Diperbarui tanggal 3/Des/2022

Multimedia Pembelajaran Interaktif

kategori Media Pembelajaran / tanggal diterbitkan 3 Desember 2022 / dikunjungi: 2.17rb kali

Pengertian Multimedia

Multimedia adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan atau isi pelajaran (Arsyad, 2014: 162). Lebih lanjut, Gayeski mendefinisikan mutimedia sebagai kumpulan media berbasis komputer dan sistem komunikasi yang memiliki peran untuk membangun, menyimpan, menghantarkan dan menerima informasi dalam bentuk teks, grafik, audio, video dan sebagainya (Munir, 2012 : 2). Adapun program pada multimedia digolongkan menjadi empat bagian, yaitu:

  1. Hiburan, seperti game dan film interaktif.
  2. Pendidikan, untuk keperluan pendidikan formal, nonformal, pengayaan dan penyegaran.
  3. Referensi.
  4. Bisnis antara lain program finansial dan lainnya.

Pengertian Multimedia Pembelajaran

Menurut Munir (Munir, 2012: 134) multimedia pembelajaran merupakan segala sesuatu alat dan bahan yang digunakan guna untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat belajar sehingga terjadi suatu proses belajar, bertujuan dan terkendali. Terdapat empat hal yang menjadi karakteristik multimedia, yaitu:

  1. Mengoptimalkan seluruh media yang ada
  2. Interaktif
  3. Kontrol pada pengguna
  4. Terprogram (Warsita, 2008: 155)

Pengertian Multimedia Pembelajaran Interaktif

Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya (Daryanto, 2010: 51). Sifat interaktif ini memberikan keleluasaan bagi pengguna dalam menggunakan dan berinteraksi dengan multimedia.

Adapun multimedia pembelajaran interaktif merupakan suatu kombinasi dari berbagai media yang dirancang secara terstruktur dan interaktif untuk menyajikan konsep atau pesan pembelajaran tertentu. Dari penjelasan tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif adalah gabungan dari berbagai unsur media teks, grafik, gambar, video, animasi dan audio yang membentuk suatu unit program berbasis komputer dan memungkinkan pengguna melakukan interaksi.

Prinsip-prinsip Mendesain Multimedia Pembelajaran

Untuk memperoleh multimedia yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dan memiliki kualitas tampilan yang baik maka desain pesan multimedia perlu dipadukan dengan prinsip-prinsip desain multimedia. Prinsip-prinsip mendesain multimedia pembelajaran terdiri dari 12 prinsip diantaranya prinsip multimedia, prinsip kesinambungan spasial, prinsip kesinambungan waktu, prinsip koherensi, prinsip modalitas belajar, prinsip redudansi, prinsip personalisasi, prinsip interaktivitas, prinsip sinyal, prinsip perbedaan individu, prinsip praktek dan prinsip pengandaian (Mayer, 2009: 52–53).

Prinsip-prinsip mendesain multimedia pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Prinsip Multimedia
    Siswa bisa belajar lebih baik dengan gambar dan kata dari pada sekedar kata-kata. Karena dikatakan multimedia berarti wajib mampu mengkombinasikan berbagai media (teks, gambar, grafik, audio/narasi, video, animasi, simulasi dan lain-lain) menjadi satu kesatuan yang harmonis.
  2. Prinsip Kesinambungan Spasial
    Siswa bisa belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disandingkan berdekatan dibandingkan apabila disandingkan berjauhan atau terpisah. Oleh karena itu, ketika ada gambar, video, animasi dan lain-lain yang dilengkapi dengan teks, maka teks tersebut harus merupakan jadi satu kesatuan dari gambar tersebut, jangan menjadi sesuatu yang terpisah.
  3. Prinsip Kesinambungan Waktu
    Siswa bisa belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disajikan secara simultan dibandingkan apabila disajikan bergantian atau setelahnya. Ketika ingin memunculkan suatu gambar atau animasi atau yang lain beserta teks misalnya, sebaiknya munculkan secara bersamaan alias simultan. Jangan satu-satu, sebab akan memberikan kesan terpisah atau tidak terkait satu sama lain.
  4. Prinsip Koherensi
    Siswa bisa belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, suara, video, animasi yang tidak perlu dan tidak relevan tidak digunakan. Cantumkan apa saja yang perlu dan relevan dengan apa yang disajikan.
  5. Prinsip Modalitas Belajar
    Siswa bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video, daripada dari animasi plus teks pada layar. Jadi, lebih baik animasi atau video plus narasi daripada sudah ada narasi ditambah pula dengan teks yang panjang.
  6. Prinsip Redudansi
    Siswa bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video, daripada dari animasi, narasi plus teks pada layar. Sama dengan prinsip di atas. Jangan redudansi, kalau sudah diwakili oleh narasi dan gambar/animasi, janganlah tumpang tindih pula dengan teks yang panjang.
  7. Prinsip Personalisasi
    Siswa bisa belajar lebih baik dari teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif daripada kalimat yang lebih bersifat formal. Lebih baik menggunakan kata-kata lugas dan enak daripada bahasa teoritis, oleh karena itu sebaiknya digunakan bahasa yang komunikatif dan sedikit berstyle.
  8. Prinsip Interaktivitas
    Siswa bisa belajar lebih baik ketika ia dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang dipelajarinya. Sebenarnya belajar itu tidak selalu linear alias urut satu persatu. Dalam kenyataannya lebih banyak loncat dari satu hal ke hal lain. Oleh karena itu, multimedia pembelajaran harus memungkinkan user pengguna dapat mengendalikan penggunaan daripada media itu sendiri. Dengan kata lain, lebih manipulatif (dalam arti dapat dikedalikan sendiri oleh user) akan lebih baik. Simulasi, branching, game, navigasi yang konsisten dan jelas, bahasa yang komunikatif dan lain-lain akan memungkinkan tingkat interaktivitas makin tinggi.
  9. Prinsip Sinyal
    Siswa bisa belajar lebih baik ketika kata-kata diikuti dengan ide dan penekanan yang relevan terhadap apa yang disajikan. Kita bisa memanfaatkan warna, animasi dan lain-lain untuk menunjukkan penekanan, highlight atau pusat perhatian (focus of interest). Karena itu, kombinasi penggunaan media yang relvan sangat penting sebagai isyarat atau kata keterangan yang memperkenalkan sesuatu.
  10. Prinsip Perbedaan Individu
    Kombinasi teks dan narasi plus visual berpengaruh kuat bagi mereka yang memilki modalitas auditori tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks, visual dan simulasi berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas kinestetik tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya.
  11. Prinsip Praktek
    Interaksi adalah hal terbaik untuk belajar. Kerja praktek dalam memecahkan masalah dapat meningkatkan cara belajar dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang sedang dipelajari.
  12. Prinsip Pengandaian
    Menjelaskan materi dengan audio dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran belajar. Siswa belajar lebih baik dari animasi dan narasi, daripada dari animasi dan teks pada layar. Penggunaan multimedia (kombinassi antara teks, gambar, grafik, audio/narasi, animasi, simulasi, video) secara efektif dapat mengakomodir perbedaan modalitas belajar.