Diperbarui tanggal 20/09/2022

Pendekatan Pembelajaran

Konsep Dasar Strategi Belajar Mengajar

author/editor: Edi Elisa / kategori Strategi Belajar Mengajar / tanggal diterbitkan 30 Mei 2021 / dikunjungi: 37.40rb kali

Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Pendekatan pembelajaran juga bisa diartikan sebagai jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran juga merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Yakni sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan siswa untuk membantu dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :

  1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
  2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
  4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:

  1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
  2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
  4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.

Contoh Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan Kontekstual

Contextual Teaching and Learning (CTL) atau pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, serta mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga maupun masyarakat.

Dalam konteks ini siswa perlu memahami apa itu belajar, manfaat, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan demikian siswa nantinya akan menyadari bahwa yang mereka pelajari akan berguna untuk kehidupannya nanti. Selain itu juga membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang membutuhkan bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan akan berusaha untuk mencapainya.

Pendekatan kontekstual dilakukan dengan melibatkan komponen-komponen pembelajaran yang efektif. Antara lain konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian sebenarnya.

2. Pendekatan Konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme adalah pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreativitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang bisa diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan. Pendekatan konstruktivisme pada dasarnya sangat penting dalam peningkatan dan pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, yang berupa keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam pengembangan diri siswa. Baik di dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat.

Peran guru dalam pendekatan konstruktivisme sebatas pembimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu guru lebih mengutamakan keaktifan siswa. Selain itu guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai dengan materi yang disajikan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Pada intinya pendekatan konstruktivisme lebih mengutamakan pengalaman langsung dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Konstruktivisme menekankan kontribusi pembelajar dalam memberikan arti, serta belajar sesuatu lewat aktivitas individu dan sosial.

3. Pendekatan Deduktif

Deductive approach atau pendekatan deduktif adalah pendekatan yang memakai logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan suatu premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti bisa mengambil lebih dari satu kesimpulan. Metode ini sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.

Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang berawal dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang berawal dari menyajikan aturan, prinsip umum dan diikuti contoh-contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum ke dalam keadaan khusus. Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila siswa sudah mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya.

4. Pendekatan Induktif

Pendekatan induktif atau inductive approach menyimpulkan permasalahan dari hal-hal yang bersifat khusus. Metode ini sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus. Pendekatan induktif menekankan pada pengamatan terlebih dahulu, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini juga sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum. Pendekatan induktif dimulai dengan pemberian kasus, fakta, contoh atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip.

Setelah itu siswa dibimbing berusaha keras untuk mensintetiskan, menemukan atau menyimpulkan prinsip dasar dari pelajaran itu. Mengajar dengan pendekatan induktif adalah cara mengajar dengan penyajian kepada siswa dari sebuah contoh yang spesifik, lalu dapat disimpulkan menjadi suatu aturan prinsip atau fakta yang pasti. Dengan kata lain pendekatan induktif adalah pendekatan pengajaran yang bermula dari penyajian beberapa keadaan khusus, lalu disimpulkan menjadi sebuah kesimpulan, prinsip atau aturan.

5. Pendekatan Konsep

Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan siswa untuk menguasai konsep secara benar dengan tujuan supaya tidak terjadi kesalahan konsep. Konsep sendiri dapat diartikan sebagai klasifikasi perangsang yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep ini merupakan struktur mental yang didapat dari pengamatan dan pengalaman.

Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu didapat.

Pembelajaran dengan memakai pendekatan konsep artinya siswa dibimbing memahami suatu bahasan lewat pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran itu penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan sejumlah metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.

6. Pendekatan Proses

Pendekatan proses artinya pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Pendekatan ini berorientasi pada proses.

Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk melatih daya pikir ataupun mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan ini siswa harus bisa mengilustrasikan atau memodelkan maupun melakukan percobaan.

Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja dan lain sebagainya. Tujuan utama pembelajaran pada pendekatan ini adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses. Seperti mengamati, berhipotesis, merencanakan, menafsirkan dan mengkomunikasikan.

7. Pendekatan Open-Ended

Open-Ended problem atau soal terbuka menurut Suherman dkk adalah problem yang diformulasikan mempunyai multi jawaban yang benar. Siswa dihadapkan dengan Open-Ended problem atau problem tak lengkap tujuannya bukan untuk memperoleh jawaban, namun menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban. Contoh penerapan Open-Ended dalam kegiatan pembelajaran adalah siswa diminta mengembangkan metode, cara atau pendekatan yang berbeda dalam menjawab permasalahan yang diberikan, bukan berorientasi pada hasil akhir.

Pembelajaran dengan pendekatan ini diawali dengan masalah terbuka yang diberikan kepada siswa. Kegiatan pembelajaran harus mengarah dan membawa siswa dalam menjawab masalah dengan banyak cara, dan mungkin juga dengan banyak jawaban. Sehingga hal ini merangsang kemampuan intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu yang baru.

Tujuan pembelajaran Open-Ended problem adalah membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir dan matematik siswa lewat problem posing secara simultan. Artinya kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa harus dikembangkan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan setiap siswa. Pendekatan Open-Ended memberikan kesempatan kepada siswa untuk menginvestigasi beragam strategi dan cara yang diyakininya sesuai dengan kemampuan mengkolaborasi permasalahan. Pokok pikiran pembelajaran ini adalah pembelajaran yang membangun kegiatan interaktif antara matematika dan siswa, sehingga mengajak siswa untuk menjawab permasalahan lewat berbagai strategi.

8. Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dibuat supaya siswa aktif mengkonstruksi pengetahuan, keterampilan dan lainnya lewat tahapan mengamati, menalar, bertanya, mencoba dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Pendekatan ilmiah atau Scientific Approach dalam pembelajaran seluruh mata pelajaran mencakup menggali informasi lewat pengamatan, bertanya, percobaan, lalu mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar lalu menyimpulkan dan menciptakan. Untuk mata pelajaran pada materi atau situasi tertentu pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat jika diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti itu proses pembelajaran tentu saja harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah untuk menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat non ilmiah.

9. Pendekatan Realistik

Pendekatan realistik adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang berusaha menempatkan pendidikan pada hakiki dasar pendidikan itu sendiri. Menurut pendapat lain pendekatan realistik adalah pendekatan yang memakai masalah situasi dunia nyata atau suatu konsep sebagai titik tolak dalam belajar matematika. Dalam pembelajaran ini, strategi-strategi informasi siswa berkembang saat mereka menyelesaikan masalah pada situasi-situasi biasa yang sudah dikenal.

Keadaan ini dijadikan sebagai titik awal pembelajaran pendekatan realistik atau Realistic Mathematic Education (RME). Pada pendekatan realistik ini guru berperan sebagai fasilitator, moderator atau evaluator. Sedangkan murid berpikir, mengkomunikasikan argumennya, mengklasifikasikan jawaban mereka dan melatih untuk saling menghargai strategi atau pendapat orang lain.

10. Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat

Pendekatan ini adalah gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses, inkuiri dan diskoveri maupun pendekatan lingkungan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) adalah pendekatan terpadu antara teknologi dan isu yang ada di masyarakat. Tujuan pendekatan ini untuk membuat peserta didik mempunyai cukup bekal pengetahuan. Sehingga dapat mengambil keputusan penting mengenai masalah-masalah dalam masyarakat dan mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang sudah diambil. Filosofi yang mendasari pendekatan ini adalah pendekatan konstruktivisme. Yakni peserta didik membuat sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang sudah mereka ketahui.