Diperbarui tanggal 10/02/2023

Berfikir Simbolik

kategori Belajar dan Pembelajaran / tanggal diterbitkan 10 Februari 2023 / dikunjungi: 4.08rb kali

Pengertian Berfikir Simbolik

Berfikir simbolik termasuk dalam perkembangan kognitif, Menurut Piaget dalam teorinya menyebutkan berfikir simbolik merupakan tahapan pra-operasional (usia 2-7 tahun) anak sudah mulai mempresentasikan dunianya dengan simbol, kata-kata, bayangan, dan gambaran-gambar. Menurut Santrock (2008:251) pada tahapan ini anak akan mengembangkan kemampuannya untuk mengambarkan sebuah objek yang tidak ada. Pada perkembangan berpikir simbolik yang terjadi adalah anak-anak mulai menggunakan simbol-simbol ketika mereka menggunakan sebuah objek atau tindakan untuk mempresentasikan sesuatu yang tidak ada dihadapannya. Tahap simbolik termasuk dalam tahap belajar mengenai konsep. Anak belajar mengenai simbol atau lambang dari objek-objek yang ada dipikiran dan yang ada di lingkungan sekitarnya. Konsep mengenai simbol-simbol yang ada dalam pikirannya kemudian diungkapkan melalui kata-kata ataupun kalimat. Pengungkapan secara verbal yang terjadi dapat membuktikan bahwa anak mulai mengenal akan konsep-konsep yang ada.

Menurut Piaget kemampuan berfikir simbolik adalah kemampuan untuk berfikir tentang objek dan peristiwa, walaupun objek dan peristiwa itu tidak hadir secara nyata (fisik) dihadapan anak. Menurut Santrock (2008:252) kemampuan berfikir simbolik anak terjadi pada rentang usia 2-7 tahun masa ini yang disebut dengan tahapan pra operasional. Menurut Diana (2010:325) berfikir simbolik adalah kemampuan mengingat dan berfikir tentang simbol-simbol atau membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada dengan menggunakan simbol, kata, angka, atau gambar.

Dari beberapa pengertian tersebut kesimpulannya bahwa berpikir simbolik adalah kemampuan untuk mengingat dan berfikir tentang simbol-simbol atau membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada dengan menggunakan simbol, kata, angka, atau gambar. Terjadi pada rentang usia 2-7 tahun masa ini yang disebut dengan tahapan pra operasional.

Ciri ciri Berfikir Simbolik

Terdapat beberapa ciri-ciri pokok pada tahap ini adalah pada penggunaan simbol atau bahasa tanda dan mulai berkembang bahasa intuitif. Menurut Piaget tahap pra oprasional ini memiliki ciri-ciri pokok yaitu:

  1. Mampu mengelompokkan objek secara tunggal dan mencolok.
  2. Mampu mengumpulkan benda-benda berdasarkan kriteria.
  3. Mampu menyusun beberapa benda secara berderet.
  4. Self counter yang sangat menonjol.
  5. Sudah mulai mengenali hubungan secara logis atas hal-hal yang lebih rumit.
  6. Meski kurang menyadari, tapi anak sudah dapat mengkategorikan objek.
  7. Dapat mewujudkan ide yang ada di pikirannya.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri berfikir simbolik adalah berada pada tahap pra operasional yaitu anak harus sudah mampu mengembangkan penggunaan simbol atau bahasa tanda dan mulai berkembang bahasa intuitif. Tahap Berfikir Simbolik Berpikir yang kadangkala dipandang sebagai penalaran, meliputi proses mental yang digunakan untuk membentuk konsep, memecahkan masalah, dan ikut serta melakukan aktivitas-aktivitas kreatif juga memiliki tahapan tertentu. Dalam tahap simbolik, anak memanipulasi simbol atau lambang objek-objek tertentu. Siswa mampu menggunakan notasi tanpa tergantung pada objek nyata. Tahap simbolik termasuk dalam tahap belajar mengenai konsep. Hal tersebut membutuhkan kemampuan dalam merumuskan konsep yang dikemas dalam bentuk kata-kata maupun kalimat. Konsep tersebut meliputi:

  1. Konsep dipelajari agar anak mengenal suatu objek namun tidak bergantung dengan objek nyata.
  2. Konsep juga sangat penting dipelajari untuk menjadi bekal dalam kehidupan anak di pendidikan serta kehidupan selanjutnya.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tahap berikir simbolik adalah tahap mengenai konsep dalam memanipulasi simbol atau lambang objek-objek tertentu dan mampu menggunakan notasi tanpa tergantung pada objek nyata. Konsep sangat penting dipelajari untuk menjadi bekal dalam kehidupan anak di pendidikan serta kehidupan selanjutnya. Cara Menerapkan Berpikir Simbolik Berpikir merupakan proses kognitif yang berlangsung dari stimulus hingga respon untuk memecahkan masalah, membuat keputusan, menghasilkan sesuatu yang baru, melakukan adaptasi dengan lingkungan, membentuk dan memilih lingkungan.

Menurut Runtukahu dan Selpius Kandou (2014 :75) ada beberapa cara menerapkan berfikir simbolik pada anak usia 2-5 tahun, yaitu:

  1. Menggunakan simbol
  2. Bermain Khayal
  3. Menggelompokan
  4. Mengurutkan Sesuatu

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang indikator tingkat pencapaian perkembangan berpikir simbolik pada anak usia 4-5 tahun. Tingkat pencapaian perkembangan anak berfikir simbolik meliputi:

  1. Menyebutkan lambang bilangan 1-20
  2. Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
  3. Menccocokan bilangan dengan lambang bilangan
  4. Mengenal berbagai macam huruf vokal dan konsonan
  5. Mempresentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan ( ada benda pensil yang diikuti dengan gambar pensil)

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa cara menerapkan berikir simbolik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan symbol,bermain khayal, menggelompokan bilangan/simbol, dan mengurutkan bilangan/huruf yang digunakan untuk memecahkan masalah, membuat keputusan, menghasilkan sesuatu yang baru, melakukan adaptasi dengan lingkungan, membentuk dan memilih lingkungan.

Menurut Widyaswara (2016) indikator kemampuan berfikir simbolik meliputi:

  1. menyebutkan lambang bilangan 1-10,
  2. menggunakan lambang bilangan dalam menghitung,
  3. mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan,
  4. mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan,
  5. serta mempresentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan melalui berbagai media.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator berikir simbolik yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengenal lambang bilangan, menyebutkan lambang bilangan 1-10, menggunakan lambang bilangan untuk menghitung, mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan, mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan, serta mempresentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar dan tulisan.