Diperbarui tanggal 8/Okt/2022

Karakter Tanggung Jawab

kategori Belajar dan Pembelajaran / tanggal diterbitkan 8 Oktober 2022 / dikunjungi: 9.52rb kali

Pengertian Tanggung Jawab

Menurut Lestari, Suadnyana, & Asri (2018:177), tanggung jawab adalah berani memikul dan menyelesaikan dengan baik dan ikhlas segala tugas yang diberikan secara sungguh-sungguh. Sedangkan menurut Aini, Sukestiyarno, & Waluya (2015:116), karakter tanggung jawab adalah pelaksanaan tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh seseorang secara sadar yang menunjukkan sikap dan perilaku yang baik. Tanggung jawab merupakan hal penting dalam kegiatan pembelajaran. Tanggung jawab dapat ditujukkan dengan perilaku seperti mengerjakan tugas dengan teliti dan menyelesaikan tepat pada waktunya (Rahayu, 2016:98). Tanggung jawab bertujuan untuk menguatkan kemampuan manajemen diri, bekerjasama serta orientasi dalam tim, dan selalu belajar (Hamidah & Palupi, 2012:144).

Tanggung jawab sudah dilaksanakan oleh sekolah dalam kegiatan pembelajaran secara tidak langsung, sehingga diharapkan peserta didik menerapkan dengan baik sikap mandiri dan bertanggung jawab tersebut (Elviana,2017:135). Perilaku tanggung jawab dapat dilakukan dengan cara peserta didik menyelesaikan masalah dan menyelesaikan tugas dengan diri sendiri agar sikap tanggung jawab dapat tertanam pada diri peserta didik itu sendiri (Elviana, 2017:135). Maka dari beberapa pernyataan tentang tanggung jawab di atas dapat dikatakan bahwa tanggung jawab peserta didik adalah berani memilkul dan menyelasikan tugas dengan sungguh-sungguh yang dilakukan secara sadar seperti mengerjakan tugas dengan teliti, menyelesaikan tugas tepat waktu, memiliki kemampuan manajemen diri, mampu bekerjasamam dan memiliki kemauan untuk selalu belajar.

Kebiasaan sikap tanggung jawab peserta didik dapat dilakukan dengan cara guru dapat memberikan contoh kebiasaan atau karakter baik. Guru juga memperhatikan sikap-sikap peserta didik di sekolah serta tidak ragu menegur peserta didik yang melakukan kesalahan (Surahman & Mukminan, 2017:12). Karakter tanggung jawab harus ditumbuhkan di lingkungan sekolah agar peserta didik dapat melaksanakan tanggung jawab belajarnya dengan maksimal, karakter tanggung jawab peserta didik kurang dapat ditandai dengan peserta didik yang tidak mau aktif dan kurang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas (Widiyasanti & Ayriza, 2018:2). Dengan demikian untuk memaksimalkan tanggung jawab belajar peserta didik, guru dapat memberikan contoh kebiasaan baik dan memberi teguran kepada peserta didik yang melakukan kesalahan.

Terdapat beberapa jenis tanggung jawab, antara lain: tanggung jawab moral, tanggung jawab hukum, tanggung jawab keluarga, tanggung jawab komunitas, tanggung jawab terhadap adat-istiadat, tradisi kepercayaan dan aturan, serta tanggung jawab pribadi (Hamidah & Palupi,2012:144). Tanggung jawab belajar yang dimiliki peserta didik di sekolah termasuk kedalam tanggung jawab pribadi (Hamidah & Palupi,2012:144). Seorang peserta didik bertanggung jawab untuk mengerjakan semua aktivitas yang mendukung ketercapaian keberhasilan belajar mengajar di sekolah. Aktivitas tersebut bisa berupa komitmen pada tugas, kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, kepatuhan tata tertib, dan sebagainya. Guru biasanya memberikan PR kepada peserta didik dengan tujuan supaya peserta didik belajar di rumah secara mandiri dan secara tidak langsung mengajarkan bagaimana bertanggung jawab atas tugas yang sudah diberikan (Aisyah, Nusantoro & Kurniawan,2014:45). Dengan demikian, tugas yang diberikan guru seperti PR adalah tanggung jawab pribadi peserta didik untuk keberhasilan belajarnya.

