Siklus Jhonston
Pengertian Siklus Jhonston
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia siklus merupakan putaran waktu yang didalamnya terdapat rangkaian kejadian yang berulang-ulang secara tetap dan beratur. Menurut Ngalimun (2012:145) siklus belajar (Learning Cycle) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar (Student Centered). Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasikan sedemiian rupa sehingga pebelajar menguasai kompetensi- kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan peranan aktif. Pada mulanya Learning Cycle hanya terdiri dari fase eksplorasi (exploration), pengenalan konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep(concept application).
Learning Cycle tiga fase telah dikembangkan dan disempurnakan menjadi 5 dan 6 fase. Pada fase Learning Cycle 5 fase, ditambahkan tahap engagement sebelum exploration dan ditambahkan pula tahap evaluation pada akhir siklus. Tahap concept introduction dan concept application diistilahkan menjadi explaination dan elaboration. Karena Learning Cycle 5 fase sering dijuluki LC 5E (Engagement, Exploration, Explaination, Elaboration, and Evaluation).
Ngalimun (2012:146) menyatakan bahwa pada Learning Cycle 6 fase, Jhonston menambahkan tahap identifikasi tujuan pembelajaran pada awal kegiatan. Menurut Johnston (dalam septiana dan cahyowati) fase dalam Learning Cycle 6E yaitu fase Elicit, fase Engagement, fase Exploration, fase Explanation, fase Elaboration dan fase Evaluation. Sehingga penulis menyimpulkan siklus jhonston adalah siklus belajar Learning Cycle yang ditambahkan tahap identifikasi tujuan pembelajaran yang disebut dengan tahapan Elicit pada awal kegiatan pembelajaran sebelum memasuki siklus belajar selanjutnya. Maka pada siklus Learning Cycle siklus belajar menjadi 6 fase yang dijuluki dengan LC 6E (Elicit, Engagement, Exploration, Explaination, Elaboration, and Evaluation)
Tahapan Siklus Jhonston
Menurut Johnston (dalam septiana dan cahyowati) fase dalam Learning Cycle 6E yaitu fase Elicit, fase Engagement, fase Exploration, fase Explanation, fase Elaboration dan fase Evaluation.
Tahapan siklus Jhonston dapat dijelaskan oleh Eisienkraft (dalam Mashudi, 2015) dimana tahapan model pembelajaran siklus belajar adalah:
- Elicit, guru berusaha menimbulkan atau mendatangkan pengetahuan awal siswa. Pada fase ini guru dapat mengetahui sampai dimana pengetahuan awal siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajari dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pengetahuan awal siswa agar timbul respon dari pemikiran siswa serta menimbulkan kepenasaran tentang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Engagment, fase ini digunakan untuk memfokuskan perhatian siswa, merangsang kemampuan berfikir siswa serta membangkitkan minat dan motivasi siswa terhadap konsep yang akan diajarkan.
Exploration, pada fase ini siswa memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang akan dipelajari. Siswa diberikan kesempatan untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari guru.
Explaination, fase ini siswa diperkenalkan pada konsep, hukum dan teori baru. Guru mengenalkan siswa pada beberapa kosakata ilmiah dan memberikan pertanyaan untuk merangsang siswa agar menggunakan istilah ilmiah untuk menjelaskan hasil eksplorasi.
Elaboration, fase yang bertujuan untuk membawa siswa menerapkan simbol- simbol, definisi, konsep, dan keterampilan pada permasalahan yang berkaitan dengan contoh dari pelajaran yang dipelajari.
Evaluation, fase evaluasi model pembelajaran ini terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi surmatif. Evaluasi formatif tidak boleh dibatasi pada siklus-siklus tertentu saja, sebaiknya guru selelau menilai semua kegiatan siswa.
Aktivitas yang terjadi dalam siklus belajar yang dikutip dari yaitu sebagai berikut:
Aktivitas Guru
Setelah diartikan kedalam bahasa indonesia, aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam siklus belajar adalah sebagai berikut:
No | Fase | Konsisten dengan model ini | Tidak konsisten dengan model ini |
1 | Engage |
|
|
2 | Explore |
|
|
3 | Explain |
|
|
4 | Elaborate |
|
|
5 | Evaluate |
|
|
Aktivitas Siswa
Aktivitas yang dilakukan siswa dalam siklus belajar setelah diartikan kedalam bahasa indonesia adalah sebagai berikut:
No | Fase | Konsisten dengan model ini | Tidak konsisten dengan model ini |
1 | Engage |
|
|
2 | Explore |
|
|
3 | Explain |
|
|
4 | Elaborate |
|
|
5 | Evaluate |
|
|
Aktivitas yang terjadi dalam Learning Circle menurut Ngalimun (2012:146) yaitu:
- Engagement
Tahap ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar terkondisi dalam menempuh fase selanjutnya dengan jalan mengeksplorasi pengetahuan awal dan ide-ide mereka serta untuk mengetahui kemungkinan terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran sebelumnya. Pada ftahap ini minat dan keingintahuan siswa tentang topik yang akan diajarkan berusaha dibangkitkan. Pada tahapan ini siswa diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari dan dibuktikan dalam tahap eksplorasi. - Exploration
Pada tahapan ini siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari guru untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum dan telaah literatur. - Explanation
Pada tahap ini guru mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta bukti dan klarifikasi dari penjelasan mereka, dan mengarahkan kegiatan diskusi. Pada tahap ini siswa menemukan istilah-istilah dari konsep yang telah dipelajari. - Elaboration
Pada tahap ini siswa menerapkan konsep dan keterampilan dalam situasi baru melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum lanjutan. - Evaluation
Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap efektifitas fase-fase sebelumnya dan juga evaluasi terhapat pengetahuan, pemahamn konsep, atau kompetensi siswa dalam konteks baru yang kadang-kadang mendorong siswa melakuakan investigasi lebih lanjut.
Mengacu kepada pendapat Ngalimun (2012:146) yang menyatakan bahwa pada Learning Cycle 6 fase, Jhonston menambahkan tahap identifikasi tujuan pembelajaran pada awal kegiatan serta beberapa pendapat para ahli maka dalam penelitian ini penulis beranggapan tahapan identifikasi tujuan pembelajaran atau yang disebut elicit hampir sama dan terintegrasi dalam tahapan Engagement. Adapun tahapan dalam Siklus Jhonston sebagai berikut:
- Elicit dan Engagement
- Exploration
- Explanation
- Elaboration
- Evaluation