Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Penulis: Tim Editor | Kategori: Pendidikan Anak Usia Dini | Tanggal Terbit: | Dilihat: 30861 kali

Pengertian Bahasa

Bahasa pada hakekatnya adalah ucapan pikiran dan perasaan manusia, secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya. Artinya, melalui bahasa, orang dapat saling bertegur-sapa, saling bertukar pikiran untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini juga terjadi pada anak-anak. Anak juga membutuhkan orang lain untuk berinteraksi mengungkapkan isi hati, pikirannya serta keinginannya melalui bahasa baik yang berlangsung dirumah, dilingkungan sekitar anak, ataupun disekitar anak (Anita, 2015:162). Bahasa adalah aspek perkembangan yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Komponen berbahasa salah satunya adalah belajar bicara memerlukan proses proses yang panjang dan rumit. Pada saat bicara seorang anak harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi orang yang mereka ajak berkomunikasi, dan dalam berkomunikasi anak harus memahami bahasa yang digunakan oleh orang lain ( Sofyan, 2014:23-24).

Menurut Susanto (2015:307) pengembangan bahasa bagi anak usia dini di taman kanak-kanak merupakan salah satu domain perkembangan anak yang dalam pelaksanaannya tidak dapat dipisahkan dari semua kegiatan di taman kanak-kanak. Semua Pengembangan bahasa anak usia dini harus mengintegrasikan unsur-unsur mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Menurut Mursid (2015:8) perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan secara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat.

Menurut Susanto (2015:308) Pembelajaran bahasa berlangsung secara fungsional dan kontekstual, artinya bahwa upaya pengembangan bahasa pada anak TK harus diarahkan kepada keempat unsur konteks pengembangan diatas. Untuk itu, pelaksanaan pengembangan bahasa yang mencakup unsur pertama, yaitu kegiatan mendengarkan dilakukan melalui bercerita.

Pembelajaran Bahasa untuk Anak Usia Dini

Menurut Vygotsky (Susanto, 2014:75) pada umumnya bahasa dan pikiran anak berbeda. Kemudian secara perlahan, sesuai tahap perkembangan mentalnya, bahasa dan pikirannya menyatu sehingga bahasa merupakan ungkapan dari pikiran. Anak secara alami belajar bahasa dari interaksinya dengan orang lain untuk berkomunikasi, yaitu menyatakan pikiran dan keinginannya memahami pikiran dan keinginan orang lain. Menurut Susanto (2014:74) pembelajaran bahasa untuk anak usia dini diarahkan pada kemampuan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis (simbolis). Untuk memahami bahasa simbolis, anak perlu belajar membaca dan menulis. Oleh karena itu, belajar bahasa sering dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa untuk komunikasi dan belajar literasi, yaitu belajar membaca dan menulis.

Dengan bahasa yang mereka miliki perkembangan kosakata akan berkembang dengan cepat sebagaimana dikemukakan Sroufe (Susanto,2014): ”Children vocabularies grew quite quickly after they begin to speak.” Perkembangan kosakata anak akan sangat cepat setelah mereka mulai berbicara. Hal ini, dapat dipahami karena anak akan menggunakan arti bahasa dari konteks yang digunakannya.

Tahap-Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Menurut Piaget dan Vygotsky (Madyawati,2017:62-63) Tahap-tahap perkembangan bahasa pada anak, sebagai berikut:

1. Tahap meraban ( Pralinguistik) pertama (0-0,5 tahun)

Selama bulan-bulan awal kehidupan, bayi menangis, mendengkur, menjerit, dan tertawa. Tahapan meraban ini dialami oleh anak yang berusia 0-5 bulan. Pembagian kelompok usia ini sifatnya umum dan tidak berlaku persis seperti anak. Pada tahap ini , anak mulai meraban (mengoceh) dengan suara melodis. Pada tahap ini, perkembangan bahasa anak yang paling mencolok adalah perkembangan comprehension/penggunaan bahasa secara pasif. Marat (Madyawati,2017:63) komprehensi merupakan elemen bahasa yang dikuasai terlebih dahulu oleh anak sebelum anak dapat memproduksi apapun yang bermakna. (2017:63)

2. Tahap Meraban kedua ( 0,5-1 tahun)

Pada tahap ini anak mulai aktif, artinya tidak sepasif waktu anak berada pada tahap meraban pertama. Secara fisik anak sudah dapat melakukan gerakan-gerakan seperti memegang dan mengangkat benda atau menunjuk. Berkomunikasi dengan anak mulai mengasyikkan karena anak mulai aktif mulai komunikasi.

