Manajemen Talenta

Penulis: Tim Editor | Kategori: Manajemen | Tanggal Terbit: | Dilihat: 1342 kali

Pengertian Manajemen Talenta

Manajemen talenta (Talent Management) atau manajemen bakat adalah strategi terpadu yang dirancang untuk mengelola kemampuan, kompetensi dan kekkatan karyawan dalam suatu organisasi. Manajemen talenta ini membantu organisasi dalam memanfaatkan sumber daya manusia mereka sebaik mungkin untuk pencapaian tujuan organisasinya serta untuk memastikan pengembalian maksimal dari kayawan yang bertalenta tersebut. Manajemen Talenta tidak terbatas hanya pada merekrut kandidat yang tepat pada waktu yang tepat, tetapi juga meluas untuk mengeksplorasi kualitas tersembunyi dan yang tidak biasa dari karyawannya serta mengembangkan dan memelihara karyawan tersebut untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Memperkerjakan karyawan yang memiliki bakat ataupun talenta yang terbaik dari industri yang digelutinya mungkin menjadi perhatian besar bagi organisasi saat ini. Tetapi bagaimana untuk mempertahankannya dan yang paling penting adalah bagaimana membuat karyawan yang bertalenta tersebut beradaptasi sesuai dengan kebudayaan organisasi yang bersangkutan dan mendapatkan apa yang terbaik dari karyawan bertalenta tersebut adalah merupakan tantangan yang jauh lebih besar.

Manajemen talenta dalam organisasi tidak hanya untuk menarik orang orang terbaik dari industry yang bersangkutan tetapi juga merupakan proses berkelanjutan yang melibatkan pencairan sumber perekrutan, pengembangan, penahanan dan mempromosikan karyawan berbakat tersebut untuk memenuhi kebuttahan organisasi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa manajemen talenta atau manajemen bakat ini adalah proses penuh yang tidak hanya mengendalikan masuknya karyawan bertalenta tetapi juga keluarnya karyawan tersebut. Manajemen talenta merupakan aspek penting dalam organisasi yang berkaitan dengan tata kelola anggota organisasi dengan tujuan membentuk maupun mendapatkan talent terbaik untuk dapat mengisi posisi posisi kunci di dalam organisasi. Pandangan mengenai manajemen talenta datang dari berbagai para ahli, antara lain:

  1. Pella dan Inayati (2011:81) “ Manajemen talenta adalah suatu prose untuk memastikan suatu perusahaan mengisi posisi kunci pimpinan masa depan (future leaders) dan posisi yang mendukung kompetensi inti perusahaan (uniqe skill and high strategic value).”
  2. Armstrong (2008:168) mengartikan manajemen talenta sebagai proes mengindentifikasi, mengembangkan, merekrut, mempertahankan, dan menyebarkan orang orang bertalenta.
  3. Capelli (2008:1) dalam Febriani (2012:29) manajemen talenta adalah proses yang dilakuakan oleh perusahaan untuk memenuhi dan mengantisipasi kebuthan perusahaan akan SDM.
  4. Kahinde (2012:45) manajemen talenta adalah penerapan strategi atau system terpadu yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas di tempat kerja dengan mengembangkan prroses yang tekah lebih baik untuk menarik, mengembangkan, mempertahankan dan memafaatkan orang dengan keterampilan dan kecakapan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bisnnis saat ini dalam future.
  5. Sareen dan Mishra (2016:53) manajemen talenta dapat didefinisikan sebagai proses merekrut, melatih, mengelola, mengembangkan, menilai, dam memelihara sumber daya yang paling berharga milik organnisasi yaitu orang orang.
  6. Rampersad (2006:234) manajemen talennta adalah cara pengelolaan talenta dalam organisasi secara efektif, perencanan dan pengembangnan suksesi di perusahaan, realissi pengembangan diri karyawan secara maksimal dan pemanfaatan bakat secara optimal.
  7. Lewis dan Heckman (2006:174) manajemen talenta adalah sebuah proses secara keseluruuhan mulai dari rekrutmen, penempatan, sampai pengembangan dan perencanaan untuk pengembangan karyawan kearah yyang lebih baik
  8. Darmin Ahmad (2011:81) Manajemen Talenta adalah suatu proses untuk memastikan suatu perusahaan mengisi posisi kunci pimpinan masa depan (Future leaders) dan posisi yang mendukung kompetensi inti perusahaan.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen talenta adalah serangkaian inisiatif yang dilakuakn perusahaan melalui proses mengindentifikasi, mengembangkan, dan mempertahankan karyawan yang bertalenta untuk menyelaraskan karyawan yang tepat dengan pekerjaan dan waktu yang tepat berdasarkan tujuan strategis perusahaan dan prioritas kegiatan perusahaan dengan mengoptimalkan kinerja kakryawan bertalenta sehingga terciptanya keunggulan bisnis dan tercapainya visi perusahaan.

