. Dengan sikap defensif komunikasi interpersonal akan gagal.
  3. Sikap terbuka (open mindedness)
    Dengan sikap percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan yang paling penting yaitu saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal

Menurrut Cangara ( 2010: 25) faktor yang menmpengaruhi komunikasi:

  1. Sumber
    Semua pristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi
  2. pesan
    Pesan yang di maksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang di sampaikan pengirim kepada penerima.
  3. Media
    Media yang di maksud di sisni adalah alat yang di gunakan untuk memindahkan pesan dari sumber dari yang menerima.
  4. Peneriam
    Penerima adalah pihak yang mnjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber

Bentuk-bentuk Komunikasi Dalam Keluarga

Bentuk – bentuk komunikasi dalam keluarga menurut Pratikto (dalam Indriyati, 2007: 18)

  1. Komunikasi orang tua yaitu suami-istri
    Komunikasi orang tua yaitu suami istri disini lebih menekankan pada peran penting suami istri sebagai penentu suasana dalam keluarga. Keluarga dengan anggota keluarga (ayah, ibu, anak).
  2. Komunikasi orang tua dan anak
    Komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak dalam satu ikatan keluarga di mana orang tua bertanggung jawab dalam mendidik anak. Hubungan yang terjalin antara orang tua dan anak di sini bersifat dua arah, disertai dengan pemahaman bersama terhadap sesuatu hal di mana antara orang tua dan anak berhak menyampaikan pendapat, pikiran, informasi atau nasehat. 

    Oleh karena itu hubungan yang terjalin dapat menimbulkan kesenangan yang berpengaruh pada hubungan yang lebih baik. Hubungan komunikasi yang efektif ini terjalin karena adanya rasa keterbukaan, empati, dukungan, perasaan positif, kesamaan antara orang tua dan anak.
  3. Komunikasi ayah dan anak
    Komunikasi disini mengarah pada perlindungan ayah terhadap anak. Peran ayah dalam memberi informasi dan mengarahkan pada hal pengambilan keputusan pada anak yang peran komunikasinya cenderung meminta dan menerima. Misal, memilih sekolah. Komunikasi ibu dan anak Lebih bersifat pengasuhan kecenderungan anak untuk berhubungan dengan ibu jika anak merasa kurang sehat, sedih, maka peran ibu lebih menonjol.
  4. Komunikasi anak dan anak yang lainnya
    Komunikasi ini terjadi antara anak 1 dengan anak yang lain. Dimana anak yang lebih tua lebih berperan sebagai pembimbing dari pada anak yang masih muda. Biasanya dipengaruhi oleh tingkatan usia atau faktor kelahiran. Komunikasi keluarga penting dalam membentuk suatu keluarga yang harmonis, dimana untuk mencapai keluarga yang harmonis, semua anggota keluarga harus didorong untuk ambil bagian dalam percakapan mengemukakan pendapat, gagasan, serta menceritakan pengalaman-pengalaman. Komunikasi orang tua dan anak adalah suatu proses hubungan antara orang tua yaitu ibu dan ayah dan anak yang merupakan jalinan yang mampu memberi rasa aman bagi anak melalui suatu hubungan yang memungkinkan keduanya untuk saling berkomunikasi sehingga adanya keterbukaan, percaya diri dalam menghadapi masalah. Komunikasi antara orang tua dan anak dalam keluarga merupakan interaksi yang terjadi antara anggota keluarga dan merupakan dasar dari perkembangan anak.
  5. Unsur-unsur Komunikasi Dalam Keluarga
    Beberapa ahli menyebutkan unsur-unsur komunikasi dalam keluarga sama dengan unsur-unsur komunikasi pada umumnya. Beberapa unsur komunikasi yang dapat diterapkan untuk komunikasi dalam keluarga:
    1. Sumber komunikasi adalah pembuat atau pengirim informasi dalam komunikasi keluarga. Dalam komunikasi keluarga sumber bisa berasal dari ayah, ibu, adik, bahkan lebih luas lagi kakek, nenek, bibi, paman, dan sebagainya.
    2. Pesan yang disampaikan dalm proses komunikasi dalam keluaraga dapat disampaikan dengan cara tatap muka di dalam rumah atau melalui media komunikasi bila tidak bertemu di rumah. Isi pesan bisa berupa ilmu pengetahuan orang tua menyanyikan lagu untuk si kecil berbagai berita lokal maupun nasional dalam memilih teman bergaul.
    3. Media yang di maksud ialah alat yang digunakan umtuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa saluran atau media komunikasi. Media komunikasi utama untuk komunikasi dalam keluarga adalah pancaindra manusia, pada saat anggota keluarga dapat bertemu langsung. Selain indera manusia, ada juga saluran komunikasi yang dapat digunakan pada saat anggota keluarga tidak dapat bertemu muka, yaitu melalaui surat, telepon, telegram, ponsel, hingga internet.
    4. Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan. Di dalam keluarga, penerima pesan adalah semua anggota keluarga. Unsur lain adalah pengaruh atau efek pesan baik dari pengetahuan, sikap atau tingkah laku seseorang Bentuk komunkasi dalam keluarga adalah personal communication yaitu komunikasi antar pribadi. Sifat komunikasi dalam keluarga dapat verbal maupun non verbal. Secara verbal yaitu dengan ucapan dan tulisan, adapun secara non verbal yaitu dengan tindakan atau gerak mimik. Metode komunikasi dalam keluarga adalah informasi, persuasive, dan instruktif. Fungsinya adalah untuk memberikan informasi, edukasi, persuasi, dan hiburan. Tujuan komunkasi dalam keluarga adalah perubahan sosial, partisirasi sosial, perubahan sikap, perubahan opini dan juga perubahan tingkah laku.