3. Tahap Linguistik

Pada tahap pralinguistik, pemerolehan bahasa anak belum menyerupai bahasa orang dewasa, maka pada tahap ini anak mulai bisa mengucapkan bahasa yang menyerupai ujaran orang dewasa. Para ahli linguistik membagi tahap ini ke dalam lima tahapan, yaitu:

  1. Tahap Holofrastik (1-2 Tahun)
    Pada masa ini, masukan kebahasaan berupa pengetahuan anak tentang kehidupan di sekitarnya semakin banyak, misalnya: nama anggota keluarga, binatang, nama makanan, dll.
  2. Tahap II, Kalimat Dua Kata (2-3 tahun)
    Kanak-kanak memasuki tahap ini dengan pertama kali mengucapkan dua holofrasa dalam rangkaian yang cepat (Madyawati, 2008). Keterampilan anak pada akhir tahapan ini makin luar biasa. Komunikasi yang ingin ia sampaikan berupa bertanya dan meminta. Kata-kata yang digunakan untuk itu semua sama seperti perkembangan awal, yaitu: sana, sini,itu,lihat,mau,dan minta. Selain keterampilan mengucapkan dua kata ternyata pada tahapan ini anak telah terampil melontarkan kombinasi antara informasi lama dan baru. Pada tahapan ini, tampak sekali kreativitas anak.
  3. Tahap Linguistik III: Pengembangan Tata Bahasa (3-4 tahun)
    Pada tahap ini, perkembangan bahasa anak makin luar biasa. Marrat (Susanto, 2014:68) menyebutkan perkembangan ini dengan kalimat lebih dari dua kata dan periode diferensial. Tahap ini pada umumnya dialami oleh anak pada usia 2,5-5 tahun. Anak mulai sudah dapat bercakap-cakap dengan teman sebaya dan mulai aktif memulai percakapan. Fase sebelumnya sampai tahap perkembangan dua kata anak lebih banyak bergaul dengan orangtuanya. Pada tahap ini, pergaulan anak makin luas yang berarti menambah pengetahuan dan menambah perbendaharaan kata.
  4. Tahap Linguistik IV: Bahasa menjelang dewasa/Pradewasa (4-5 Tahun)
    Pada tahap ini, anak sudah mulai menerapkan struktur tata bahasa dan kalimat-kalimat yang agak rumit. Misalnya, kalimat majemuk sederhana, contoh: „ibu beli sayur dan krupuk?: ayo nyanyi dan nari?. Kemampuan menghasilkan kalimat telah beragam, ada kalimat pernyataan/kalimat berita, kalimat perintah, dan kalimat tanya. Menurut Clark (2017:69) pada tahap ini anak masih mengalami kesulitan bagaimana memetakan ide ke dalam bahasa. Anak mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikirannya kedalam katakata yang bermakna.
  5. Tahap Linguistik V: kompetensi penuh (5 tahun-lebih)
    Sejak usia lima tahun umumnya anak-anak yang perkembangannya normal telah menguasai elemen-elemen sintaksis bahasa ibunya dan telah memiliki kompetensi (pemahaman dan produktivitas bahasa) secara memadai.

Aspek-Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Aspek-aspek yang berkaitan dengan perkembangan bahasa anak menurut Jamaris (Susanto, 2014:77) dapat dibagi ke dalam tiga aspek, yaitu:

  1. Kosakata
    Seiring dengan perkembangan anak dalam pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya, kosakata anak berkembang dengan pesat.
  2. Sintaksis (tata bahasa)
    Walaupun anak belum mempelajari tata bahasa, akan tetapi melalui contoh-contoh berbahasa yang didengar anak dilingkungannya, anak telah dapat menggunakan bahasa lisan dengan susunan kalimat yang baik. Misalnya, “Rita memberi makan kucing” bukan “kucing Rita makan memberi”.
  3. Semantik
    Semantik maksudnya penggunaan kata sesuai dengan tujuannya. Anak di taman kanak-kanak sudah dapat mengekspresikan keinginan, penolakan, dan pendapatnya dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang tepat. Misalnya, “tidak mau” untuk menyatakan penolakan.
  4. Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini
    1. Anak usia 4 tahun yaitu:
      1. Terjadi perkembangan yang cepat dalam kemampuan bahasa anak. Anak telah dapat menggunakan kalimat dengan baik dan benar.
      2. Menguasai 90 persen dari fonem dan sintaksis bahasa yang digunakannya.
      3. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan.
      4. Anak sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan tersebut.
    2. Anak usia 5-6 tahun tahun adalah sebagai berikut:
      1. Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2-500 kosakata.
      2. Lingkup kosakata yang dapat diucapkan anak menyangkut warna, ukuran, bentuk, rasa, bau, keindahan, kecepatan, suhu, perbedaan, perbandingan, jarak, dan permukaan (kasar-halus)
      3. Anak usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar yang baik.
      4. Dapat berperpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan tersebut.
      5. Percakapan yang dilakukan oleh anak 5-6 tahun telah menyangkut berbagai komentarnya terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya sendiri dan orang lain, serta apa yang dilihatnya. Anak pada usia 5-6 tahun ini sudah dapat melakukan ekspresi diri, menulis, membaca, dan bahkan berpuisi.

