Diperbarui tanggal 8/Des/2021

Bahasa

kategori Bahasa dan Sastra Indonesia / tanggal diterbitkan 8 Desember 2021 / dikunjungi: 0.94rb kali

Pengertian Bahasa

Badudu (Sibarani, 1992) mengatakan bahasa adalah penghubung, alat komunikasi anggota masyarakat yaitu individu-individu sebagai manusia yang berpikir, merasa, dan berkeinginan. Pikiran, perasaan dan keinginan baru berwujud bila dinyatakan dan alat untuk menyatakan itu adalah bahasa. Keraf (1984:16) mengatakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat, berupa lambang bunyi suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Chaer (2014:11-14) mengatakan ciri-ciri bahasa adalah sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi. Bahasa adalah sebuah sistem artinya, bahasa itu dibentuk oleh sebuah komponen yang berpola secara tepat dan dapat dikaidahkan.

Lambang bunyi bahasa itu bersifat arbitrer. Artinya, hubungan antar lambang dengan yang dilambangkannya tidak bersifat wajib, bisa berubah, dan tidak dapat dijekaskan mengapa lambang tersebut mengonsepi makna tertentu. Bahasa itu bersifat pruduktif, artinya dengan sejumlah unsur yang terbatas, namun dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hamper tidak terbatas. Bahasa itu bersifat dinamis, maksudnya, bahasa tidak terlepas dari berbagai kemungkinan perubahan sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan dapat terjadi pada tataran apa saja; fonologis, morfologis, sintaksis, semantik, dan leksikon. Bahasa itu beragam, artinya, meskipun sebuah bahasa atau pola tertentu yang sama, namun bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis, morfologis, sintaksis, maupun pada tataran leksikon. Bahasa itu bersifat manusiawi. Artinya, bahasa, sebagai alat komunikasi verbal hanya dimiliki manusia. Hewan tidak mempunyai bahasa

Fungsi Bahasa

Pada umumnya bahasa berfungsi sebagai alat kamunikasi atau alat penghubung antar anggota-anggota masyarakat; suatu kamunikasi yang diadakan dengan menggunakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Dilihat dari sudut penutur, maka bahasa itu bersifat personal atau pribadi. Maksudnya, penutur menyatakan sikap terhadap apa yang dituturkanya. Si penutur bukan hanya mengungkapkan emosi lewat bahasa, tetapi juga memperlihatkan emosi itu sewaktu menyampaikan tuturannya. Dilihat dari segi pendengar atau lawan bicara, maka bahasa itu berfungsi direktif, yaitu mengatur tingkah laku pendengar. Bahasa tidak hanya membuat si pendengar melakukan sesuatu, tetapi melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang dikehendaki si pembicara.

Bila dilihat dari segi kontak antara penutur dan pendengar maka di sini bahasa berfungsi fatik, yaitu menjalin hubungan, memelihara, memeperlihatkan perasaan bersahabat, atau solidaritas sosial. Bila dilihat dari segi topik ujaran, maka bahasa itu berfungsi referensial, ada juga yang menyebutkan fungsi denotatif dan fungsi informatif. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk membicarakan objek atau peristiwa yang ada disekeliling penutur atau yang ada dalam budaya pada umumnya. Kalau dilihat dari segi kode yang digunakan, maka bahasa itu berfungsi metalingualistik, yakni bahasa itu digunakan untuk membicarakan bahasa itu sendiri. Kalau dilihat dari segi amanat yang akan disampaikan maka bahasa itu berfungsi imaginatif, sesungguhnya bahasa itu dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan, baik yang sebenarnya, maupun yang cuma imajinasi (khayalan, rekaan) saja.