Alo Liliweri (2007: 70) menanggapi pesan dan menerima pesan tersebut maka sebenarnya telah terjadi komunikasi antar pribadi dalam keluarga yang dialogis. Sedangkan umpan balik dari komunikasi dalam keluarga ini berfungsi sebagai unsur pemerkaya dan pemerkuat komunikasi antara anggota keluarga sehingga harapan dan keinginan anggota keluarga dapat dicapai. Hafied Cangara (2002: 62) meningkatkan hubungan insani konflik-konflik pribadi dalam keluarga, mengurangi ketidak pastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Komunikasi dalam keluarga dapat meningkatkan hubungan kemanusiaan diantar pihak-pihak yang berkomunikasi. Dalam hidup berkeluarga dan bermasyarakat seseorang bisa memperoleh kemudahan-kemudahan dalam hiduonya karena memiliki banyak sahabat. Melalui komunikasi dalam keluarga, juga dapat dibina hubungan yang baik, sehungga dapat menghindari dan mengatasi terjadinya konflik-konflik diantara anggota keluarga.

Komunikasi dalam keluarga merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi yang khas. Adapun ciri khas komunikasi antar pribadi yang membedakan dengan komunikasi massa adalah:

  1. mempunyai struktur yang teratur atau diatur,
  2. mengejar tujuan yang telah direncanakan terlebih dahulu,
  3. orang-orang yang identitas keanggotaannya kadang-kadang kurang jelas, terjadi sambil lalu.

Hafied Cangara (2002: 32) sebagai bentuk nyata dari komunikasi dalam keluarga. Proses komunikasi berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, di mana anggota-anggota keluarga saling berinteraksi satu sama lainnya, Ciri-cirinya yaitu : anggota-anggota keluarga terlibat dalam suatu proses komunikasi yang berlangsung secar tatap muka, potong di mana semua anggota bisa berbicara dalam kedudukan yang sama, dengan kata lain tidak ada pembicaraan tunggal yang mendominasi situasi, sumber dan penerima sulit diidentifikasi, artinya dalam situasi ini semua anggotakeluarga bisa berperan sebagai sumber sekaligus sebagai penerima. Karena itu pengaruhnya bisa bermacam-macam.