Karakter tanggung jawab menurut Rianawati (2016) merupakan karakter mulia yang mendorong seseorang melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan tepat waktu. Karakter tanggung jawab mendukung suatu pekerjaan atau amanah terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan kepadanya. Rianawati, (2016) berpendapat bahwa dengan terlaksananya sebuah tanggung jawab akan memberikan manfaat dan kemaslahatan baik bersifat individu, kelompok masyarakat dan bangsa pada umumnya. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa karaker tanggung jawab merupakan karakter mulia yang harus dimiliki setiap orang yang akan memberikan manfaat bagi individo dan kelompok sosialnya.

Salah satu aspek pokok kepribadian peserta didik yang perlu diperhatikan adalah tanggung jawab karena pengembangan karakter ini dapat mempengaruhi peningkatan keberhasilan peserta didik dalam kehidupannya.. Dinama telah dijelaskan oleh Putri & Ramli (2016:40-41) bahwa tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melakukan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Menurutnya tanggung jawab belajar penting dikembangkan peserta didik karena dapat mempengaruhi peningkatan keberhasilan peserta didik dalam kehidupannya.

Kesadaran tanggung jawab tidak dipengaruhi oleh sikap genetik atau sikap yang ada pada individu sejak lahir, melainkan perlu ditumbuh kembangkan dengan adanya pembiasaan dari orang-orang di lingkungannya. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Susanti (2015:39) bahwa upaya pembiasaan kesadaran tanggung jawab pada setiap individu diperlukan adanya peran orang lain sebagai contoh dan arahan dari lingkungan terdekat baik keluarga maupun lingkungan sekolah.

Terdapat beberapa aspek karakter tanggung jawab yang dapat dilihat dalam proses pembelajaran sebagaimana dinyatakan oleh Ningtyas, dkk (2020:47) yaitu partisipasi, menyampaikan pendapat, kerja sama, dan menghargai orang lain. Parandika, Muhtarom, & Sutrisno (2019:364) juga menyatakan beberapa aspek karakter tanggung jawab diantaranya yaitu memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain, menerima resiko dari tindakan yang dilakukan, menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah, dan melakukan tugas dengan baik. Menurut Erlisnawati, ddk (2020:4876) karakter tanggung jawab didasarkan pada beberapa indikator, yaitu mengerjakan tugas yang diberikan menyelesaikan tugas pada waktunya, disiplin, tidak curang, mematuhi aturan yang ditetapkan, dan membantu teman sebaya (orang lain). Berdasarkan uraian tentang karakter tanggung jawab di atas diketahui bahwa karakter tanggung jawab tidak dipengaruhi oleh sikap genetik melainkan dapat ditumbuh-kembangkan dengan pembiasaan. Pembiasaan dapat dilakukan dengan cara dicontohkan oleh guru berupa kebiasaan yang positif dalam pembelajaran. Aspek karakter tanggung jawab dalam belajar diantaranya mengerjakan tugas yang diberikan, menyelesaikan tugas pada waktunya, disiplin, tidak curang, mematuhi aturan yang ditetapkan, dan membantu orang lain.

