Diperbarui tanggal 16/09/2022

Gaya Kognitif Field Independent dan Field Dependent

kategori Belajar dan Pembelajaran / tanggal diterbitkan 16 September 2022 / dikunjungi: 7.25rb kali

Menurut Desmita (2014: 148) gaya kognitif Field Independent dan Field Dependent merupakan tipe gaya kognitif yang mencerminkan cara analisis seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Individu dengan gaya Field Dependent cenderung menerima suatu pola sebagai suatu keseluruhan, mereka sulit untuk memfokuskan kepada suatu aspek dari satu situasi, atau menganalisa pola menjadi bagian-bagian yang berbeda. Sebaliknya individu dengan gaya Field Independent lebih menerima bagian-bagian teori pemecahan masalah dari pola menyeluruh dan mampu menganalisa pola kedalam komponen-komponennya.

Sebagai contoh individu yang mempunyai gaya kognitif Field Independent dan Field Dependent adalah ketika individu tersebut naik bus dan ingin membaca buku. Apabila individu merasa terganggu dan kurang konsentrasi dengan suasana berisik dan gaduh dalam bus itu, maka individu tersebut dapat dikatakan mempunyai kecendrungan gaya kognitif Field Independent. Sebaliknya bila individu tersebut masih tetap bisa konsentrasi dalam membaca buku dan tidak merasa terganggu dengan suasana bus yang berisik dan gaduh, maka individu tersebut dapat dikatakan mempunyai kecendrungan gaya kognitif Field Dependent.

Untuk lebih jelasnya karakter pembelajaran siswa dengan gaya kognitif Field Independent ( FI ) dan Field Dependent ( FD ) pada tabel berikut:

Field Dependent (FD)Field Independent (FI)
  1. Lebih baik pada materi pembelajaran dengan muatan sosial
  2. Memiliki ingatan lebih baik untuk informasi sosial
  3. Lebih terpengaruh kritik
  4. Memiliki kesulitan besar dalam mempelajari materi terstruktur
  5. Mungkin perlu diajarkan bagaimana menggunakan mnemonik
  6. Cenderung menerima oganisasi yang diberikan dan tidak mampu untuk mengorganisasi kembali
  7. Mungkin memerlukan instruksi lebih jelas mengenai bagaimana memecahkan masalah
  1. Mungkin perlu bantuan memfokuskan perhatian pada materi dengan muatan sosial
  2. Mungkin perlu diajarkan bagaimana menggunakan konteks untuk memahami informasi sosial
  3. Cenderung memiliki tujuan diri yang terdefinisikan dan penguatan
  4. Tidak terpengaruh kritik.
  5. Dapat mengembangkan strukturnya sendiri pada situasi tak terstruktur
  6. Biasanya lebih mampu memecahkan masalah tanpa instruksi dan bimbingan eksplisit

Kriteria Penentuan siswa Field Independent dan Field Dependent

Penggolongan siswa ke dalam masing-masing gaya kognitif dilakukan dengan memberikan suatu test perseptual. Group Embedded Figures Test (GEFT) merupakan tes perseptual yang menggunakan gambar. Seseorang yang menjalani tes ini dihadapkan pada sekumpulan gambar-gambar yang kompleks dan sederhana. Setiap gambar yang kompleks terdapat salah satu dari gambar-gambar sederhana. Tugas yang harus dikerjakan adalah mempertebal gambar sederhana yang ditetapkan termuat pada masing-masing gambar sederhana.

contoh.

Pada gambar 2.1 merupakan gambar sederhana, gambar tersebut adalah gambar yang harus ditemukan siswa pada gambar yang kompleks seperti gambar 2.2. Kemudian gambar 2.3 merupakan hasil gambar sederhana yang ditemukan siswa dalam gambar yang kompleks.

Pada Group Embedded Figures Test (GEFT) yang merupakan objek dari persepsi adalah gambar sederhana. Lingkungan yang mengacau adalah gambar yang kompleks. Dalam Group Embedded Figures Test (GEFT) terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pertama mencakup tujuh buah gambar, bagian kedua dan ketiga masing- masing terdiri dari sembilan gambar. Bagian pertama untuk latihan, sehingga hasilnya tidak diperhitungkan sebagai gaya kognitif. Alkasi waktu untuk mengerjakan bagian pertama adalah dua menit. Bagian kedua dan ketiga merupakan tes gaya kognitif sesungguhnya, dimana waktu yang dialokasikan untuk menyelesaikan kedua bagian tersebut masing-masing sembilan setengah menit. Jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0, sehingga skor maksimal adalah 18 (Rufi’i, 2011 : 91).

Pengelompokkan subjek dalam kelompok field independent dan field dependent berdasarkan pendapat Kepner dan Neimark ( Susanto, 2015 : 48 ) yaitu : subjek yang dapat menjawab benar 0 – 9 digolongkan field dependent dan 10 – 18 digolongkan field independent. Merujuk pada pendapat diatas, maka dalam pemahaman ataupun penyelesaian masalah maupun soal bisa berbeda antara siswa yang satu dengan siswa lainnya. Hal ini disebabkan adanya gaya kognitif yang mereka miliki. Gaya konitif merujuk pada cara memperoleh informasi dan menggunakan strategi untuk merespon suatu tugas. Siswa memiliki cara tersendiri dalam menyusun jawaban dan menunjukkan tingkat pemahamannya dari suatu masalah (situasi) yang diberikan bergantung dengan apa yan dilihat, diingat, dan dipikirkan.