Tujuan Manajemen Talenta

Menurut Smilansky (2008),tujuan utamanya adalah mengembangkan top management terbaik dalam menghadapi persaingan bisnis, mencari kandidat eksternal yang baik untuk mengisi pekerjaan kunci, saling mengisi talent antar unit yang berbeda, mempertahankan seorang bertalenta melalui kesempatan pengembangan karir, memperluas kelompok talent internal dengan memfokuskan pada sejumlah karyawan yang berbeda, dan membangun kebutuhan bersama untuk memiliki pemain terbaik sebagai kunci untuk keberhasilan bisnis mendatang. Menurut Smilansky (2008:73) tujuan dari manajemen talenta adalah:

  1. Untuk mengembangakan tim unggulan yang terbaik dalam kodisi bisnis yang penuh persaingan.
  2. Untuk memperoleh calon pengganti untuk posisi kunci eksekutif.
  3. Untuk memungkinkan adanya saling pengisian antar eksekutif dari berbagai latar belakang fungsional, geografis, dan bisnis sehingga dapat mengembangkan inovasi dan memanfaatkan sebaik mungkin sumbebr daya internal yang ada dalam perusahaan.
  4. Untuk mengembangkan peluang peluaang karier yang diperlukan, yang dapat mempertahankan dan menarik eksekutif terbaik.
  5. Untuk membangun budaya yang mampu membangun eksekutif terbaik menunjukan kinerjanya di puncak potensiya.
  6. Untuk memastikan adanya peluang peluang bagi karyawan yang paling bertalenta untuk dapat meningkat dengan cepat dari tingkat bawah perusahaan menuju tingkat atas.
  7. Agar dapat mempromosoikan adanya keragamaan eksekutif (berdasarkan jenis kelamin, latar belakang etnis, dan usia) dalam posisi kunci yang mencerminkan karakteristik pelanggan dan kelompok talenta yang luas.
  8. Untuk merancang proses asesmen yang hasilnya melebihi perspektif manajer tersebut.
  9. Untuk membangun rasa memiliki perlunya karyawan terbaik.

Beberapa tujuan pelaksanaan manajemen talenta diatas menunjukan kunci dari manajemen talenta adalah upaya untuk memahami bagaimana manajemen talenta cocok dan selaras dengan keseluruhan upaya serta fungsi SDM untuk meningkatkan kinerja perusahaan ataupun organisasi. Organisasi harus secara serius menjadikan manajemen talenta sebagai prioritas perusahaan dan bagian dari budaya perusahaan. Daya tarik dan retensi dianggap sebagai faktor kunci penugasan dari manajemen bakat.

Manfaat Manajemen Talenta

Pella dan Inayati (2011:87) “Manfaat Program manajemen talenta adalah tersedianya terus menerus karyawan yang mencapai potensi terbaik mereka masing masing. mampu mengembangkan reputasi publik untuk menjadi tempat bekerja yang bagus, sekaligus memupuk loyalitas para karyawan yang telah berkerja di dalam perusahaan”.

Pella dan Inayati mengungkapkan bahwa secara garis besar ada 3 manfaat utama dari keberadaan dan pelaksanaan proses manajemen talenta di dalam organisasi, diantaranya:

  1. Hasil manajemen talenta yang baik akan mendukung dalam persaingan organisasi
  2. Adanya kepastian ketersediaan talent atau sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan mengisi posisi kunci di organnisasi
  3. Manajemen talenta yang baik akan mementuk presepsi yang baik, sekaligus mendorong anggotoa organisasi untuk tetap bertahan dalam organisasi.

