Diperbarui tanggal 17/03/2022

Penyegar Pembelajaran

kategori Belajar dan Pembelajaran / tanggal diterbitkan 17 Maret 2022 / dikunjungi: 856 kali

Pengertian Penyegar Pembelajaran (Ice Breaking)

Setiap guru pernah mengalami situasi dimana peserta didik mengalami kebosanan, kejenuhan, mengobrol diluar kontek pembelajaran, sehingga pembelajaran matematika atau pembelajaran lain akan terganggu dan membuat semakin tidak teratur lagi. Untuk itu guru perlu mencari permasalahan yang terjadi agar permasalahan tersebut dapat teratasi. Cara yang harus dilakukan adalah menggunakan penyegar pembelajaran (ice breaking) pada saat kegiatan pembelajaran sehingga permasalahan guru pada saat pembelajaran matematika mampu teratasi dengan baik dan terarah. Apabila penyegar pembelajaran ice breaking ini digunakan guru pada kegiatan pembelajaran dikelas maka akan mengembalikan semangat, gairah belajar, motivasi peserta didik menjadi lebih baik. Suasana ini akan lebih efektif untuk mengatasi dan membantu peserta didik mencapa tujuan pembelajaran dibandingkan dengan suasana yang hening dan tegang.

Penyegar pembelajaran (ice breaking) adalah kegiatan kecil dalam mengalihkan situasi dari membosankan menjadi bersemangat, rileks, dan rasa senang mendengarkan orang yang berbicara didepan kelas (Windarto, 2018:1). Pernyataan ini sejalan dengan yang disampaikan oleh M. Said yang menyatakan, penyegar pembelajaran (ice breaking) adalah kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan didalam kelompok. Menurut Susanah dan Alarifin (2013:43) Permainan penyegar (ice breaking) merupakan suatu kegiatan untuk mencairkan keadaan pembelajaran menjadi pembelajaran yang menyenangkan. Sejalan dengan pendapat yang dikemukan oleh Kurniasih dan Alarifin (2015:28) menyebutkan bahwa penyegar pembelajaran (ice breaking) adalah kegiatan belajar penuh semangat yang berfungsi membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga terciptanya suatu kondisi belajar yang menyenangkan.

Berdasarkan pendapat yang telah disampaikan maka penyegar pembelajaran (ice breaking) adalah suatu kegiatan peralihan situasi yang bosan didalam pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga peserta didik termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran matematika di sekolah dasar. Penyegar pembelajaran (ice breakiang) bisa dilakukan didalam berbagai bentuk pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan dalam waktu antara 5 – 15 menit (Fanani, 2010:69). Waktu yang tepat untuk menggunakan penyegar pembelajaran (ice breaking) menurut Windarto (2018:2) yaitu: diawal ketika memulai kegiatan pembelajaran, dipertengahan ketika pembelajaran mulai melemah, diakhir sebagai wujub kebersamaan dalam kegiatan belajar dikelas ataupun diluar kelas. Namun dari ketiga waktu tersebut, yang paling tepat digunakan adalah pada saat dipertengahan karena ketika pembelajaran mulai melemah maka Penyegar pembelajaran (ice breaking) digunakan untuk mengembalikan semangat peserta didik untuk belajar matematika sehingga pembelajaran matematika akan disenangi dan ditunggu oleh peserta didik untuk pertemuan selanjutnya.

Tujuan Penyegar Pembelajaran

Menurut Windarto (2018:1) tujuan dilaksanakannya penyegar pembelajaran (ice breaking) adalah sebagai berikut:

  1. Terciptanya kondisi peserta didik yang setara antar peserta didik di kelas.
  2. Menghilangkat sekat-sekat pembatas antara peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
  3. Terciptanya kondisi yang dianamis di antara peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
  4. Menimbulkan semangat atau motivasi antara peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran sampai selesai.