Sedangkan menurut Ulfa, Wibowo & Sugiyo (2015:60) karakter tanggung jawab peserta didik dapat diketahui dengan indikator tanggung jawab belajar antara lain yaitu: melakukan tugas belajar dengan rutin tanpa harus diberitahu, dapat menjelaskan alasan atas belajar yang dilakukannya, tidak menyalahkan orang lain, mampu menentukan pilihan kegiatan belajar dari beberapa alternatif, melakukan tugas sendiri dengan senang hati, bisa membuat keputusan yang berbeda dari keputusan orang lain dalam kelompoknya, mempunyai minat yang kuat untuk menekuni dalam belajar, dapat berkonsentrasi dalam belajar, dan memiliki rasa tanggung jawab erat kaitannya dengan prestasi di sekolah. Selanjutnya indikator-indikator tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Melakukan tugas belajar dengan rutin tanpa harus diberitahu
    Peserta didik yang melakukan tugas belajar dengan rutin tanpa harus diberitahu berarti membagi waktu dengan baik, memiliki manajemen tugas yang efesien, dan mempunyai inisiatif untuk belajar (Ulfa, Wibowo & Sugiyo, 2015). Menurut Ulfa, Wibowo & Sugiyo (2015) melakuan tugas belajar dengan rutin tanpa harus diberitahu merupakan salah satu indikator karakter tanggung jawab dikarenakan alasan-alasan berikut. Belajar adalah suatu kewajiban dan tanggung jawab sebagai seorang peserta didik yang hasilnya akan diraih dimasa mendatang. Belajar tidak perlu memakan waktu lama asal dilakukan secara rutin setiap hari minimal satu jam, harus bisa membagi waktu dengan baik, memanajemen tugas dengan efisien, dan mempunyai inisiatif untuk belajar. Banyak peserta didik yang merasa keteteran dengan tugas-tugas sekolah, hal itu dikarenakan tidak dikerjakan dengan sedikit demi sedikit secara rutin. Belajar secara rutin adalah cerminan peserta didik yang mempunyai kesadaran diri akan tanggung jawabnya.
  2. Dapat menjelaskan alasan atas belajar yang dilakukannya
    Peserta didik yang dapat menjelaskan alasan atas belajar yang dilakukannya berarti paham terhadap tujuan dari belajar (Ulfa, Wibowo & Sugiyo, 2015). Menurut Ulfa, Wibowo & Sugiyo (2015) dapat menjelaskan alasan atas belajar yang dilakukannya merupakan salah satu indikator karakter tanggung jawab dikarenakan peserta didik yang bertanggung jawab akan dapat menjelaskan alasan mengapa ia belajar dan untuk tujuan apa ia belajar. Misalnya saja karena keinginan sendiri untuk pandai, ingin mendapat nilai bagus, supaya bisa mengusai materi yang disampaikan oleh guru, dan tentunya untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.
  3. Tidak menyalahkan orang lain
    Indikator tidak menyalahkan orang lain berarti peserta didik tidak menyalahkan orang lain dan mengakui kesalahan yang telah dibuatnya (Ulfa, Wibowo & Sugiyo, 2015). Menurut Ulfa, Wibowo & Sugiyo (2015) pelaku perbuatan merupakan orang pertama yang akan menanggung akibat perbuatannya yang salah. Peserta didik yang baik adalah peserta didik yang tidak lempar batu sembunyi tangan. Kita yang berbuat, maka kita yang harus mempertanggung jawabkannya. Selain tidak menyalahkan orang lain dan keadaan, tanggung jawab bisa digambarkan dengan mengakui kesalahan yang telah diperbuat dan berusaha lapang dada apabila terjadi sesuatu yang tidak sesuai keinginannya.
  4. Mampu menentukan pilihan kegiatan belajar dari beberapa alternatif
    Peserta didik yang mampu menentukan pilihan kegiatan belajar dari beberapa alternatif berarti mampu menentukan pilihan dari kegiatan belajar dan mampu menyelesaikan permasalahan dalam belajar (Ulfa, Wibowo & Sugiyo, 2015). Menurut Ulfa, Wibowo & Sugiyo (2015) peserta didik yang bertanggung jawab dalam hal belajar harus mampu menentukan pilihan-pilihan alternatif dalam kegiatan belajar dimana peserta didik tersebut nantinya akan bisa menggunakan waktu sebaik mungkin sehingga tidak terbuang sia-sia. Bentuk-bentuk kegiatan belajar peserta didik tersebut beraneka ragam, seperti diantara peserta didik terjalin kerjasama yang baik (misalnya diskusi, kerja kelompok, dan sebagainya). Selain itu peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi ketika belajar, misalnya mencari hiburan untuk selingan ketika merasa jenuh dengan belajar, menggaris bawahi materi yang penting agar lebih mudah dibaca, dan sebagainya. Primayonita, Agustiana, Jayanta, (2020:2012) menyatakan bahwa melalui sikap tanggung jawab dalam kelompok juga nantinya dapat membantu peserta didik mengorganisir masalah dan kegiatan dalam kelompok, sehingga nantinya akan menciptakan hubungan yang baik dalam sebuah kelompok, bukan hanya itu, peserta didik dituntut bertanggung jawab dan mampu mengemban tugas yang diberikan dalam kelompok.
  5. Melakukan tugas sendiri dengan senang hati