Manajemen talenta atau manjemen bakat adalah bagian integral dari bisnis modern yang merupakan fungsi manajemen yang penting dalam suatu organisasi. manajemen talenta akan memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang menerapkannya. Berikut ini juga merupakan manfaat dari manajemen talenta:

Menempatkan orang tepat pada pekerjaan yang tepat

Pemetaan keterampilan atau kompetensi pada karyawan karyawan bertalenta mungkin manajemen mencatat inventaris keterampilan dan kemampuan yang ada di organisasi. Ini sangat penting baik dari perspektif organisasi maupupn karyawan karena orang yang tepat yang ditempatkan diposisi yang tepat akan menghasilkan peningkatan pada produktivitas karyawan. Keselarasan yang lebih baik antara minat individu dan profil pekerjaannya juga akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang bersangutan.

Mempertahankan karyawan yang bertalenta tinggi

Meskipun ada perubahan dalam ekonomi global, pengunduran diri pada karyawan yang bertalenta tetap menjadi peran utama organisasi. Mempertahankan karyawan yang bertalenta tinggi penting untuk organisasi atau perusahaan untuk tetap memimpin dan bertumbuh di pasar yang tingkat persaingan yang tinggi ini. Organisasi yang gagal mempertahankan telenta yang terbaiknya akan beresiko kehilanngan daya saingnya. Fokusnya sekarang adalah memetakan program dan strategi retensi karyawan yang untu merekrut, mengembanngkan, mempertahankan dan melibatkakn orang orang yang berkualitas. Pertumbuhan karyawan dalam karier juga harus dijaga, sementara perencanaansukesi juga dilakuakn karyawan karyawan yang berada diradar perlu dijaga agar mereka tahu bahwa kinerja mereka dihargai.

Perekrutan yang lebih baik

Kualitas organisasi adalah kualitas tenaga kerja yang dimilikinya. Cara terbaik untuk memiliki tenaga kerja dan bakat dimanajemen tingkat atas adalah memiliki tenaga kerja berbakat ditingkat bawah juga. Tidak heeran jika kemudian program dan pelatihan manajemen talenta serta penilaian perekrutan telah menjadi aspek integral dari proses SDM saat ini.

Dapat lebih baik memahami karyawan

Penilaian karyawan akan memberikan wawasan mendalam kepada manajemen tentang karyawan mereka, aspirasi karier, kekuatan dan kelemahan, kepuasan kerja, kemampuan, suka dan tidak suka sehingga dapat lebih baik menentukan apa yang dapat memotivasi mereka agar dapat berkerja lebih baik sesuai dengan kebutuhan organisasinya.

Keputusan pengembangan professional yang lebih baik

Ketika sesuatu organisasi mengetahui siapa yang memiliki potensi yang tinggi, menjadi lebih mudah untuk berinvestasi untuk berinvestasi dalam pengembangan professional mereka. Karena pengembangan membutuhkan keputusan investasi untuk pembelajaran, pelatihan dan pengembangan individu baik untuk pertumbuhan, perencanaan, manajemen kinerja dan lain- lain.

Selain itu jika karyawan positif tentang praktek manajemen talenta organisasinya, mereka lebih cenderung memiliki kepercayaan terhadap masa depan organisasi mereka. Hasilnya adalah tenaga kerja akan lebih berkomitmen dan terlibat dalam mengungguli pesaing merekka serta memastikan posisi kepemimpinan perusahaan dipasar yangpesaingnya sangat ketat. Program manajemen talenta yang berhasil akan membantu perusahaan menjawab tantangan bisnis, memasuki wilayah pasar yang baru dan bergerak maju mengungguli competitor. Karyawan bertalenta juga akan lebih tertarik bebrkerja untuk sebuah perusahaan yang menghargai karyawan dan memberikan mereka kesempatan untuk terus menggapai kesuksesan.

