Diperbarui tanggal 18/Nov/2022

Pengelolaan Finance Personal

kategori Ekonomi dan Keuangan / tanggal diterbitkan 18 November 2022 / dikunjungi: 451 kali

Pengertian Pengelolaan Finance Personal

Menurut Natalia, Murni, dan N.Untu (2019:2133) Pengelolaan diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan. Pengelolaan merupakan suatu tindakan pengusahaan, pengorganisasian sumber-sumber yang terdapat dalam organisasi dengan tujuan agar sumber-sumber tersebut dapat bermanfaat untuk kepentingan organisasi. Dengan demikian pengelolaan senantiasa berhubungan dengan seluruh elemen yang terdapat di dalam suatu organisasi, seperti pengelolaan berkaitan dengan personal, ketatausahaan, adminitrasi, perelatan ataupun prasarana yang ada didalam organisasi,pengelolaan bidang keuangan atau dana, bidang SDM, bidang pemasaran dan lainya.

Menurut Hasoloan (2014:13) uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam berbagai transaksi dan berlaku di dalam wilayah tertentu. Uang juga disebut sebagai alat penukaran yang sah. Demikian pentingnya fungsi uang, sehingga keberadaan uang disuatu Negara diatur dengan undang-undang. R.J. Thomas mengatakan bahwa “money is something that is readily, and generally accepted by public in payment for goods, sevice, and other valuable assets and for the payment for debts”. Artinya uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembayaran pembelian barang, jasa, dan barang berharga lainnya, dan untuk pembayaran utang.

Istilah finance atau yang sering kita sebut dengan keuangan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan uang, seluk beluk uang, urusan uang, dan keadaan uang (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Keuangan berhubungan dengan bagaimana individu dalam mengalokasikan, meningkatkan, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu. Personal finance merupakan gabungan dari dua kata yaitu personal dan finance. Personal dikaitkan dengan kepribadian individu. Sedangkan finance diartikan sebagai finansial atau keuangan, yang erat kaitannya dengan pengelolaan keuangan. Finance personal adalah bentuk aktivitas pengelolaan dan pengambilan keputusan mengenai pemmbiayaan atau pengaturan pemasukan serta pengelolaan harta atau kekayaan yang dipengaruhi oleh factor kepribadian individu.

Pengelolaan finance adalah proses perencanaan, implementasi, dan evaluasi keuangan yang dilakukan oleh individu maupun keluarga. Pengelolaan finance yang baik dalam setiap personal akan menghindarkan diri pada perilaku konsumtif. Sebaliknya, pengelolaan yang kacau akan membuat personal tersandung berbagai masalah keuangan. Menurut Susianti (dalam Mirza, 2019:20-21) pengelolaan finance personal adalah perencanaan keuangan yang perlu diatur guna mempersiapkan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang. Mengelola keuangan harus diterapkan sejak dini untuk menghindari perilaku konsumtif. Jumlah finance personal menjadi hal yang perlu diperhatikan. Bila finance personal nya tinggi, maka akan semakin kurang baik perihal pengelolaan keuangannya, hal ini dikarenakan mereka tidak dapat mengontrol pengeluaran sehingga membuatnya menjadi boros dan sering melakukan konsumsi yang secara berlebihan.

Menurut Natalia, Murni, dan N.Untu (2019:2133) pengelolaan finance merupakan teknik mengimbangi gaya hidup manusia seperti gaya hidup konsumtif dengan gaya hidup produktif seperti investasi, menabung atau berbisnis. Pengelolaan finance yang baik diperlukan guna untuk menghindari perilaku konsumtif. Dalam pengelolaan finance dapat didasarkan pada tingkat usia pengelola dan harus berurutan dari usia produktif sampai pensiun. Pengelolaan finance harus dimulai sejak usia muda, semakin baik dalam pengelolaan keuangannya maka semakin banyak pula peluang kemakmurannya.

Menurut Roestanto (dalam Cahyani, Tristiarto, dan Marlina, 2019:630) mengatakan bahwa finance personal menyentuh pada kedisiplinan individu yang berpengaruh pada self control individu dalam berperilaku keuangan. Dengan adanya finance personal,individu dituntut untuk memiliki pola hidup yang mempunyai prioritas sehingga harus memiliki self control akan keuangannya. Pengelolaan finance personal meliputi perencanaan keuangan yakni, membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif, atur pengeluaran dana, hati-hati dengan utang, sisihkan uang untuk masa depan, dan memiliki proteksi. Pemberian uang pribadi akan memberikan pengalaman realistis dan secara langsung kepada anak dalam mengelola keuangannya. Pengelolaan finance personal yang benar dapat dilakukan sejak awal, hal ini bertujuan untuk mengatasi hal-hal yang terjadi dimasa depan.

Finance personal ialah pendapatan individu yang diperoleh dari orangtua, bidikmisi, beasiswa maupun dari hasil kerja, yang mana perncanaan uang tersebut dapat digunakan membeli jajanan, biaya transportasi, dan biaya lainnya. Biasanya mahasiswa menerima uang pribadi pada setiap bulan, setiap minggu, ataupun setiap hari. Menurut Basrowi dan Juraiyah (dalam Marsela, 2014:54) finance personal yaitu uang yang diterima, contoh dalam satu bulan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan non pangan. Finance personal juga dibutuhkan untuk keberhasilan dalam proses belajar.