Tujuan Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini

Early Learning Goals (Susanto, 2014:79) mengemukakan bahwa tujuan pengembangan bahasa pada usia awal dijabarkan sebagai berikut:

  1. Menyayangi, mendengarkan, menyimak, menggunakan bahasa lisan dan lebih siap dalam bermain dan belajarnya.
  2. Menyelidiki dan mencoba dengan suara-suara, kata-kata dan teks.
  3. Mendengar dengan kesenangan dan merespon cerita, lagu, irama, dan sajak-sajak dan memperbaiki sendiri cerita lagu, musik, dan irama.
  4. Menggunakan bahasa untuk mencipta, melukiskan kembali peran, dan pengalaman.
  5. Menggunakan pembicaraan, untuk mengorganisasi, mengurutkan, berpikir jelas, ide-ide, perasaan, dan kejadian-kejadian.

Fungsi Bahasa Bagi Anak Usia Dini

Menurut Depdiknas (Susanto, 2014:81) fungsi bahasa bagi anak usia dini adalah:

  1. Sebagai alat untuk berkomunikasi dengan lingkungan,
  2. Sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan intelektual anak
  3. Sebagai alat untuk mengembangkan ekspresi anak
  4. Sebagai alat untuk menyatakan perasaan dan buah pikiran kepada orang lain.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa

Menurut Sunarto dan Hartono(2013:139-140) Perkembangan bahasa dipengaruhi beberapa faktor, faktor-faktor itu adalah:

  1. Umur anak
    Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya, bertambah pengalaman, dan meningkat kebutuhannya. Bahasa seseorang akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya. Faktor fisik akan ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat. Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah mencapai tingkat kesempurnaan, dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual anak akan mampu menunjukkan cara berkomunikasi dengan baik.
  2. Kondisi Lingkungan
    Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang member andil yang cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa di lingkungan perkotaan akan berbeda dengan di lingkungan pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan, dan daerah-daerah terpencil dan di komplek sosial yang lain.
  3. Kecerdasan Anak
    Untuk meniru lingkungan tentang bunyi dan suara, gerakan, dan mengenal tanda-tanda, memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan motorik seseorang berkorelasi positif dengan kemampuan intelektual atau tingkat berpikir. Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat, kemampuan menyusun kalimat dengan baik, dan memahami atau menangkap maksud suatu pernyataan pihak lain, amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan seseorang anak.
  4. Status Sosial Ekonomi Keluarga
    Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dan anggota keluarganya. Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga sosial rendah. Hal ini akan lebih tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di dalam keluarga terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh pula terhadap perkembangan bahasa.
  5. Kondisi fisik
    Kondisi fisik di sini di maksudkan kondisi kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi seperti bisu, tuli, gagap, atau organ suara tidak sempurna akan mengganggu perkembangannya dalam berbahasa.

Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013. Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini ( 2015:48-49 ) tingkat Pencapaian Perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun.

  1. Memahami Bahasa
    1. Mengerti beberapa perintah secara bersamaan
    2. Mengulang kalimat yang lebih kompleks
    3. Memahami aturan dalam suatu permaina
    4. Senang dan menghargai bacaan
  2. Mengungkapkan Bahasa
    1. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks
    2. menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama
    3. berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung
    4. menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap ( pokok kalimat predikat- keterangan)
    5. memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain
    6. melanjutkan sebagian cerita/ dongeng yang telah diperdengarkan
    7. menunjukkan pemahaman konsep-konsep dalam buku cerita
  3. keaksaraan
    1. menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal
    2. mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya
    3. menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama.
    4. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf
    5. Membaca nama sendiri
    6. Menuliskan nama sendiri
    7. Memahami arti kata dalam cerita

Daftar Pustaka

Anita. (2015). Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar.

Ferliana & Agustina. (2015). Meningkatkan kemampuan berkomunikasi aktif pada anak usia dini. Jakarta: PT Luxima Metro Media.

Madyawati, Lilis. ( 2017 ). Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.

Sofyan, Hendra (2014). Perkembangan Anak Usia Dini dan Cara Praktis Peningkatannya. Jakarta: CV Infomedika.