Diperbarui tanggal 3/Des/2021

Jenis-Jenis Membaca

kategori Bahasa dan Sastra Indonesia / tanggal diterbitkan 3 Desember 2021 / dikunjungi: 24.72rb kali

Ada beberapa jenis membaca yang dapat dilakukan oleh seseorang. Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu dia membaca, proses membaca dapat dibagi atas: Membaca nyaring, membaca bersuara, dan membaca lisan (reading out loud, oral reading, reading aloud) dan  Membaca dalam hati (silent reading).

Membaca Nyaring

Membaca nyaring adalah suatu aktivitas yang merupakan alat bagi guru, murid, atau pun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan pengarang (Tarigan, 2008: 23). Sejalan dengan pendapat tersebut, membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan mengeluarkan suara atau kegiatan melafalkan lambang-lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukup keras (Dalman, 2010:48). Dari pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman menulis (Dalman, 2013:64).

Membaca Senyap (Dalam Hati)

Membaca senyap atau dalam hati adalah membaca tidak bersuara, tanpa gerakan bibir, tanpa gerakan kepala, tanpa berbisik, memahami bahan bacaan yang dibaca secara diam atau dalam hati, kecepatan mata dalam membaca tiga kata per detik, menikmati bahan bacaan yang dibaca dalam hati, dan dapat menyesuaikan kecepatan membaca dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bahan bacaan itu. Dalam membaca senyap pembaca hanya mempergunakan ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Latihan-latihan pada membaca senyap haruslah dimulai sejak dini sehingga anak-anak sudah dapat membaca sendiri, dan pada tahap ini anak hendaknya dilengkapi bahan bacaan tambahan yang penekanannya diarahkan pada keterampilan menguasai isi bacaan dan memperoleh serta memahami ide-ide dengan usahanya sendiri (Tarigan,1994:30).

Pada saat membaca dalam hati, kita hanya mempergunakan ingatan visual (visual memory), yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan utama membaca dalam hati (silent reading) adalah untuk memperoleh informasi. Selanjutnya, dikatakan bahwa membaca dalam hati dapat dibagi menjadi dua, yaitu (1) membaca ekstensif dan (2) membaca intensif. Kedua jenis membaca ini, memiliki bagian-bagian tersendiri. Pembagian tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Membaca ekstensif adalah membaca sebanyak mungkin teks bacaan dalam waktu sesingkat mungkin (Tarigan, 2008: 32). Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Pengertian atau pemahaman yang bertaraf relatif rendah sudah memadai untuk ini, karena memang begitulah tuntutannya dan juga karena bahan bacaan itu sendiri memang sudah banyak Tujuan membaca ekstensif untuk memahami isi yang penting dengan cepat secara efisien. Membaca ekstensif meliputi:
    1. membaca survei (survey reading),
    2. membaca sekilas (skimming), dan
    3. membaca dangkal (superficial reading).
  2. Membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci. Membaca telaah isi terbagi atas:
    1. membaca teliti,
    2. membaca pemahaman,
    3. membaca kritis, dan
    4. membaca ide

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan jenis membaca ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu dia membaca, antara lain membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca dalam hati dapat dibagi menjadi dua yaitu membaca ekstensif dan intensif.