Sumber finance personal contohnya berasal dari dana bidikmisi (bantuan biaya hidup), uang dari orangtua atau keluarga, pekerjaan sampingan dan lain sebagainya. Setiap mahasiswa diberi kebebasan dan tanggung jawab dalam memanajemen finance personal tersebut. Pengelolaan uang dilakukan sebagai tanggung jawab masing-masing individu dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhannya.

Menurut Godo Tjahjono RFC, Penasihat Internasional As-sociation Of Registered Finansial Consultan Indonesia Chapter mengungkapkan pada dasarnya uang pribadi diberikan pada anak agar dapat mengelola uang secara rutin. Uang pribadi memiliki komponen untuk dibelanjakan, ditabung dan didermakan.

Finance personal ialah pendapatan individu yang dapat mempengaruhi pola konsumsi, jika individu memperoleh finance personal yang tinggi maka tingkat konsumsi individu juga akan tinggi. Namun sebaliknya, apabila finance personal yang didapat individu tersebut rendah maka pola konsumsi juga akan rendah. Finance personal yang diperoleh mahasiswa tidak hanya berasal dari orang tua melainkan bisa dari beasiswa maupun hasil kerja. Dari beberapa pengertian dia atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan finance personal merupakan kegiatan perencanaan, pengendalian, pemeriksaan, penganggaran, pengelolaan, dan penyimpanan uang pribadi yang diberikan kepada seseorang tiap periode baik perbulan, minggu, ataupun hari guna untuk memenuhi keperluannya. Finance personal seorang mahasiswa dapat diperoleh dari orang tua, beasiswa, bidikmis maupun dengan bekerja untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya.

Fungsi Pengelolaan Finance Personal

Menurut Anwar (2019:15-17) fungsi dari pengelolaan finance personal haruslah berpangkal pada definisi pengelolaan finance personal. Adapun fungsi dari pengelolaan finance personal yaitu:

  1. Fungsi Pendanaan
    Fungsi pendanaan yang dimaksud ialah menetapkan tujuan peruntukan dana, menetapkan jumlah dana yang akan dikeluarkan sesuai dengan anggaran kebutuhan personalmasing-masing untuk mendanai seluruh aktivitasnya. Pelaksanaan fungsi pendanaan ini berhubungan erat dengan kebijaan da;am pengelolaan keuangan.
  2. Fungsi Operasional
    Fungsi operasional yang dimaksud ialah meliputi aktivitas pengalokasian jangka pendek sebagai modal untuk kepentingan sehari-hari.
  3. Fungsi investasi
    Fungsi investasi meliputi kegiatan pengalokasian dana jangka panjang seperti menabung. Pelaksanaan fungsi investasi ini nantinya akan menghasilkan imbal balik dan memperhatikan time value of money (pengaruh waktu terhadap nilai uang) itu sendiri.
  4. Fungsi Prakiraan (forecasting) Perencanaan Jangka Panjang
    Pelaksanaan fungsi ini sangat menentukan kelangsungan hidup dan keberhasilan personal di masa datang. Secara empiris bahwa perencanaa jangka panjang tentang masa depan sering kali tidak akurat. Kendala yang sering terjadi adanya ketidakpastian tentang perubahan lingkungan eksternal. Namun personal harus tetap memprediksi perkiraan jangka panjang untuk mengantisipasi perkembangan di masa depan. Seperti memprediksi pengeluaran, pendapatan uang yang dikonsumsi dan dihasilkan dalam periode waktu tertentu.
  5. Fungsi Pengendalian
    Fungsi pengendalian yang dimaksud ialah mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pengelolaan keuangan.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi dari pengelolaan finance personal yaitu sebagai fungsi pendanaan, fungsi operasional, fungsi investasi, fungsi prakiraan (forecasting) perencanaan jangka panjang,dan fungsi pengendalian.

Prinsip-Prinsip Finance Personal

Menurut Lermitte dan Merritt (2004:4-6) mengungkapkan bahwa kunci dari prinsip-prinsip finance personal haruslah diterapkan dengan baik. Adapun prinsip-prinsip finance personal yaitu sebagai berikut:

  1. Berjanjilah Keapada Anak Anda
    Jelaskan kepada anak anda bahwa finance personal adalah sejumlah uang yang diberikan secara harian atau mingguan yang membuat mereka bisa membayar hal-hal yang penting bagi mereka. Sebelum memulai sistem finance personal ini janjikan kepada anak anda sejumlah uang tertentu pada hari tertentu setiap minggu berikan uang yang menurut anda pantas.
  2. Minta Anak Anda Berjanji Kepada Anda
    Sebelum anak menerima uang, sarankan supaya menjanjikan dua hal, satu ia akan menyimpan sebagian uang sakunya untuk ditabung. Dua sisa uangnya akan digunakan untuk senang-senang dan ia takkan merengek meminta uang lagi ketika uangnya sudah habis.
  3. Bersikaplah Konsisten dan Tegas
    Begitu anda mulai memberikan anak uang, cobalah untuk konsisten dan berikan jumlah uang yang telah dijanjikan. Jika ia langsung menghabiskan uangnya beri tahu dia bahwa ia harus menunggu sampai hari uang berikutnya.
  4. Jangan Mengaitkan Uang dengan Tugas atau Prestasi/ Pencapaian
    Seorang anak seharusnya menerima uang karena ia merupakan bagian dari keluarga. Jangan menggunakan kata uang sebagai sogokan atau hadiah berikan uang untuk mengajari anak-anak Anda dasar-dasar pengelolaan keuangan yang baik. Sehingga anak dapat belajar mengatur pengeluaran keuangan dengan baik.
  5. Jadikan Tabungan sebagai bagian Kontrak Finance Personal
    Menabung uang adalah suatu kebiasaan yang harus dipelajari sejak usia dini. Wajibkan anak anda untuk untuk menabung 25% dari uang pribadinya sertiap minggu dan menyimpan di bank atau celengan.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip finance personal yaitu berjanjilah kepada anak, minta anak berjanji kepada anda, bersikap konsisten dan tegas, tidak mengaitkan uang dengan tugas/prestasi, dan jadikan tabungan sebagai bagian kontrak finance personal nya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Finance Personal

Menurut Marsela (2014:55) terdapat beberapa factor yang mempengaruhi keuangan pribadi (finance personal) yaitu sebagai berikut:

  1. Pendidikan keuangan di keluarga
    Keterlibatan orangtua dalam pengelolaan keuangan memegang peran besar dalam pendidikan keuangan dan pemahaman anak, karena sebagian besar anak belajar keterampilan dalam pengelolaan keuangan dari rumah.
  2. Karakteritik sosial dan ekonomi
    Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) menunjukkan rata-rata pendapatan rumah tangga untuk pengeluaran pangan lebih rendah dibandingkan pengeluaran non pangan. Pengeluaran ini merupakan pengeluaran prioritas guna kebutuhan pendidikan anak. Dapat dikatakan bahwa individu yang memiliki status sosial lebih tinggi cenderung lebih mampu meraih pendapatan yang lebih besar.
  3. Pengetahuan keuangan
    Pengetahuan akan pengelolaan keuangan menjadi salah satu faktor penting bagi individu. Pengelolaan keuangan membutuhkan pengetahuan yang melek finansial. Semakin tinggi pengetahuan fianansial individu yang dimiliki maka akan cenderung lebih bijak dalam pengelolaan keuangannya.
  4. Kecerdasan spiritual
    Kecerdasan spiritual dapat memberi pengaruh terhadap pengelolaan finansial. Seperti menimbulkan sifat positif dalam diri individu, tanggung jawab, jujur, kemandirian dan optimlisasi dalam berkeuangan. Kecerdasan spiritual dalam mengelola keuangan dapat menimbulkan rasa syukur, suka cita, dan kejernihan pikiran. Hal ini yang menyebabkan individu dapat berpikir dengan bijak dalam mengelola uang dengan tepat.
  5. Teman sebaya
    Teman sebaya dapat mebjadi salah atu factor yang dapat mempengaruhi melek keuangan anak. Karena teman sebaya adalah salah satu kunci tempat pemberian informasi dan sebagai penasehat keuangan.

Indikator Finance Personal

Dalam pengelolaan finance personal dipengaruhi oleh bagaimana mahasiswa mengelola finance personal nya sehingga dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan tepat. Menurut Natalia, Murni, dan N.Untu (2019:2134) indikator finance personal yaitu sebagai berikut:

  1. Jumlah finance personal Mahasiswa
    1. Finance personal tinggi yakni yang diberikan pada mahasiswa antara > Rp. 1.200.000
    2. Finance personal sedang yakni yang diberikan berkisar antara Rp. 800.000 – Rp. 1.200.000
    3. Finance personal rendah yakni berkisar antara < Rp. 800.000
  2. Perencanaan Keuangan
    Perencanaan keuangan individu (mahasiswa) yaitu merencanakan keuangannya untuk membantu individu atau perorangan dalam tujuan keuangan jangka panjang.
  3. Penyimpanan
    Mengumpulkan atau menyimpan keuangan secara teratur. Seperti menabung dan menyiapkan uang untuk kebutuhan tidak terduga di masa mendatang.
  4. Penggunaan Keuangan
    Kegiatan perencanaan, pengendalian, penggaran, pemeriksaan dan penyimpanan dana atau uang yang dimiliki individu atau perorangan.
  5. Pencatatan
    Kegiatan mencatat atau membuat daftar pengeluaran per setiap harian, mingguan atau bulanan.

Dari uraian diatas maka dapat peneliti simpulkan bahwa indicator finance personal yaitu jumlah finance personal, perencanaan keuangan, penyimpanan, penggunaan keuangan, dan pencatatan.