    Peserta didik melakukan tugas sendiri dengan senang hati berarti peserta didik tidak terpaksa atau terbebani dan mandiri dengan tidak bergantung dengan orang lain (Ulfa, Wibowo & Sugiyo, 2015). Menurut Ulfa, Wibowo & Sugiyo (2015) peserta didik yang bertanggung jawab melakukan tugas sendiri dengan senang hati dapat digambarkan dengan mengerjakan tugas tanpa merasa terbebani dan tidak tergantung pada orang lain (mandiri) dalam belajar dengan berusaha semaksimal mungkin. Ulfa, Wibowo & Sugiyo (2015) menyatakan bahwa sesuatu yang dikerjakan dengan senang hati akan membuahkan hasil yang baik.
  6. Bisa membuat keputusan yang berbeda dari keputusan orang lain dalam kelompoknya
    Menurut Ulfa, Wibowo & Sugiyo (2015) ciri tanggung jawab belajar salah satunya adalah bisa membuat keputusan yang berbeda dari keputusan orang lain di dalam kelompoknya. Hal itu bisa digambarkan dengan kreatif dalam berpendapat, mampu mengambil keputusan dengan baik, dan bersedia menanggung segala resiko dari keputusan yang telah diambil. Peserta didik yang bisa membuat keputusan yang berbeda dari keputusan orang lain dalam kelompoknya berarti kreatif dalam berpendapat, mengambil keputusan dengan baik, bersedia menanggung resiko dari keputusan yang diambil. (Ulfa, Wibowo & Sugiyo, 2015).
  7. Mempunyai minat yang kuat untuk menekuni dalam belajar
    Menurut Ulfa, Wibowo & Sugiyo (2015) peserta didik yang bertanggung jawab mempunyai minat yang kuat untuk menekuni belajar. Minat yang kuat untuk menekuni belajar yaitu adanya keinginan dan kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan peserta didik untuk melahirkan rasa senang dalam belajarnya. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Adanya minat dalam belajar misalnya ditandai dengan mengikuti les untuk mata pelajaran yang disukai, berusaha memperoleh nilai yang baik, tidak mudah putus asa, mencatat apa yang dijelaskan oleh guru, dan sebagainya.
  8. Menghormati dan menghargai aturan di sekolah
    Indikator karakter tanggung jawab berikutnya adalah menghormati dan menghargai aturan di sekolah. Menurut Ulfa, Wibowo & Sugiyo (2015) bahwa menghormati dan menghargai aturan sekolah merupakan kewajiban dan hal yang utama sebagai seorang pelajar dimana kita harus selalu menaati aturan tersebut seperti memakai seragam lengkap, datang ke sekolah tepat waktu, menghormati peraturan-peraturan yang dibuat oleh sekolah, dan ikut berpartisipasi dalam kebersihan lingkungan sekolah. Maka dapat disimpulkan peserta didik yang memiliki karakter taggung jawab akan menghormati dan menghargai aturan di sekolah dengan selalu menaati aturan tersebut seperti memakai seragam lengkap, datang ke sekolah tepat waktu, menghormati peraturan-peraturan yang dibuat oleh sekolah, dan ikut berpartisipasi dalam kebersihan lingkungan sekolah.
  9. Dapat berkonsentrasi dalam belajar
    Menurut Ulfa, Wibowo & Sugiyo (2015) berkonsentrasi dalam belajar yaitu memusatkan pikiran terhadap pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran. Misalnya fokus mengikuti pelajaran dari awal hingga akhir, merasa nyaman dengan keadaan sekitar, teliti dalam mengerjakan sesuatu, mampu menenangkan diri ketika takut dan cemas, mampu mengabaikan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan belajar, mampu sejenak melupakan masalah agar dapat berkonsentrasi pada belajar, dan sebagainya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Sholah & Pebriyeni (2020:38) bahwa peserta yang bertanggung jawab akan serius dalam mengerjakan sesuatu, fokus dan konsisten, tidak mencontek, rajin dan tekun selama proses pembelajaran berlangsung.
  10. Memiliki rasa tanggung jawab erat kaitannya dengan prestasi di sekolah
    Menurut Ulfa, Wibowo & Sugiyo (2015) peserta didik yang bertanggung jawab dengan prestasi di sekolah dapat digambarkan dengan sikap melakukan apa yang telah direncanakan dalam belajar, mempunyai kesadaran akan tanggung jawabnya, dan suka rela dalam melakukan sesuatu. Hal ini perlu adanya bimbingan dan arahan seperti yang dinyatakan Astutik & Amrullah (2020:4) bahwa guru harus berupaya untuk membimbing dan mengarahkan perilaku peserta didik kearah yang positif, dan menunjang pembelajaran. Sebagai contoh atau teladan, guru harus memperlihatkan perilaku tanggung jawab yang baik kepada peserta didik, karena bagaimana peserta didik tidak akan bertanggung jawab kalau gurunya tidak menunjukkan sikap tanggung jawab. Sebagai pengendali guru harus mampu mengendalikan seluruh perilaku peserta didik di sekolah. Maka untuk memiliki rasa tanggung jawab peserta didik perlu adanya bimbingan dan arahan dari guru dengan keteladanan yang dicontohkan oleh guru ke arah yang positif sehingga dapat menunjang pembelajaran.