Metode Penyegar Pembelajaran (Ice Breaking)

Metode-metode yang dapat dilakukan dalam penggunaan penyegar pembelajaran (ice breaking) menurut Windarto (2018:2) yaitu sebagai berikut: metode ceramah, metode studi kasus dan metode simulasi dan permainan. Pada metode ceramah dilakukan diawal kegitan karena guru akan menjelaskan intruksi ataupun petunjuk penyegar pembelajaran (ice breaking). Pada metode studi kasus melibatkan peserta didik untuk ikut andil dalam pemecahan persoalan-persoalan praktis. Tujuan dari pemecahan persoalan-persoalan itu adalah untuk melihat potensi awal yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik dari segi afektif, kognitif, dan psikomotorik dan metode simulasi dan permainan merupakan metode yang paling sederhana untuk digunakan. Guru hanya menyiapkan beberapa permainan yang bertujuan untuk memecahkan kebekuan, kejenuhan peserta didik menghadapi berbagai persoalan pemecahan masalah matematika di sekolah dasar.

Tujuan dari metode ini yaitu terciptanya keakraban peserta didik, mampu menghafal nama dan identitas peserta didik lainnya, tertanamnya mereka adalah satua kesatuan yang utuh atau menumbuhkan kebersamaan diantara peserta didik.

Penyegar Pembelajaran Berimajinasi

Tujuan permainan penyegar ice breaking berimajinasi yaitu melatih imajinasi peserta didik. Penyegar pembelajaran (ice breaking) ini menggunakan waktu selama 5-10 menit. Langkah-langkahnya yaitu:

  1. Peserta didik mendengarkan perhatian intruksi dari guru.
  2. Guru menyanpaikan kepada peserta didik bahwa akan bermain “imajinasi”
  3. Ketika guru menunjuk salah satu benda (Spidol) peserta didik diminta untuk berimajinasi membayangkan spidol tersebut menjadi benda lain.
  4. Secara bergantian peserta didik menyampaikan hasil imajinasi dan memperagakannya.
  5. Jika peserta didik sudah mulai semangat maka pembelajaran dapat dilanjuti kembali.

Penyegar Pembelajaran Tebak Gaya

Penyegar pembelajaran (ice breaking) tebak gaya adalah melatih percaya diri peserta didik. waktu yang digunakan selama 5-10 menit, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Guru membagi beberapa kelompok.
  2. Guru memberikan penjelasan kepada peserta didik bahwa salah satu anggota kelompok akan menjadi model secara bergantian untuk memperagakan didepan kelas.
  3. Model hanya menggunakan bahasa tubuh.
  4. Kelompok yang lain menebak apa yang diperagakan oeh model.
  5. Diakhir permainan akan dihitung tebakan yang benar dan pemenangnya adalah kelompok yang menebak dengan jumlah yang banyak.

Macam-macam Penyegar Pembelajaran

Penyegar pembelajaran (ice breaking) dapat dikelompokkan menjadi 2 macam menurut Windarto (2018:3) yaitu penyegar pembelajaran (ice breaking) tanpa media dan menggunakan media. Penyegar pembelajaran (ice breaking) tanpa media adalah kegiatan dilaksanakannya penyegar pembelajaran (ice breaking) tidak menggunakan media dan hanya menggunakan anggota tubuh sebagai salah satu cara untuk melaksanakan penyegar pembelajaran (ice breaking). Contohnya, pada saat pembuka materi (sapa-sapaan, yel-yel, aneka tepuk berirama, permainan (lompat benar-salah, Tepuk badak-badut), gerak anggota badan (senam angka, senam lima jari). Sedangkan penyegar pembelajaran (ice breaking) menggunakan media adalah kegiatan dilaksakannya penyegar pembelajaran (ice breaking) menggunakan media perantara agar penyegar pembelajaran (ice breaking) mampu tersampaikan kepada peserta didik. usaha yang dilakukan oleh guru ini berguna untuk mencairkan kebekuan, kejenuhan dengan menggunakan medai apa saja sehingga permainan menjadi lebih hidup. Lebih baik lagi menggunakan barang bekas dan lingkungan sebagai media dalam penggunaan penyegar pembelajaran (ice breaking) didalam kegiatan pembelajaran. contohnya: kreativitas (membuat kalung dan memberi titik).

Hal yang perlu Diperhatikan Saat Menggunakan Penyegar Pembelajaran

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru ketika menggunakan penyegar pembelajaran (ice breaking) menurut Windarto (2018:10) yaitu: guru harus mempunyai (feeling) atau naluri yang kuat untuk mengetahui kondisi peserta didik, waktu yang digunakan sangat kondisional tergantung kepada tingkat kondisi peserta didik, guru menggunakan media agar menjadi lebih baik, menimbulkan kesan positif.