Diperbarui tanggal 12/01/2022

Peer Assessment

kategori Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran / tanggal diterbitkan 12 Januari 2022 / dikunjungi: 7.18rb kali

Pengertian Peer Assessment

Peer assessment merupakan penilaian yang dilakukan oleh satu siswa terhadap siswa yang lain. Ada beberapa istilah yang sering digunakan yaitu peer review, peer evaluation, namun pada dasarnya mempunyai pengertian dan maksud yang sama. Metode assessment ini merupakan salah satu inovasi dalam assessment yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar dan memberdayakan siswa. Peer assessment membantu menentukan nilai individual dalam proses kelompok dan sangat efektif memberikan pengalaman pada siswa dalam menilai dan mengkritisi performa temannya. Hasil penilaian siswa tersebut dapat digunakan untuk penilaian sumatif dan formatif (Bostock, 2000:5).

Sedangkan menurut Rochmiyati (2013:336) menyatakan Peer Assessment atau penilaian teman sebaya adalah suatu proses dimana anggota dari suatu tim saling memberikan penilaian. Lebih lanjut dijelaskan bahwa karakteristik dari penilaian peer assessment adalah memberi kebebasan mengemukan pendapat (berdasarkan kriteria yang diterapkan dalam lembar penilaian), berbasis unjuk kerja, dan memberikan feedback. Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Peer Assessment adalah penilaian yang dilakukan oleh peserta didik untuk menilai temannya sendiri berdasarkan lembar pengamatan yang diberikan untuk menilai kualitas belajar siswa, dan pencapaian kompetensinya, serta memberikan feedback yang bermanfaat untuk perbaikan berikutnya.

Teknik Pelaksanaan Peer Assessment

Teknik pelaksanaan peer assessment menurut Bostock (2000:1) dimulai dengan mendiskusikan item dan kriteria penilaian oleh dosen dan para mahasiswa. Kemudian masing-masing mahasiswa menilai teman mereka yang telah ditunjuk dan juga memberikan feedback. Hasil penilaian ini biasanya dicocokkan dengan hasil penilaian dosen. Apabila selisih nilai peer assessment kurang dari 10 % maka penilaian ini dapat diterima. Sedangkan menurut Freeman dan Lewis (1998:127) adapun urutan pelaksanaan peer assessement adalah mempertimbangkan kriteria individu, merancang cara penilaian sesama pasangan, menyusun kriteria penilaian, teman sejawat membandingkan dan menceklis kriteria yang sesuia dengan temannya, hasil penilaian dikumpulkan dari semua kelompok, hasil penilaian dibandingkan dengan tutor, lalu hasil akhirnya dijadikan bahan feedback untuk individu menilai kemampuan dan totur melakukan tindakan evaluasi.

Berdasarkan beberapa ahli tersebut, dapat diketahui bahwa teknik pelaksanaan peer assessment meliputi proses yang sama yaitu: Rancangan teknik penilaian, penyusunan kriteria penilaian peer assessment, melakukan penilaian peer assessment dengan cara siswa melakukan terlebih dahulu suatu kegiatan berupa penugasan, pembuatan proyek, praktikum, ataupun diskusi. Lalu dilakukan penilaian selama pelaksanaan kegiatan yang dilakukan siswa terhadap kinerja temannya berdasarkan lembar kriteria penilaian yang telah disusun. Kemudian hasil penilaian dibandingkan dengan penilaian tutor/observer, dan hasil penilaian akhir dijadikan feedback untuk individu juga bahan pertimbangan tutor untuk tindakan evaluasi.

Kelebihan dan Kekurangan Peer Assessment

Setiap metode maupun teknik yang digunakan dalam melakukan penilaian untuk mengetahui ketercapaian kompetensi, maupun kriteria yang ingin diukur pada siswa pada proses pembelajaran pasti memiliki kelebihan maupun kekurangan. Cara penerapan dan keahlian penilaian yang mampu meningkatkan kelebihan dari metode maupun teknik penilaian yang akan digunakan, serta mengurangi efek dari kekurangan atau kelemahan teknik penilaian tersebut. Adapun kelebihan dari penilaian teman sejawat (peer assessment) yang dijabarkan oleh Rochmiyati (2013:336) mengidentifikasi kelebihan peer assessment yaitu, dapat memperbaiki proses pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan yang dimiliki dalam belajar, dapat mendorong siswa belajar lebih mendalam dan bermakna, mendorong siswa belajar tidak tergantung orang lain, siswa dapat mengenal kriteria assessment, dan dapat mendorong siswa saling analisis unjuk kerja
atau hasil kerja masing-masing siswa.

Sebaliknya menurut Rochmiyati (2013:336) bahwa peer assessment juga memiliki beberapa kelemahan maupun masalah yang dihadapi ketika menerapkan metode ini di lapangan yaitu, siswa dalam melakukan penilaian terhadap temannya dapat bersifat subjektif. Artinya penilaian yang dilakukan didasarkan pada kesukaan, tidak suka atau hubungan yang dimiliki siswa. Selanjutnya dapat menimbulkan konflik yang berakibat pada menurunnya kinerja kelompok dan dapat menambah perbedaan tingkatan antar siswa (pengetahuan, sikap, maupun keterampilan). Tetapi hal ini dapat diatasi dengan kemampuan penilai yang dapat mengarahkan siswa dalam melakukan peer assessment dengan beberapa latihan dan pengarahan yang sifatnya memberikan acuan langkah-langkah serta hal-hal yang harus diperhatikan dan dihindari ketika melakukan penilaian peer assessment.