Kerangka Kerja Manajemen Talenta

Menurut Pella dan Inayati, proses manajemen talenta tertuang dalam kerangka manajemen talentna yang diisusun bebrdasarkan komponen komponen inti. Komponen Inti tersebut meliputi berbagai proses , antara lain:

  1. Proses perekrutan dan seleksi, meliputi upaya yang dilakukan organisasi dalam mengindentifikasi keterampilan teknis, kompetensi, komitmen, karakter, dan berbagai unsur talenta lain yang sesuai degan kebutuhan organisasi, untuk selanjutnya melakukan pencairan an sleksi sumber daya manusia yang memenuhi berbagai kriteria tersebut.
  2. Proses Orientasi, berkaitan degan program organisasi dalam menyambut talenta baru yang masuk ke organisasi melalui pengenalan formal dan informal untuk dapat memperkenalkan organnisasi kepada talenta baru tersebut, sehingga dapat segera memberikan hasil dan kontribus kepada organisasi.
  3. Proses manajemen kinerja, berkaitan dengan upaya dan cara yang dilakukan organisasi dalam hal pengelolaan kinerja keseluruuhan bagian dari organisasi, untuk memastikan tiap bagian tersebut memberikan kontribusi terhadap produktifitias dan nilai perusahaan secara maksimal dan konsisten.
  4. Proses pengakuanaan dan retensi, meliputi upaya yang dilakukan organisasi untuk mengindentifikasikan dan memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap talenta talenta dalam organisasi untuk mengidentifikasikan dan memberikan pengakuan dan penghagaan terhadap talenta talenta daam organisasi melalui pemberian insentif atau imbalan, sehingga talenta talenta tersebut bertahan dan tetap berusaha memberikan konstribusi secara maksimal.
  5. Proses pendidikan dan pelatihan, berkaitan dengan upaya yang dilakukan oorganisasi untuk mengembangkan kemampuan, keterampilan dan pengetahuan melalui program-program pengembangan dan pelatihan yang memberikan peningkatan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan perubahan lingkungan bisnis.
  6. Proses pengembangan kederiasasi, berkaitan dengan upapya organisasi untuk menjaga ketersediaan talenta-talenta yang akan mengisi posisi penting dalam organisasi. Pengembangan kederisasi meliputi kegiatan invettasi dan pengembangan kemampuan talenta yang ada dalam organisasi untuk dapat memiliki kualifikasi sebagai pemimpin atau komponen inti salam porganisasi di masa depan.


Desain Manajemen Talenta

Dalam penerapan manajemen talenta, desain yang terdapat untuk menjadikan penerapan manajemen tersebut berjalan dengan lancar adalah dengan melakukan suatu pendekatan korporasi yang terencana dan terstruktur untuk merekrut, mempertahankan dan mengembangkan orang orang yang bertalenta yang secara konsisten memberikan kinerja unggul. Proses yang dilakukan dalam menajemen talenta dimulai dari merekrut orangn orang yang bertalenta, mempertahankan, orang orang tersebut agar idak berpindah ke perusahaan lain serta mengembangkan kemampuan mereka sehingga dapat meningkatkan kinerja yang dimilikinya.

Capelli (2008), Proses Desain dalam penerapan manajemen talenta adalah sebagai berikut:

  1. Menetapkan kriteria talenta
    Langkah ini memperjelas posisi posisi kunci, posisi posisi yag paling penting, posisi posisi yang memiliki resiko tinggi atau posisi posisi yang terkait dengan proyek sebagai sasaran dari program pengembangan dan program talenta manajemen. Selanjutnya dilakukan serangkaian aktivitas untuk menetapkan kriteria calon pemimpin berkualitas di perusahaan pada setiap level dan posisi, yang didalamnya berisikan kualitas karakter pribadi, pengethuan bisnis dan fungsional, pengalaman karir, kinerja dan assigmet potensi.
  2. Menyeleksi group pusat pengembangan talenta.
    Pada tahap in dilakukan segalam macam usaha untuk mengoleksi kandidat-kkakndidat dari berbagai posisi, jabatan, dan level karyawan dperusahaan untuk menjadi peserta program talenta management. Pada tahap ini dilakukan seleksi talenta. Proses ini terdiri dari dua unsur, yaitu menindentifikasi talenta dan menarik talennta untuk masuk dalam grup pusat pengembangan talenta.
  3. Membuat program pencepatan pengembangan talenta.
    Dalam tahap ini, dilakukan segala maam usaha untuk merancang, meencanakan dan mengeksekusi proram program pengembangan yang dipercepat yang diberikan kepada setiap anggota dari program talenta management.
  4. Menugaskan posisi kunci
    Pada tahap ini dilakukan penugasan, dan penempatan atas setiap anggota dari program talenta management yang lulus evaluasi kelayakan kepemimpinan untuk menduduki jabatan jabatan yang telah diindentifikasi sebelumnya.
  5. Mengevaluasi kemajuan program.
    Pada tahap ini dilakukan segala aktivitas untuk monitor, memeriksa dan mengevaluasi kemajuan setiap aktivitas. Mengevaluasi setiap pengembanngan serta hasil hasil kemajuan yang dibuat peserta program talenta manajemen dalam setiap penguasaan yang diberikan kepadanya sebagai dasar pembuautan keputusan keputusuan suksesi dari promo.