Ruang Lingkup Komunikasi

Alo Liliweri (2007 : 6) menjelaskan ruang lingkup komunikasi terdiri atas unsur-unsur : (a) bentuk, (b) sifat (c) metode, ( d) fungsi, (e) tujuan. Bentuk komunkasi dalam keluarga adalah personal communication yaitu komunikasi antar pribadi. Sifat komunikasi dalam keluarga dapat verbal maupun non verbal. Secara verbal yaitu dengan ucapan dan tulisan, adapun secara non verbal yaitu dengan tindakan atau gerak mimik. Metode komunikasi dalam keluarga adalah informasi, persuasive, dan instruktif. Fungsinya adalah untuk memberikan informasi, edukasi, persuasi, dan hiburan. Tujuan komunkasi dalam keluarga adalah perubahan sosial, partisirasi sosial, perubahan sikap, perubahan opini dan juga perubahan tingkah laku.

Alo Liliweri (2007: 70) menjelaskan apabila antara anggota saling menanggapi pesan dan menerima pesan tersebut maka sebenarnya telah terjadi komunikasi antar pribadi dalam keluarga yang dialogis. Sedangkan umpan balik dari komunikasi dalam kelompok ini berfungsi sebagai unsur pemerkaya dan pemerkuat komunikasi antara anggota kelompok sehingga harapan dan keinginan anggota dapat dicapai.

Hafied Cangara (2002 : 62) menjelaskan fungsi komunikasi antar pribadi ialah meningkatkan hubungan insani (Human relation), menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi dalam keluarga, mengurangi ketidak pastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Komunikasi antar pribadi dapat meningkatkan hubungan kemanusiaan diantar pihak-pihak yang berkomunikasi. Dalam hidup berkeluarga dan bermasyarakat seseorang bisa memperoleh kemudahan-kemudahan dalam hiduonya karena memiliki banyak sahabat. Melalui komunikasi antar pribadi, juga dapat dibina hubungan yang baik, sehungga dapat menghindari dan mengatasi terjadinya konflik-konflik diantara kita.

Komunikasi dalam keluarga merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi yang khas. Adapun ciri khas komunikasi antar pribadi yang membedakan dengan komunikasi massa adalah : (1) terjadi secara spontan, (2) tidak mempunyai struktur yang teratur atau diatur, (3) terjadi secara kebetulan, (4) tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan terlebih dahulu, (5) dilakukan oleh
orang-orang yang identitas keanggotaannya kadang-kadang kurang jelas, (6) bisa terjadi sambil lalu (Alo Liliweri, 2007 : 13 ).

Capaian Komunikasi Orangtua dan anak

Menurut Jovita (2015, 124) indikator komunikasi orangtua terhadap anak yaitu:

  1. Orangtua memberi kebebasan kepada anak untuk berkreasi, maka anak terpacu untuk membuat karya unik
  2. Orangtua menerima berbagai jawaban anak terhadap pertanyaan tertentu maka anak belajar berfikir luas
  3. Orangtua menerangkan materi dengan sudut pandang yang unik, maka anak terpacu rasa ingintahunya
  4. Orangtua memberikan penjelassan awal secara jelas sebelum anak memulai pekerjaanya, maka anak mendapatkan pengetahuan awal secara efektif
  5. Orangtua mengunakan alat peraga maka anak mempunyai modal pengetahuan awal yang lebih nyata
  6. Orangtua menerangkan dengan eksperimen maka rasa ingin tahu anak terpacu dan belajar megamati suatu fenomena.
  7. Orangtua memberikan ulasan dan kesimpulan terhadap apa yang dikerjakan anak, maka anak yang dpahami maksud pekerjaan dan berfikir secara utuh.
  8. Orangtua mengingatkan isi cerita dengan fenomena yang pernah dilihat anak, maka anak belajar meningkatkan suatu hal dengan hal yang lain.

