Diperbarui tanggal 16/Okt/2022

Pengalaman Belajar

kategori Strategi Belajar Mengajar / tanggal diterbitkan 16 Oktober 2022 / dikunjungi: 13.32rb kali

Pengertian Pengalaman Belajar

Menurut Sanjaya (2008:160) “Pengalaman belajar (learning experiences) adalah sejumlah aktivitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai”. “Pengalaman belajar (learning experiences) adalah aktivitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai baik di dalam maupun di luar kelas dengan memanfaatkan segala sumber daya yang tersedia” Budimanjaya dan Sanjaya (2017:138). Maka dapat disimpulkan bahwa pengalaman belajar adalah serangkaian proses aktivitas dan peristiwa yang dialami oleh setiap individu khususnya siswa dalam ruang lingkup tertentu.

Bentuk pengalaman belajar

Menurut Budimanjaya dan Sanjaya (2017:138-143) ada empat bentuk pengalaman belajar. Keempat bentuk pengalaman belajar itu dijelaskan sebagai berikut:

  1. Pengalaman langsung, adalah pengalaman belajar yang dilakukan siswa secara langsung mempelajari dan bersentuhan dengan objek belajar.
  2. Pengalaman belajar melalui perantara, pada kenyataannya tidak setiap tujuan dan materi pelajaran dapat dilakukan secara langsung. Maka guru dapat merancang pembelajaran melaui perantara atau yang biasa disebut dengan media pembelajaran.
  3. Pengalaman belajar melalui bahasa verbal, adalah pembelajaran yang dilakukan dengan cara menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan bahasa sebagai alat utama penyampaian dan mengupayakan agar siswa menyimak penjelasan tersebut.
  4. Pengalaman belajar melalui aktivitas tertentu, adalah pengalaman belajar yang diperoleh siswa melalui kegiatan yang didesain oleh guru untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya diskusi

Tipe pengalaman belajar

Menurut Gagne (Sanjaya, 2015:160-162) ada delapan tipe pengalaman belajar dari pengalaman belajar yang sederhana sampai pada pengalaman belajar yang kompleks. Kedelapan tipe pengalaman belajar itu dijelaskan sebagai berikut:

  1. Belajar signal, yakni belajar melalui isyarat atau tanda. Pengalaman belajar ini merupakan pengalaman belajar yang paling sederhana, yaitu belajar bagaimana setiap individu mereaksi terhadap setiap perangsang yang muncul.
  2. Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan, yakni pengalam belajar yang terarah. Setiap individu merespon terhadap perangsang yang diberikan selalu diberi penguatan, misalnya dengan reward.
  3. Pengalaman belajar membentuk rangkaian (chaining), adalah belajar merangkaikann atau menghubungkan gejala atau faktor sehingga menjadi satu kesatuan rangkaian yang utuh dan fungsional. Belajar ini terjadi dengan munculnya stimulus lain setelah stimulus yang satu direspon.
  4. Belajar asosiasi verbal, yakni pengalaman belajar dengan kata-kata manakala ia menerima perangsang. Misalnya diberikan stimulus dengan gambar segitiga, kemudian anak mengatakan bahwa itu adalah gambar segitiga sama sisi.
  5. Belajar membedakan atau diskriminasi, yakni pengalaman belajar mengenal sesuatu karena ciri-ciri yang memiliki kekhasan tertentu. Walaupun seseorang menghadapi objek yang sama tetap saja orang tersebut dapat membedakannya.
  6. Belajar konsep, adalah pengalaman belajar dengan menentukan ciri-ciri atau atribut dari objek yang dipelajarinya sehingga objek tersebut ditempatkan dalam klasifikasi tertentu.
  7. Belajar aturan atau hukum adalah pengalaman belajar dengan menghubungkan konsep-konsep. Pada pengalaman belajar ini siswa dirangsang untuk menemukan sejumlah prinsip atau kaidah melalui pengamatan dari setiap gejala.
  8. Belajar problem solving, adalah pengalaman belajar untuk memecahkan suatu persoalan melalui penggabungan beberapa kaidah atau aturan. Pengalaman belajar pemecahan masalah ini merupakan pengalaman belajar yang paling kompleks, karena memerlukan kemampuan nalar untuk menangkap berbagai aturan atau hukum yang berkenaan dengan masalah yang ingin dipecahkan, sedangkan setiap hukum itu akan dapat dipahami manakala tersusunnya sejumlah informasi yang diperlukan.

Hasil dari pengalaman belajar

Berikut ini diuraikan ragam hasil dari pengalaman belajar siswa menurut Budimanjaya dan Sanjaya (2017:147-148):

  1. Hasil belajar keterampilan intelektual (intelectual skill) adalah kemampuan yang berkaitan dengan mengembangkan aspek kognitif siswa. Ada beberapa bentuk hasil pengalaman belajar intelektual, yaitu belajar diskriminasi, belajar konsep, dan belajar kaidah.
  2. Belajar informasi verbal adalah pengalaman belajar berkomunikasi melalui simbol-simbol tertentu. Hasil yang dituntut dari pengalaman belajar ini misalnya belajar berbicara, menulis cerita, dan belajar membaca.
  3. Belajar mengatur kegiatan intelektual. Pengalaman belajar ini berhubungan dengan kemampuan mengaplikasikan keterampilan intelektual, yakni kemampuan berpikir memecahkan masalah secara ilmiah melalui langkah-langkah yang sistematis.
  4. Belajar sikap adalah pengalaman belajar untuk menentukan tindakan tertentu. Sikap adalah kecendrungan individu untuk berprilaku sesuai dengan nilai yang dianggap baik oleh individu yang bersanngkutan. Dengan kata lain, sikap merupakan kesediaan seseorang untuk menerima atau menolak sesuatu sesuai dengan pandangannya terhadap sesuatu itu. Sikap seseorang bisa dipelajari dan bisa diubah menjadi aktivitas yang bisa dikontrol dan diarahkan.
  5. Belajar keterampilan motorik adalah pengalaman belajar melakukan gerakan-gerakan tertentu baik gerakan yang sangat sederhana, seperti gerakan menirukan dan gerakan refleks, sampai gerakan-gerakan kompleks yang memerlukan kemahiran dan keterampilan tertentu, misalnya keterampilan mengoperasikan mesin atau kendaraan.