Tanggung jawab adalah sikap dan prilaku seseorang untukmelakukan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadapdirinya sendiri, masyarakat, lingkungan dan Tuhan Yang Maha Esa (Salahudin, 2013: 122). Sikap tanggung jawab menunjukan apakah orang itu mempunyaikarakter baik atau tidak.Orang yang lari dari tanggung jawab berarti tidakmemiliki tanggung jawab begitu juga dengan orang yang suka bermain-mainadalah orang yang tidak bertanggung jawab, jadi unsur tanggung jawab ituadalah keseriusan. Fatchul Mu’in (2013: 216) mengemukakan beberapa istilah yangberkaitan dengan tanggung jawab, yaitu:

  1. Duty (tugas) artinya apa yang telah diberikan pada kita sebagai tugas kita harus melaksanakannya.
  2. Laws (Hukum dan undang-undang) kesepatan tertulis yang harus kita ikuti dan apabila kita melanggarnya berarti kita harus bertanggung jawab untuk menerima konsekuensinya.
  3. Contracts (kontrak ) kesepakatan yang harus diikuti dan melanggarnya juga tidak bertanggung jawab.
  4. Promises (janji) sebuah kesepakatan yang diucapkan yang harus ditepati sesuai dengan apa yang telah dibuat. Melanggar janji juga berarti tidak bertanggung jawab, tidak ada sanksi tegas tetapi akan menimbulkan kekecewaan. Orang yang ingkar janji adalah orang yang jelek karakternya.
  5. Job descriptions (pembagian kerja) melanggarnya berarti bukan hanya tidak bertanggung jawab, tetapi juga akan mengganggu kinerja seluruh rencana yang telah dibuat.
  6. Relationship obligations (kewajiban dalam hubungan) apa yang harus dilaksanakan ketika orang menjalin hubungan. Melanggarnya bisa-bisa akanmembuat hubungan berjalan buruk karena tanggung jawab sangatlah penting dalam sebuah hubungan.
  7. Universal ethical principles (sikap etis universal) prinsip-prinsip bersama yang merupakan titik temu dari orang-orang atau kelompok yang berbeda latar belakang. Misalnya, hak asasi manusia bahwa tiap orang berhak hidup, hak akan kehidupan material, pendidikan, dan kesehatan, adalah titik temu nilai-nilai yang disepakati oleh manusia seluruh dunia. Melanggar hal ini berarti tidak bertanggung jawab. Menghilangkan nyawa orang lain, membuat rakyat miskin, merupakan tindakan pimpinan negara yang tak bertanggung jawab.
  8. Religius convictions (ketetapan agama) nilai-nilai yang dianut oleh agama yang biasanya dianggap ajaran dari tuhan. Bagi penganut yang melanggarnya, akan berhadapan dengan aturan agama tersebut.
  9. Accountability: keadaan yang bisa dimintai tanggung jawab dan bisa dipertanggung jawabkan. Misalnya dalam dunia politik kita sering mendengar istilah akuntabilitas publik atau bublic accountability yang berarti bahwa sebuah jabatan publik harus dipertanggungjawabkan para rakyat. Misalnya, waktu rakyat yang tak pernah membawa aspirasi rakyat, tetapi malah melakukan penyimpangan berarti melanggar akuntabilitas publik.
  10. Diligence (ketekunan, sifat rajin) orang yang rajin dan tekun itu biasanya adalah orang yang bertanggung jawab. Tidak rajin dan tidak tekun dalam menjalankan sesuatu sama dengan orang yang tidak bertanggung jawab. Ketika mengerjakan sesuatu secara malas-malsan pada saat tujuan untuk mencapai sesuatu sudah ditetapkan dan standar kerja untuk mencapainya bisa diukur, ia adalah oarang yang tidak bertanggung jawab.
