Diperbarui tanggal 9/Des/2022

Produk Domestik Bruto (PDB)

kategori Ekonomi dan Keuangan / tanggal diterbitkan 9 Desember 2022 / dikunjungi: 378 kali

Pengertian Produk Domestik Bruto (PDB)

Menurut Sukirno (2011), Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai produk barang dan jasa yang di produksi didalam negara tersebut dalam jangka waktu satu tahun tertentu, barang produksi tersebut dihasilkan oleh warga negara tersebut ataupun warga negara asing yang bekerja di negara tersebut. Dalam ekonomi makro, pengertian PDB dibedakan menjadi dua yaitu seluruh pengeluaran untuk barang jadi dan jasa yang produksi dalam negeri atau seluruh pendapatan yang dihasilkan oleh seluruh pemilik faktor produksi dalam negeri. Menurut Kuncoro (2015), PDB merupakan nilai moneter dari seluruh produksi barang jadi yang diproduksi oleh sebuah negara pada periode tertentu. Produk Domestik Bruto memiliki dua bagian yaitu PDB nominal atau sering disebut PDB atas dasar harga berlaku mengarah pada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh dari suatu harga. Sedangkan PDB riil atau sering disebut PDB atas dasar harga konstan mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.

Suatu perekonomian tidak akan dapat meberikan informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai pertumbuhan ekonomi dan prospek masa depan yang apabila tidak terdapat data mengenai Produk Domestik Bruto dan komponen-komponen lain dari konsep produksi nasional atau pendapatan nasional tersebut. Setiap Negara akan mengumpulkan berbagai informasi mengenai kegiatan ekonominya agar secara berkelanjutan dapat diperhatikan perubahan-perubahan tingkat dan corak kegiatan ekonomi yang berlaku. Salah satu data yang akan dikumpulkannya adalah data pendapatan nasionalnya.

Perhitungan Produk Domestik Bruto

Setiap Negara akan mewujudkan suatu system perhitungan pendapatan nasional yang dinamakan nationalincome accounting system atau system perhitungan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang di produksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Data pendapatan nasional menggambarkan tingkat produksi Negara dicapai dalam satu tahun tertentu atau perubahannya dari tahun ke tahun, maka ia memliki peran penting dalam merubah tingkat ekonomi dan kepesatan pertumbuhannya (Sukirno, 2004). Dalam proses perthitungan PDB umumnya digunakan tiga pendekatan yaitu, (Latumaerissa,2015):

Pendekatan Produksi (Production Approach)

Pendekatan produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai tambah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor dalam perekonomian. Produk neto (net output) berarti nilai tambah yang diciptakan dalam satu proses produksi. Dengan demikian cara kedua untuk menghitung pendapatan nasional ini adalah cara menghitung dan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan yang di berbagai lapangan usaha dalam perekonomian. Perhitungan dengan cara ini mempunyai dua tujuan penting: i) untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor ekonomi di dalam mewujudkan pendapatan nasiona, ii) sebagai salah satu cara untuk meghitung dari perhitungan dua kali yaitu dengan hanya menghitung nilai produksi neto yang diwujudkan pada berbagai tahap proses produksi.

Metode Pendapatan (Income Approach)

Perhitungan pendapatan nasional dengan cara pendapatan pada umumnya menggolongkan pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi sebagai berikut:

  1. pendapatan para pekerja, yaitu gaji dan upah,
  2. pendapatan dari perorangan (perusahaan perseorangan),
  3. pendapatan dari sewa,
  4. bunga neto, yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan dikurangi bunga keatas pinjaman konsumsi dan bunga keatas pinjaman pemerintah.
  5. keuntungan perusahan. Dalam pendekatan pendapatan ini kita juga mengenal berbagai konsep pendapatan seperti pendapatan yang siap dibelanjakan (disposible income). Dimana

pendapatan diposibel ini adalah pendapatan yang digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian untuk membeli barang-barang dan jasa yang mereka ingin. Tetapi biasanya tidak semua pendapatan digunakan untuk tujuan konsumsi, sebagian darinya ditabung dan sebagian darinya digunakan untuk membayar bunga pinjaman yang digunakan untuk membeli barang-barang secara mencicil, dan pendapatan pribadi (personal income). Pendapatan pribadi dapat dikatakan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk suatu negara. Pendapatan pribadi sudah termasuk pembayaran pindahan. Pembayaran tersebut merupakan pemberian yang dilakukan oleh pemerintah kepada berbagai golongan masyarakat dimana para penerimanya tidak perlu memberikan suatu balas jasa atau usaha apapun sebagai imbalannya. pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut:

NI= Yw + Yr +Yi+ Yp

Keterangan:
NI = pendapatan nasional
Yw = pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
Yr = pendapatan bersih dari sewa
Yi = pendapatan dari bunga
Yp = pendapatan dari keuntungan perusahaan dan perorangan.

Metode pengeluaran (Expenditure Approach)

Perhitungan dengan cara pengeluaran dapat memberikan gambaran sampaidimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi atau sampai dimana baiknya tingkat pertumbuhan yang dicapai dan tingkat kemakmuran yang sedang dinikmati. Memberikan data-data yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah makro-ekonomi. Data pendapatan nasional dan komponen-komponen yang dihitung dengan cara pengeluaran dapat digunakan sebagai landasan untuk mengambil langkah-langkah dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi. Adapun komponen pengeluaran agregat adalah konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan modal sektor swasta (investasi) dan ekspor neto (ekspor-impor).

Pengeluaran pendapatan nasional diperoleh dengan menjumlahkan nilai pasar dari pengeluaran sektor rumah tangga untuk barang konsumsi dan jasa (C), pengeluaran investasi (I), Tabungan (S), Pengeluaran pemerintah (G), pengeluaran sektor ekspor impor (X-M). Pendekatan ini dapat dirumuskan:

PDB = C + I + G +(X-M)

Keterangan:
PDB = Produk Domestik Bruto
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Total ekspor
M = Total impor