Diperbarui tanggal 3/Des/2022

Model Penelitian Pengembangan Plomp

kategori Penelitian dan Pengembangan / tanggal diterbitkan 3 Desember 2022 / dikunjungi: 4.70rb kali

Model pengembangan Plomp terdiri atas tiga tahapan yaitu (1) Preliminary research atau analisis pendahuluan yaitu melakukan analisis kebutuhan dan konteks, mengkaji literatur, mengembangkan kerangka konsep atau teori untuk penelitian; (2) Prototyping phase atau pembuatan prototipe adalah tahap desain iterative yang terdiri dari iterasi, masing-masing menjadi mikrosiklus penelitian dengan evaluasi formatif sebagai kegiatan penelitian yang paling penting. Tahap ini bertujuan untuk meningkatkan dan menyempurnakan intervensi; (3) Assessment phase atau fase penilaian merupakan (semi) evaluasi sumatif untuk menyimpulkan apakah solusi atau intervensi memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Tahap ini sering menimbulkan rekomendasi untuk
perbaikan intervensi.

Tahap penelitian pendahuluan diperlukan untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan pendidikan yang terjadi atau kesenjangan antara situasi saat ini dan yang diinginkan (Nieveen, 2013). Informasi ini penting untuk mendefenisikan masalah dan mendesain solusi yang tepat dari permasalahan tersebut. Sebagaimana menurut Plomp (1992) bahwa salah satu unsur penting dalam investigasi adalah mengumpulkan dan menganalisis informasi, mendefenisikan masalah dan merencanakan kelanjutan intervensi. Proses pengembangan/desain penelitian pendidikan dilakukan melalui proses siklus yang sistematis, mulai dari: analisis, desain, kegiatan evaluasi dan revisi yang dilakukan secara berulang (iteratif) sehingga tercapai keseimbangan yang tepat antara cita-cita atau keinginan dengan realisasi yang telah dicapai. Proses ini dapat diilustrasikan dalam gambar berikut.

Model Penelitian pengembangan plomp

Empat kriteria penting dalam penelitian desain ini menurut Plomp adalah (1) Validitas isi/relevansi produk yang dikembangkan dengan ilmu pengetahuan; (2) Validitas konstruk/ konsistensi penyusunan produk; (3) Kepraktisan/kegunaan atau manfaat produk; (4) Efektivitas/kesesuaian produk dengan tujuan. Perlu diperhatikan logis dalam pelaksanaan kriteria ini yaitu mulai dari validitas isi, validitas konstruk, kepraktisan dan terakhir efektivitas produk, dengan tidak melangkah ke kriteria berikutnya sbelum tuntas kriteria sebelumnya. Pada iterasi tahap awal penting melakukan uji validitas dan kepraktisan produk, sedangkan uji efektifitas produk dilakukan pada tahap akhir iterasi.