Diperbarui tanggal 27/05/2022

Hubungan Komunikasi Orang Tua dengan Kecerdasan Interpersonal Anak

kategori Pendidikan Anak Usia Dini / tanggal diterbitkan 27 Mei 2022 / dikunjungi: 1.12rb kali

Menurut Pratikto (Indriyati, 2007: 19) keterkaitan komunikasi orang tua dan anak dengan kecerdasan interpersonal adalah suatu proses hubungan antara orang tua (ibu dan ayah) dan anak yang merupakan jalinan yang mampu memberi rasa aman bagi anak melalui suatu hubungan yang memungkinkan keduanya untuk saling berkomunikasi sehingga adanya keterbukaan, percaya diri dalam menghadapi dan memecahkan masalah sehingga anak memiliki kecerdasan interpersonal yang baik. Oleh karena itu hubungan yang terjalin dapat menimbulkan kesenangan, yang berpengaruh pada hubungan yang lebih baik.

Secara terminologis keterkaitan komunikasi orangtua berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh orangtua kepada anaknya. Pengertian ini jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain atau anaknya. Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu, ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media. Di dalam komunikasi orangtua terjadi hubungan interpersonal anak. Melalui komunikasi interpersonal anak dapat menyampaikan pesan atau informasi kepada orangtuanya. Dengan melakukan komunikasi orangtua dapat berhubungan, berinteraksi dengan anaknya.

Menurut Rakhmat (Indriyani, 2007: 16) keterkaitan kecerdasan interpersonal anak dengan komunikasi orangtua adalah:

  1. Percaya (trust)
    Percaya disini merupakan faktor yang paling penting sejauh mana percaya kepada anak dipengaruhi oleh faktor personal dan situasional. Dengan adanya percaya dapat meningkatkan komunikasi interpersonal karena membuka hubungan komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi.
  2. Sikap suportif
    Sikap suportif adalah adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi orangtua bersikap defensif apabila tidak menerima, tidak jujur, tidak empatis. Dengan sikap defensif komunikasi interpersonal akan gagal.
  3. Sikap terbuka (open mindedness)
    Dengan sikap percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan yang paling penting yaitu saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal.

Dapat dikatakan bahwa komunikasi orang tua dan anak bersifat dua arah, disertai dengan pemahaman bersama terhadap suatu hal dan setiap pihak berhak menyampaikan pendapat perasaan, pikiran, informasi ataupun nasehat, sehingga menimbulkan pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang lebih baik. Di dalam komunikasi terjadi hubungan interpersonal. Melalui komunikasi interpersonal manusia dapat menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain. Dengan melakukan komunikasi manusia dapat berhubungan, berinteraksi satu dengan yang lain.Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan pengertian komunikasi adalah suatu proses penyampaian pernyataan oleh seseorang kepada orang lain, dengan mengandung tujuan tertentu, memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media.

Menurut Musfiroh (2010, 7.26) komunikasi orang tua dan anak adalah suatu proses hubungan antara orang tua (ibu dan ayah) dan anak yang merupakan jalinan yang mampu memberi rasa aman bagi anak melalui suatu hubungan yang memungkinkan keduanya untuk saling berkomunikasi sehingga adanya keterbukaan, percaya diri dalam menghadapi dan kemampuan memberikan respon secara tepat terhadap suasana hati, tempramen, motivasi dan keinginan orang lain dengan adanya interpersonal anak. Oleh karena itu hubungan yang terjalin dapat menimbulkan kesenangan, yang berpengaruh pada hubungan yang lebih baik.