Diperbarui tanggal 23/07/2022

Pengertian Argumentasi

kategori Belajar dan Pembelajaran / tanggal diterbitkan 23 Juli 2022 / dikunjungi: 2.25rb kali

Pengertian Argumentasi 

Menurut Keraf (2010) argumentasi merupakan usaha untuk mengajukan bukti-bukti atau menentukan kemungkinan-kemungkinan penyebab atau untuk menyatakan pendapat mengenai suatu hal. Menurut Andriani (2018) argumentasi merupakan usaha yang dilakukan seseorang dalam menyampaikan suatu pendapat yang disertai fakta yang menguatkan pendapat tersebut sedangkan menurut Yan & Enduran (2008), argumentasi merupakan komponen penting dalam literasi ilmiah, sehingga dengan mampu berargumen secara baik peserta didik tersebut sudah mampu menguasai konsep suatu materi. Argumentasi menurut Simon, Erduran, & Osborne (2006) merupakan proses mengumpulkan berbagai komponen yang dibutuhkan untuk membangun suatu pendapat atau argumen.

Toulmin Argumentation Pattern

Komponen argumentasi menurut Toulmin (1958) terdiri dari claim, evidence, warrant, backing, qualifier, dan rebuttal (Gambar 2.1). Pengertian dari masing–masing komponen argumentasi Toulmin yaitu : Claim merupakan kemampuan siswa dalam memberikan pendapat berdasarkan informasi yang diperoleh atau argumentasi siswa dalam menjawab pertanyaan yang di berikan. Evidence merupakan kemampuan siswa untuk menginformasikan apa saja yang mereka ketahui. Warrant merupakan kemampuan siswa memberikan dan menganalisis data, kemampuan memberikan pembenaran dimana siswa dapat menghubungkan data dan klaim dengan menuliskan contoh, menuliskan apa saja yang diketahui dalam soal matematis, menuliskan persamaan. Backing merupakan kemampuan siswa dalam memberikan dukungan dimana siswa dapat menjawab semua pertanyaan yang di minta oleh guru. Qualifier merupakan kemampuan siswa dalam memberikan jawaban yang akurat sesuai dengan teori. Rebuttal merupakan kemampuan siswa dalam membuat sanggahan terhadap permasalahan dimana siswa harus menolak sebuah pernyataan yang di anggap mereka salah (Robertshaw dan Campbell, 2013).

Komponen Argumentasi dari Toulmin

Di sisi lain, Menurut McNeill & Krajcik (2011) komponen argumentasi Toulmin (1958) merupakan struktur dasar argumentasi yang mampu meningkatkan kemampuan argumentasi siswa secara lisan dan tertulis. Komponen argumentasi Toulmin (1958) disesuaikan oleh McNeill & Krajcik (2011) dengan kemampuan siswa dan menghasilkan 4 komponen argumentasi, yaitu: claim, evidence, reasoning, dan rebuttal. Claim merupakan suatu gagasan, kesimpulan, hipotesis, atau pendapat terhadap suatu kejadian atau fenomena (Kaya, Erduran, & Cetin, 2012). Evidence adalah bukti yang digunakan untuk mendukung claim. Reasoning merupakan alasan yang diberikan untuk menghubungan evidence dengan claim. Rebuttal merupakan alternatif jawaban untuk menolak claim karena claim yang diberikan dianggap kurang tepat (McNeill & Krajcik, 2011).

Jenis Argumentasi

Argumentasi menurut Tippett di kategorikan ke dalam 2 jenis, yaitu: argumentasi lisan dan tertulis. Argumentasi tertulis menurut Bathgatea, Crowellb, Schunna, Cannadyc, & Dorphc bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dan kemampuan menulis peserta didik. Argumentasi lisan bermanfaat untuk melatih dan meningkatkan kemampuan berbicara atau kemampuan mengungkapkan apa yang ada di benaknya berdasarkan informasi atau data yang telah di peroleh.

Manfaat Argumentasi

Dawson (2017) argumentasi dapat digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat keputusan dan ilmu pengetahuan ilmiahnya. Ade (2016) berpendapat bahwa kemampuan argumentasi memainkan peranan penting dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan menambah pemahaman yang mendalam terhadap suatu gagasan maupun ide. Siswanto (2014) menyatakan bahwa keterampilan berargumentasi berperan penting dalam membangun suatu eksplanasi, model, dan teori dari suatu konsep yang dipelajari karena dengan melatihkan keterampilan berargumentasi berarti melatihkan kemampuan kognitif dan afektif yang dapat digunakan untuk membantu pemahaman konsep. Lazzarou (2009) menunjukan bahwa adanya peningkatan yang positif dari keterampilan argumentasi peserta didik Sekolah Menengah Atas dapat diamati melalui pengajaran yang jelas dan memanfaatkan pola argumentasi Toulmin dan membangun keterampilan argumentasi peserta didik.