Diperbarui tanggal 19/Nov/2022

Teks Anekdot

kategori Bahasa dan Sastra Indonesia / tanggal diterbitkan 19 November 2022 / dikunjungi: 1.25rb kali

Pengertian Teks Anekdot

Mahsun (2014: 59) mengemukakan teks adalah satuan bahasa yang digunakan sebagai ungkapan suatu kegiatan sosial, baik secara lisan maupun tulis dengan struktur berpikir yang lengkap. Selain itu, karena teks digunakan untuk pernyataan suatu kegiatan sosial dengan struktur berpikir yang lengkap, maka setiap teks memiliki struktur sendiri. Sementara tujuan sosial yang akan dicapai setiap manusia beragam, maka akan muncul beragam jenis teks dengan struktur teks atau struktur berpikirnya. Menurut Hernowo (2005: 28) ada beberapa aturan yang harus dipegang dalam menulis teks anekdot, yakni pikirkan pemikiran pembaca, pikat pembaca, beri alasan pembaca untuk tertarik, berbicaralah dalam bahasa aktif, dan jangan membuat teks terlalu panjang.

Anekdot tercipta sebagai salah satu bentuk penyadaran sosial, anekdot menyampaikan realitas sosial dengan cara yang unik, yaitu humor. Anekdot yang sifatnya menghibur merupakan media efektif untuk menyampaikan realitas sosial. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 62) mengungkapkan, bahwa anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan brerdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Menurut Prasetyo (2014) menyatakan bahwa anekdot merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat, yang menjadi pertisipan atau pelaku di dalamnya pun tidak harus orang penting. Anekdot dapat berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Teks anekdot sering pula disebut sebagai cerita jenaka. Pada buku siswa (wajib) yang berjudul Bahasa Indonesia (2016: 81), anekdot adalah cerita lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot juga merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan.

Selain itu, anekdot dapat dipahami sebagai cerita rekaan yang tidak harus bersumber dari kenyataan suatu peristiwa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Teks anekdot juga berisi peristiwa yang membuat perasaan jengkel atau konyol, dimana perasaan tersebut merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas dan frustasi, serta tercapai dan gagal.

Struktur Teks Anekdot

Penulisan teks anekdot mempunyai struktur anekdot berupa cerita ataupun narasi singkat. Menurut Kosasih (2014: 19) menyatakan, bahwa struktur di dalam cerita anekdot ada tokoh, alur, dan latar.

  1. Tokoh bersifat faktual, biasanya orang-orang terkenal,
  2. Alur berupa rangkaian pristiwa yang benar-benar terjadi atau pun sudah mendapat polesan maupun tambahan-tambahan dari pembuat anekdot itu sendiri,
  3. Latar berupa waktu, tempat, ataupun suasana dalam anekdot diharapkan bersifat faktual. Artinya benar-benar ada di dalam kehidupan yang sesungguhnya.

Tokoh adalah pertisipan yang terlibatkan dalam teks anekdot, alur adalah jalan cerita dan latar dibagi menjadi dua yaitu latar tempat dan waktu. Jadi struktur teks yang dimaksudkan adalah berisi tokoh, alur dan latar.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam cerita anekdot memiliki beberapa struktur teks yaitu tokoh, alur, dan latar.

Menurut Tim Penyusun KBBI (2018: 77-78) menyatakan bahwa teks anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Adapun struktur teks anekdot sebagai berikut:

  1. abstraksi adalah diawali bagian paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang teks, biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ditemukan dalam teks.
  2. orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Penulis biasanya bercerita dengan detail pada bagian ini.
  3. krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasayang terjadi pada sipenulis atau orang yang diceritakan.
  4. reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul dalam krisis tersebut.
  5. koda adalah merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut.

Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis. Struktur dapat dilihat sebagai berikut:

  1. Abstraksi
    Diawali bagian paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang teks biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ditemukan di dalam teks.
  2. Orientasi
    Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Penulis bisanya bercerita dengan detail pada bagian ini.
  3. Krisis
    Bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada penulis atau orang yang diceritakan.
  4. Reaksi
    reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul dalam krisis.
  5. Koda
    merupakan bagian akhir dari cerita unik

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Adapun kaidah kebahasaan teks anekdot antara lain:

  1. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.
  2. Menggunakan kalimat retoris, yaitu kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban.
  3. Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan kronologis dan menunjukkan keterangan waktu.
  4. Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas (perintah).
  5. Menggunakan kalimat imperatif.

Jenis-Jenis Teks Anekdot

  1. Artikel Anekdot
    Artikel bisa berbentuk format naratif yang mana dalam ceritanya memiliki penjelasan tokoh, alur, peristiwa, dan lataran.
  2. Cerpen Anekdot
    Anekdot berupa cerpen biasanya hanya menceritakan sesuatu hal yang lugas, sehingga ceritanya tersebut tidak berbelit-belit, sehingga pembaca dapat lebih mudah untuk memahami lelucon dan sindiran dari teks tersebut.
  3. Teks Dialog Anekdot
    Teks dialog adalah sarana primer dari teks anekdot. Mengapa, karena teks dialog merupakan situasi bahasa utama untuk menyampaikan lelucon. Sehingga teks dialog anekdot sangatlah memungkinkan untuk dibuat.

Langkah-Langkah Menulis Teks Anekdot

Adapun langkah-langkah menulis teks anekdot, antara lain:

  1. Menentukan topik sebagai masalah yang akan disorot.
  2. Menentukan tokoh terkait.
  3. Menentukan peristiwa yang menjadi latar belakang.
  4. Merinci peristiwa dalam alur anekdot yang meliputi abstraksi orientasi, krisis, reaksi, dan koda.