Diperbarui tanggal 11/Des/2021

Perilaku Konsumen

kategori Ekonomi dan Keuangan / tanggal diterbitkan 11 Desember 2021 / dikunjungi: 1.16rb kali

Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Swastha dan Handoko (2007:9) perilaku konsumen didefinisikan sebagai kegiatan – kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan dan penentuan – penentuan kegiatan tersebut. Engel, Black dan Miniard (1994:3) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan orang yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan baik sebelum maupun sesudah tindakan pembelian. Kotler dan Keller (2008:214) Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6): Perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Menurut uraian di atas dapat dsimpulkan perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu dalam mencari, membeli, menggunakan suatu produk yang telah digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.

Teori – Teori Perilaku Konsumen

Konsumen membeli produk barang dan jasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan kebutuhannya dengan berbagai alat pemuas kebutuhan yang jumlah dan kuantitasnya terbatas.Adanya keterbatasan alat pemuas kebutuhan tersebut menimbulkan berbagai teori.

  1. Teori Ekonomi Makro
    Menurut teori ini yang dikemukakan oleh Marshall (dalam Swastha dan Handoko, 2007:27) keputusan pembelian seorang konsumen merupakan hasil perhitungan ekonomis yang dilakukan secara rasional dan sadar. Konsumen membeli dan menggunakan barang yang akan memberikan manfaat dan kepuasan yang paling tinggi. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa :
    1. Konsumen selalu mencoba untuk memanfaatkan kemampuan finansialnya untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal.
    2. Konsumen mempunyai pengetahuan tentang sumber alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.
    3. Konsumen selalu bertindak dengan rasional.
  2. Teori psikologis
    Teori ini didasarkan pada faktor – faktor psikologis individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan – kekuatan lingkungan. Teori ini dibagi dalam 2 garis besar yaitu:
    1. Teori belajar (learning theory)
      Para ahli psikologi seperti Ivan Pavlov, Skinner dan Hull (dalam Swastha dan Handoko, (2007:31) mengembangkan teori belajar yang didasarkan atas empat komponen, yaitu:
      1. Dorongan (drive) yang disebut juga sebagai kebutuhan atau motif, yaitu rangsangan (stimuli) kuat dalam diri seseorang yang mendorong orang untuk bertindak;
      2. Petunjuk (cue) merupakan rangsangan yang menentukan kapan, di mana dan bagaimana tanggapan subjek;
      3. Penguatan (reinforcement) merupakan rangsangan terhadap suatu tindakan yang dilakukan sebelumnya berdasarkan kombinasi petunjuk.
    2. Teori psikoanalitis (psykoanalitic theory)
      Sigmend Frued (dalam Swastha dan Handoko, (2007:35) menyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh adanya keinginan yang terpaksa dan motif yang tersembunyi dan merupakan kombinasi dari 3 aspek kepribadian manusia yaitu:
      1. id adalah wadah dari dorongan – dorongan yang ada pada diri manusia yang hanya mengenal dunia batin;
      2. ego yang menjadi pusat perencanaan untuk menemukan solusi atas dorongan yang terdapat dalam id sehingga dapat membedakan mana yang ada di dalam batin dan mana dunia nyata;
      3. super ego merupakan aspek moral dan kepribadian yang menyalurkan dorongan naluriah ke bentuk tindakan yang sesuai norma.
  3. Teori Sosiologi
    Swastha dan Handoko, (2007:37) memandang manusia sebagai makhluk hidup sosial menyesuaikan diri dengan bentuk dan norma umum di lingkungan kultur dan lingkungan hidupnya sehingga perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh kelompok masyarakat di sekelilingnya.
  4. Teori Anthropologis Teori ini menekankan bahwa perilaku konsumen pembelian seseorang akan dipengaruhi oleh kelompok – kelompok besar dalam masyarakat seperti kebudayaan (kultur) sub kultur, dan kelas – kelas (Swastha dan Handoko, 2007:38).