Menurut Yusuf (2005: 183) indikator komunikasi orangtua adalah sebagai berikut:

  1. Keterbukaan (openess)
    Keterbukaan adalah sejauh mana individu memiliki keinginan untuk terbuka dengan orang lain dalam berinteraksi. Keterbukaan yang terjadi dalam komunikasi memungkinkan perilakunya dapat memberikan tanggapan secara jelas terhadap segala pikiran dan perasaan yang diungkapkannya.
  2. Empati (Empathy)
    Empaty adalah suatu perasaan individu yang merasakan sama seperti yang dirasakan orang lain, tanpa harus secara nyata terlibat dalam perasaan ataupun tanggapan orang tersebut.
  3. Dukungan
    Adanya dukungan dapat membantu seseorang lebih bersemangat dalam melakukan aktivitas serta meraih tujuan yang diinginkan. Dukungan ini lebih diharapkan dari orang terdekat yaitu, keluarga.
  4. Perasaan Positif (Positiveness)
    Perasaan yaitu dimana individu mempunyai perasaan positif terhadap apa yang sudah dikatakan orang lain terhadap dirinya.
  5. Kesamaan (Equality)
    Kesamaan adalah sejauh mana antara pembicara sebagai pengirim pesan dengan pendengar sebagai penerima pesan mencapai kesamaan dalam arti dan pesan komunikasi. Dengan kata lain kesamaan disini dimaksudkan individu mempunyai kesamaan dengan orang lain dalam hal berbicara dan mendengarkan.

Bentuk – bentuk komunikasi dalam keluarga menurut Pratikto yaiut:

  1. Komunikasi orang tua yaitu suami-istri
    Komunikasi orang tua yaitu suami istri disini lebih menekankan pada peran penting suami istri sebagai penentu suasana dalam keluarga. Keluarga dengan anggota keluarga (ayah, ibu, anak).
  2. Komunikasi orang tua dan anak
    Komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak dalam satu ikatan keluarga di mana orang tua bertanggung jawab dalam mendidik anak. Hubungan yang terjalin antara orang tua dan anak di sini bersifat dua arah, disertai dengan pemahaman bersama terhadap sesuatu hal di mana antara orang tua dan anak berhak menyampaikan pendapat, pikiran, informasi atau nasehat. Oleh karena itu hubungan yang terjalin dapat menimbulkan kesenangan yang berpengaruh pada hubungan yang lebih baik. Hubungan komunikasi yang efektif ini terjalin karena adanya rasa keterbukaan, empati, dukungan, perasaan positif, kesamaan antara orang tua dan anak.
  3. Komunikasi ayah dan anak
    Komunikasi disini mengarah pada perlindungan ayah terhadap anak. Peran ayah dalam memberi informasi dan mengarahkan pada hal pengambilan keputusan pada anak yang peran komunikasinya cenderung meminta dan menerima. Misal, memilih sekolah. Komunikasi ibu dan anak Lebih bersifat pengasuhan kecenderungan anak untuk berhubungan dengan ibu jika anak merasa kurang sehat, sedih, maka peran ibu lebih menonjol.
  4. Komunikasi anak dan anak yang lainnya
    Komunikasi ini terjadi antara anak 1 dengan anak yang lain. Dimana anak yang lebih tua lebih berperan sebagai pembimbing dari pada anak yang masih muda.

Daftar Pustaka

Goleman, Daniel. (2007). Social Intellegence. (Terjemahan Hariono S.Imam). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Henilah: 2015. Kurikulum dan Pembelajaran PAUD. Jakarta: Media Akademi

Indriyati. 2007. Hubungan antara komunikasi orang tua dan anak dengan rasa percaya diri remaja putri awal yang ada pada siswi SMP Negeri 3 Salatiga. Jurnal. FIP. UNS