Diperbarui tanggal 13/09/2022

Teori Belajar Connectivisme

kategori Belajar dan Pembelajaran / tanggal diterbitkan 13 September 2022 / dikunjungi: 3.43rb kali

Teori connectivisme yang dikemukakan oleh Goerge Siemens merupakan sebuah paradigma baru dalam dunia pendidikan. Munculnya teori belajar connectivisme sebagai akibat perkembangan zaman dengan semakin pesatnya pertumbuhan teknologi digital. Bagi negara berkembang dengan perangkat teknologi yang canggih dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang berorientasi untuk memudahkan siswa dalam belajar. Proses pembelajaran dalam era digital hendaknya lebih menyesuaikan dengan ketersediaan perangkat teknologi yang ada. Munculnya teori belajar connectivisme menambah serangkaian teori belajar yang berkembang seiring dengan perkembangan zaman yaitu teori behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme dan kini muncul teori belajar connectivisme.

Munculnya teori belajar connectivisme sebagai paradigma baru dalam pembelajaran dapat melatih siswa dalam melakukan pembelajaran mandiri menggunakan teknologi yang ada. Siemens menyatakan bahwa connectivisme merupakan sebuah paradigma pembelajaran baru yang memungkinkan siswa terhubung kepada pengembangan kemampuan berfikir yang benar dengan sumber yang tepat. Untuk itu implementasi teori belajar connectivisme dengan pemanfaatan e-learning dalam proses pembelajaran sains mandiri.

Implementasi teori belajar connectivisme juga terlihat dalam sistem pembelajaran jarak jauh. Ketersediaan media digital dalam kondisi pembelajaran jarak jauh sangat memadai, seperti video call, live streaming dan sebagainya. Media digital dapat sebagai pusat sumber belajar yang utama bagi sistem pembelajaran jarak jauh. Hakikat dari pusat sumber belajar adalah terpusat kepada peserta didik. Dalam rangka mengembangkan kepribadiannya dan untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran tertentu diperlukan lingkungan belajar tertentu pula, misalnya interaksi belajar dalam kelompok kecil, belajar mandiri, belajar bebas dan sebagainya. Jadi, pusat sumber belajar merupakan wahana yang memberikan fasilitas dan kemudahan pada proses pembelajaran, di mana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola, dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efesiensi kegiatan pembelajaran.