Diperbarui tanggal 30/Des/2021

Aktivitas Belajar

kategori Belajar dan Pembelajaran / tanggal diterbitkan 30 Desember 2021 / dikunjungi: 10.02rb kali

Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau prilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang di maksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang di berikan (Sriyono,2008). Aktivitas yang baik perlu di kembangkan secara wajar dalam suasana pengajaran sehingga dapat mendorong timbulnya perubahan tingkah laku positif. Dengan melakukan aktivitas yang positif dapat mendorong perubahan tingkah laku yang positif pula.

Indikator yang menyatakan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar menurut Paul B. Diedrich yang dikutip Nasution (2010), adalah:

  1. Visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.
  2. Oral activities seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interviu, diskusi, interupsi, dan sebagainya.
  3. Listening activities seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, dan sebagainya.
  4. Writing activities seperti menlis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin dan sebaginya.
  5. Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola, dan sebagainya.
  6. Motor activities seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi , model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang dan sebagainya.
  7. Mental activities seperti menanggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya.
  8. Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya

Jenis-jenis Kegiatan Belajar

Beragam aktivitas dan partisipasi dalam proses pembelajaran yang dapat dilakukan, akan tetapi disini akan dibatasi berdasarkan klasifikasi menurut para ahli. Menurut Paul B. Dierich dalam Yamin (2007) membagi kegiatan belajar dalam kelompok, masing-masing adalah:

  1. Kegiatan-kegiatan visual
    Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
  2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral)
    Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi
  3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan
    Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
  4. Kegiatan-kegiatan menulis
    Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisikan angket.
  5. Kegiatan-kegiatan menggambar
    Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
  6. Kegiatan metrik
    Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, menari dan berkebun.
  7. Kegiatan-kegiatan mental
    Merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
  8. Kegiatan-kegiatan emosional
    Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan overlap satu sama lain.

Aktivitas Belajar Lisan (oral activities)

Yang termasuk aktivitas belajar lisan sebagai berikut :

  1. Mengajukan pertanyaan
    Yudhawati dan Haryanto (2011) mengajukan pertanyaan selama proses pengajaran berlangsung, mendorong siswa untuk memberikan jawaban dengan kata-kata sendiri. Menurut Putra (2009) ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengemukakan pertanyaan, yaitu:
    1. Pertanyaan dan tanggapan yang dikemukakan berhubungan dengan masalah yang sedang dibicarakan.
    2. Pertanyaan dan tanggapan dapat mempercepat pemahaman masalah, penemuan sebab, dan pemecahan masalah.
    3. Pertanyaan dan tanggapan tidak mengulangi pendapat yang pernah disampaikan peserta lain.
    4. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan kata dan kalimat yang tepat.
    5. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan.
    6. Pertanyaan dan tanggapan dapat didukung atau diperjelas dengan gerak, mimik, nada suara, tekanan, dan intonasi.
  2. Memberi saran
    Menurut penelitian yang telah dilakukan Prihatiningtyas (2013) memberi saran, yaitu siswa dapat memberikan usul maupun saran dalam menanggapi suatu permasalahan. Contoh: memberikan buah pemikirannya (ide) dalam menanggapi suatu permasalahan.
  3. Mengemukakan pendapat
    Inti dari kegiatan diskusi adalah terjadinya proses bertukar pikiran antar peserta diskusi. Peserta diharapkan menyampaikan pendapatnya terhadap permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya pendapat tersebut harus ditanggapi oleh peserta yang lain. Bermacam-macam bentuk tanggapan dapat disampaikan, misalnya dengan mempertanyakan maksud dari pendapat tersebut jika dianggap belum jelas. Tanggapan juga dapat disampaikan dengan, menyatakan sikap setuju atau tidak setuju/mendukung atau tidak mendukung terhadap pendapat yang telah dikemukakan. Munculnya berbagai sikap pikiran dan tanggapan yang berbeda-beda itu merupakan hal yang positif dalam kegiatan berdiskusi. Semakin banyak tanggapan yang muncul menjadikan proses
    berdikusi semakin hidup dan dinamis.
    Pembentukan pendapat ini merupakan peletakan hubungan antardua buah pengertian atau lebih yang hubungan itu dapat dirumuskan secara verbal
    berupa :
    1. Pendapat menolak yaitu tidak menerima ciri dari suatu hal.
    2. Pendapat menerima / mengiakan yaitu menerima sifat dan sesuatu hal.
    3. Pendapat asumtif yaitu mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan suatu sifat pada sesuatu hal.
  4. Diskusi
    Menurut Yamin (2007) belajar kelompok atau diskusi dapat merangsang siswa lebih aktif dengan membuat variasi kelompok, tujuannya adalah meningkatkan aktivitas masing-masing mereka dalam kelompok. Melatih mereka memecahkan masalah, membuat keputusan, dan melahirkan gagasan kreatif. Dalam pelaksanaan diskusi kelompok, beberapa orang bertukar pikiran tentang masalah khusus untuk mencari pemecahannya. Masalah yang yang didiskusikan harus dirumuskan sebaikbaiknya sehingga terbatas pada masalah yang kongkrit.
  5. Aktivitas belajar mencakup banyak kegiatan yang harus dilakukan siswa. 
    Tidak semua model pembelajaran dapat diterapkan dan dapat memberikan kegiatan yang sama banyaknya, maka guru harus cermat dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang tepat, agar berbagai aktivitas belajar siswa dapat dikembangkan secara optimal.