Diperbarui tanggal 15/07/2016

Pengertian Ajax

kategori Javascript / tanggal diterbitkan 15 Juli 2016 / dikunjungi: 4.28rb kali

Ajax kependekan dari Asynchronous JavaScript and XML sebenarnya bukanlah suatu bahasa pemrograman, melainkan suatu teknik yang memungkinkan untuk membuat aplikasi web yang interaktif. Melalui pemanfaatan ajax aplikasi web dapat berinteraksi dengan server di latar belakang sehingga tidak mempengaruhi halaman web secara keseluruhan.

Istilah ajax pertama kali dikemukakan pada tahun 2005 oleh Jesse James Garret, presiden dan pendiri perusahaan Adaptive Path. Menurut beliau, nama Ajax diberikan untuk memudahkan dalam berkomunikasi dengan klien dari pada kalau menyebutkan Asynchronous JavaScript + CSS + DOM + XMHttp Request. Teknik tersebut sebenarnya telah ada sejak tahun 1999. Pada masa itu Microsoft membuat objek bernama XMLHttpRequest sebagai control ActiveX pada internet Explorer 5. Ajax menjadi sangat populer setelah digunakan secara intensif oleh Yahoo! dan Google.

Pengembangan web secara tradisional bekerja secara synchronously antara aplikasi dan server setiap kali melakukan tindakan pada form dengan cara browser mengirim data ke server, server merespon dan seluruh halaman akan di refresh. Berbeda dengan web yang dibangun dengan Ajax yang bekerja secara asyncrounously yang berarti mengirim dan menerima data dari pengguna ke server tanpa perlu me-reload kembali seluruh halaman, melainkan hanya melakukan penggantian web yang dikehendaki.


Ajax sebagai salah satu teknik pemrograman memiliki beberapa kelebihan diantaranya yaitu:

  1. Membuat permintaan kepada server tanpa membuat kembali (reload) halaman.
  2. Data yang dikirim sedikit sehingga menghemat bandwith dan mempercepat koneksi.
  3. Proses dilakukan dibelakang layar.
  4. Banyak didukung oleh browser-browser baru yang populer.
  5. Aplikasi yang dibangun semakin interaktif dan dinamis.

Sedangkan kelemahan dari Ajax yaitu:

  1. Integrasi browser, karena konten halaman menganut prinsip asinkron, di mana data bisa di-update tanpa halaman di-refresh, maka perubahan tampilan tidak tercatat di bagian history dari browser. sehingga ketika tombol Back di klik, yang muncul bukan tampilan seperti sebelum mengeksekusi kode Ajax, namun malah halaman sebelumnya.
  2. Search engine optimization, karena konten di-generate menggunakan JavaScript, search engine tidak bisa mengindeksnya sehingga mengurangi efektivitas halaman ditinjau dari SEO.
  3. Terlalu mengandalkan JavaScript, Ajax menggunakan JavaScript, yang kadang diimplementasikan secara berbeda di berbagai browser atau versi tertentu dari sebuah browser.
  4. Apabila pengguna mendisable JavaScript di browser-nya, maka Ajax tidak akan bisa digunakan.