Tahapan Tahapan Manajemen Talenta

Tahapan program manajemen talenta memiliki berbagai versi menurut Alfred Chandler yang dikutip oleh Cappelli (2013:118), tahapan tahapan dari program manajemen talenta adalah sebagai berikut:

Menetapkan kriteria talenta

Langkah ini memperjelas posisi posisi kunci, posisi posisi paling penting, posisi posisi yang terkait dengan proyek sebgai sasaran dari program pengembangan dalam program pengembangan manajemen talenta. Selanjutnya dilakukan serangkaian aktivitas untuk menetapkan kriteria calon pemimpin di perusahaan pada setiap level dan posisi, yang didalamnya berisikan kwalitas karakter pribadi, pengetahuan bisis dan fungsional, pengalaman kariier, kinerja dan assignment potensi.

Menyeleksi group pusat pengembangan manajemen talenta.

Pada tahap ini dilakuakan segala macam usaha untuk mengkoleksi kandidat kandidat dari berbagai macam posisi, jabatan , dan level karyawan diperusahaan untuk menjadi peserta program manajemen talelnta, pada tahap ini dilakukan seleksi talenta. Proses ini terdiri dari dua unsur, yaitu mengindenifikasikan talenta dan menarik talenta untuk masuk dalam group pusat pengembangan talenta.

Untuk program pencepatan pengembangan talenta.

Dalam tahap ini dilakukan segala macam usaha untuk merancang, merencanakan dan mengeksekusi program program pengembangan yang dipercepat yang diberikan kepada etiap anggota dari program manajemen talenta.

Menugaskan posisi kunci

Pada tahap ini dilaakukan penguasaan dan penempatan atas setiap anggota dari program manajemen talenta yang lulus evaluasi kelayakan kepemimpinan untuk menduduki jabatan jabatan yang telah diindetnifikasikan sebelumnya.

Mengevaluasi kemajuan program

Pada tahap ini dilakuakan segala aktivitas untuk memonitor, memeriksa dan mengevaluasi kemajuan setiap aktivitas. Mengevaluasi pengembangan seta hasil hasil kemajuan yang dibuat peserta program manajemen talenta dalam setiap penguasaan yang diberikan kepadanya sebagai dasar membuat keputusan keputusan sukses dan promo.

Hambatan penerapan Manajemen Talenta

Hambatan yang dihadapi dalam penerapan manajemen talenta sering terjadi, dalam menerapkan manajemen talenta management tersbut adalah:

  1. Penolakan atau keterlibatan dalam penerapan/implementasi dari para manager yang kurang, kakrena proses talent management dianggap menambah pekerjaan harusna tugas HRD
  2. Manager tidak mau memberikan katagori penilaian anak buahnya menjadi TOP, Performaer, Rata-rata atau under performer
  3. CEO atau Manager senior tidak cukup terlibat dalam pembentukan talent management strategy
  4. Struktur organnisasi yang menimbulkan ketidak jelasan peran dan alur koordinasi dalam pengelolaan talent.
  5. Strategi bisnis tidak selaras dengan strategi talent management
  6. Career path tidak memberikan peluang pengembangan yang sama untuk setiap talent.