  11. Reaching goals (tujuan-tujuana yang ingin diraih) tujuan yang ingin dicapai bersama. Ini adalah tanggung jawab bagi orang yang telah menetapkan tujuan dan harus bertanggung jawab untuk melakukan sesuatu agar tujuan itu bisa dicapai. Karena sekali tujuan ditetapkan, dibutuhkan kerja untuk membuktikan bahwa orang itu harus serius mencapainya.
  12. Possitive outlook (pandangan pisitif kedepan) yaitu suatu pandangan tentang masa depan yang positif yang harus dicapai untuk mewujudkan tujuan-tujuan berdasarkan visi misa yang ditetapkan.
  13. Prudent (bijaksana) orang yang melakukan sesuatu secara tidak bijaksana dapat dikatakan secara tidak bertanggung jawab.
  14. Rational (hal yang masuk akal) orang bertanggung jawab adalah yang mengatakan sesuatu secara hal yang masuk akal, tidak mengumbar kebohongan dan irasionalitas.
  15. Time management (pengaturan waktu) orang yang bertanggung jawab itu biasanya adalah orang yang bisa mengatur waktu dan konsekuen dengan jadwal yang telah ditetapkan.
  16. Resource management (Pengaturan sumber daya) orang itu bisa melakukan yang baik sebagimana kemampuan yang ia miliki. Tanggung jawab bisa diukur berdasarkan pembagian tanggung jawab seseorang berdasarkan kemampuannya, prinsip orang yang tepat sesuai tempat yang tepat.
  17. Teamwork (teman kerja) orang yang menyimpang dari kesepakatan tim dan ingin mengambil keuntungan untuk dirinya dari kegitan bersama tim adalah orang yang tidak bertanggung jawab.
  18. Financial independence (kemadirian keungan) orang yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhannya dari uang yang ia dapatkan secara benar. Orang yang bertanggung jawab pada dirinya dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya karena kemandirian dalam memperoleh uang adalah bentuk tanggung jawab yang penting.
  19. Self-motivated (motivasi diri) orang yang bertanggung jawab itu memiliki kemampuan motivasi diri dan tingkat harapan yang kuat dalam dirinya. Tanggung jawab berakar dari rasa percaya diri dan kesadaran akan potensi diri yang bisa diaktualisasikan secara baik dalam keseharian.

Indikator Nilai Karakter Tanggung Jawab

Indikator nilai karater tanggung jawab menurut Nurul Zuriah (2011: 232)

  1. Menyerahkan tugas tepat waktu.
  2. Mengerjakan sesuai petunjuk
  3. Mengerjakan tugas berdasarkan hasil karya sendiri

Agus Zaenal Fitri (2013: 43) dalam bukunya juga mengemukakan beberapa indikator nilai karakter tanggung jawab, yaitu:

  1. Mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah dengan baik
  2. Bertanggung jawab atas setiap perbuatan
  3. Melakukan piket sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
  4. Mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama

Berdasarkan indikator-indikator di atas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab dapat ditunjukan dalam setiap perbuatan di mana saja dankapan saja