Diperbarui tanggal 13/01/2022

Penilaian Unjuk Kerja

kategori Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran / tanggal diterbitkan 13 Januari 2022 / dikunjungi: 43.40rb kali

Pengertian Penilaian Unjuk Kerja

Menurut Danielson (Iryati, 2004:6) mendefinisikan penilaian unjuk kerja sebagai berikut. Performance assessment means any assessment of student learning that requires the evaluation of student writing, products, or behavior. That is, it includes all assessment with the exeption of multiple choice, matching, true/false testing, or problems with a single correct answer. Penilaian unjuk kerja adalah penilaian belajar siswa yang meliputi semua penilaian dalam bentuk tulisan, produk atau sikap kecuali bentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, atau jawaban singkat.

Sementara itu Haryati (2010:47) berpendapat bahwa penilaian unjuk kerja merupakan penilaian dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilaian ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti praktik di laboratorium, praktik shalat, praktik olahraga, deklamasi dan lain-lain. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik dari pada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.

Menurut Muslich (2011:80-81) penilaian kinerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penilaian kinerja adalah sebagai berikut.

  1. Identifikasikan semua aspek penting.
  2. Tuliskan semua kemampuan khusus yang diperlukan.
  3. Usahakan kemampuan yang akan dinilai dapat teramati dan tidak terlalu banyak.
  4. Urutkan kemampuan yang akan dinilai berdasarkan urutan yang akan diamati.
  5. Apabila menggunakan rating scale perlu menyediakan kriteria untuk setiap pilihan (misalnya: baik apabila..., cukup apabila..., kurang apabila...).

Ryan (Sudrajat, 2008:5) menjelaskan bahwa hasil belajar keterampilan dapat diukur melalui:

  1. Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung.
  2. Sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
  3. Beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.

Menurut Mulyasa (2012:146) penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

  1. Peserta didik telah memperoleh semua bahan, alat, instrumen, gambar-gambar atau semua alat penyelesaian tes.
  2. Peserta didik telah mengetahui apa yang harus dikerjakannya dan berapa lama waktunya.
  3. Peserta didik harus mengetahui butir-butir yang akan dinilai.
  4. Bahan, mesin-mesin, alat-alat yang akan digunakan tiap peserta didik memiliki kondisi yang sama.
  5. Bila waktu yang dinilai, cek dulu dengan teliti.
  6. Bila perencanaan pekerjaan atau keterampilan pemakaian alat yang diukur, amati peserta didik selama bekerja.
  7. Pendidik jangan memeberikan pertolongan kepada peserta didik, kecuali menjelaskan petunjuk-petunjuk yang telah diberikan kepadanya.

Menurut Mulyasa (2012:145) langkah-langkah yang dilakukan dalam penilaian unjuk kerja adalah sebagai berikut:

  1. Tetapkan kinerja yang akan dinilai.
  2. Buat daftar yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dari masing-masing mata pelajaran dan butir-butir yang dipertimbangkan untuk menentukan apakah pekerjaan itu memenuhi standar yang telah ditetapkan.
  3. Tentukan pekerjaan untuk peserta didik yang mencakup semua elemen kinerja yang dinilai dan alokasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
  4. Buat semua daftar bahan, alat, dan gambar yang diperlukan peserta didik untuk mengerjakan penilaian.
  5. Siapkan petunujuk tertulis yang jelas untuk peserta didik.
  6. Siapkan sistem penskoran (scoring).

Lembar observasi adalah lembar yang digunakan untuk mengobservasi keberadaan suatu benda atau kemunculan aspek-aspek keterampilan yang diamati. Lembar observasi dapat berbentuk daftar periksa/check list atau skala penilaian (rating scale). Daftar periksa berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya tinggal memberi check (centang) pada jawaban yang sesuai dengan aspek yang diamati. Skala penilaian adalah lembar yang digunakan untuk menilai unjuk kerja peserta didik atau menilai kualitas pelaksanaan aspek-aspek keterampilan yang diamati dengan skala tertentu, misalnya skala 1 - 5. Portofolio adalah kumpulan pekerjaan peserta didik yang teratur dan berkesinambungan sehingga peningkatan kemampuan peserta didik dapat diketahui untuk menuju satu kompetensi tertentu (Sudrajat, 2008:6).

Menurut Susila (2012:8) indikator penilaian keterampilan terdiri dari 2 aspek penilaian diantaranya penilaian proses dan kinerja produk. Kedua aspek tersebut selanjutnya dibagi menjadi beberapa indikator, dianataranya sebagai berikut:

  1. Menyiapkan/merencanakan
    Bagian menyiapkan/merencanakan merupakan kegiatan awal yang dilakukan sebelum memluai eksperimen. Kegiatan ini mencakup persiapan alat dan bahan, serat penyusunan prosedur kerja serta keselamatan selama praktikum.
  2. Melaksanakan
    Pada bagian ini peserta didik mulai melaksanakan eksperimen dengan melakukan pengamatan, observasi, pengukuran data. Pengamatan yang dilakukan bisa dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif.
  3. Hasil
    Hasil merupakan bentuk kinerja produk, dimana peserta didik telah mendapatkan hasil percobaan. Peserta didik akan membuat tabel pengamatan, mengkomunikasikan, menganalisis hasil penelitian seta membuat laporan.
    Hasil belajar ranah psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada lima tingkatan keterampilan menurut Taksonomi Bloom, yakni:
    1. P1 = Imitasi (Imitation)
    2. P2 = Manipulasi (Manipulation)
    3. P3 = Presisi (Precision)
    4. P4 = Artikulasi (Articulation)
    5. P5 = Naturalisasi (Naturalization)