Diperbarui tanggal 6/01/2023

Akuntansi Biaya

kategori Akuntansi / tanggal diterbitkan 4 Januari 2023 / dikunjungi: 316 kali

Pengertian Akuntansi Biaya

Supriyono (2011:12) menyatakan bahwa akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Mulyadi (2010:7) menyatakan bahwa akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya buatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya.

Mulyadi, (2010:8) menyatakan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dari definisi atau pengertian biaya tersebut, dapat disimpulkan bahwa biaya dapat didefinisikan atau diartikan dalam dua kategori, yaitu secara sempit dan luas. Dalam arti sempit, definisi atau pengertian biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva, sedangkan dalam arti luas, definisi atau pengertian biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang dapat diukur dalam satuan uang yang telah terjadi secara potensial terjadi untuk mencapai tujuan tertentu (Salindeho 2015).

Salindeho (2015) menjelaskan bahwa biaya dapat digolongkan menjadi beberapa atas dasar, sebagai berikut:

  1. Objek pengeluaran. Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya.
  2. Fungsi pokok perusahaan. Dalam perusahaan terdapat tiga fungsi pokok, yaitu produksi, pemasaran dan administrasi dan umum. Biaya produksi merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Biaya pemasaran produk. Biaya admistrasi dan umum, merupakan biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran.
  3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya langsung terjadi dari biaya bahan baku (BBB) dan biaya tenaga kerja langsung (BTKL).
  4. Atas dasar tingkah lakunya terhadap perubahan volume kegiatan. Biaya variabel, adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume variable.

Bustami dan Nurlela (2013:3) menyatakan bahwa akuntansi biaya adalah bidang ilmu akuntansi yang mempelajari bagaimancara mencatat, mengukur dan pelaporan informasi biaya yang digunakan. Disamping itu akuntansi biaya juga membahas tentang penentuan harga pokok dari suatu produk yang diproduksi dan dijual kepada pemesan maupun untuk pasar serta untuk persediaan produk yang akan dijual.

Tujuan Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya mempunyai 3 tujuan pokok antara lain (Mulyadi, 2012 : 7):

  1. Penentuan kos produk yaitu akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang di sajikan dan dikumpulkan adalah biaya yang terjadi lampau atau biaya historis.
  2. Pengendalian biaya yaitu pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Jika biaya yang seharusnya ini telah ditetapkan, akuntansi biaya bertugas untuk emantau apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut.
  3. Pengambilan keputusan yaitu akuntansi biaya untuk pengambilan keputusan khusus menyajikan biaya masa yang akan datang (future cost). Informasi biaya ini tidak dicatat dalam catatan akuntansi biaya, melainkan hasil dari suatu proses peramalan.

Konsep Akuntansi Biaya

Konsep dan termonologi akuntansi biaya diperlukan untuk dasar pembahasan akuntansi biaya dengan tujuan supaya dapat dipakai pedoman di dalam penyusunan laporan biaya. Berikut ini akan dibahas beberapa konsep dan termonologi yang sering dipakai (Supriyono, 2016:16) sebagai berikut:

  1. Harga perolehan atau harga pokok (cost). Harga perolehan atau harga pokok adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang-dalam bentuk:
    1. Kas yang dibayarkan, atau
    2. Nilai aktiva lainnya yang diserahkan/dikorbankan,
    3. Nilai jasa yang diserahkan /dikorbankan, atau
    4. Tambahan modal.
  2. Biaya (expenses) Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenues) dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. Biaya digolongkan kedalam harga pokok penjualan, biaya penjualan, biaya administrasi dan umum, biaya bunga dan biaya pajak perseroan.
  3. Penghasilan (revenues) Penghasilan adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk :
    1. Kas yang diterima, atau
    2. Piutang yang timbul, atau
    3. Nilai aktiva lainnya yang diterima, atau
    4. Nilai jasa yang diterima, atau
    5. Pengurangan hutang, atau
    6. Pengurangan modal.
  4. Rugi dan laba (profit and loss) Rugi dan laba adalah hasil dari proses mempertemukan secara wajar antar semua penghasilan dengan semua biaya dalam periode akuntansi yang sama. Apabila semua penghasilan lebih besar dibandingkan biaya maka selisihnya adalah laba bersih. Akan tetapi apabila semua penghasilan lebih kecil dibandingkan dengan biaya, selisihnya adalah rugi bersih.
  5. Rugi (losses) Rugi adalah berkurangnya aktiva atau kekayaan perusahaan yang bukan karena pengambilan modal oleh pemilik, dimana tidak ada manfaat yang diperoleh dari berkurangnya aktiva tersebut.

Manfaat Akuntansi Biaya

Manfaat akuntansi biaya adalah timbulnya sikap “sadar akan biaya” (cost awareness). Tidak banyak yang memahami bahwa harga pokok produk atau jasa merupakan refleksi kemampuan suatu organisasi dalam memproduksi barang dan jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola cost, maka akan semakin baik produk dan jasa yang ditawarkan pada pelanggan baik dari sisi harga maupun kuwalitas. Tolok ukur kemampuan pengelolaan cost dapat direpretasikan dengan keberadaan sistem akuntansi biaya yang mampu mengukur biaya dengan cukup akurat serta didukung kemampuan manajemen untuk memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Manfaat lainnya sebagai berikut:

  1. Sebagai pemasok informasi dasar untuk menentukan harga jual produk barang dan jasa.
  2. Sebagai bagian dari alat pengendalian manajemen, terutama yang berkaitan dengan pengukuran kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.
  3. Sebagai pemasok informasi pada pihak eksternal berkenaan dengan seluruh biaya operasi, misalnya saja untuk kepentingan pajak.

Point 1 dan 2 sering dibahaskan sebagai informasi untuk kepentingan manajerial (cost for managerial purposes); sedangkan yang ke 3 dibahaskan sebagai informasi untuk kepentingan pelaporan keuangan (cost for financial reporting purpose).