Perepat (Sonneratia alba)
Sonneratia alba merupakan salah satu jenis tumbuhan mangrove yang termasuk kedalam famili Sonneratiaceae. Mangrove jenis S. alba memiliki nama lokal seperti perepat, pedada, pidada, bogem, bidada, posi-posi, wahat, putih, beropak, bangka, susup, kedada, muntu, sopo, barapak, pupat, mange-mange (Noor dkk, 2006:128). Tumbuhan perepat ini umumnya tumbuh di pantai-pantai teluk yang dangkal, rendah, tenang, berlumpur serta mendapat pengaruh pasang surut air laut (Rahim dan Baderan, 2017:1). Klasifikasi tumbuhan perepat menurut Tjitrosoepomo (2002:214) dan Puspayanti dkk, (2013:3) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Myratales
Familii : Sonneratiaceae
Genus : Sonneratia
Spesies : Sonneratia alba Smith
Perepat umumnya memiliki tinggi mencapai 15 m. Perepat memiliki akar napas (Henny dkk, 2017:1106). Perepat ini termasuk ke dalam komunitas pertumbuhan sangat rapat, pohon bercabang pendek-pendek, banyak bertunas dan membentuk rumpun yang rimbun dan pendek (Sukardjo, 2004:109). Pohon perepat dapat dilihat pada gambar berikut:
Pohon dengan daun tunggal bertepi rata yang duduknya berhadapan tanpa daun Daun perepat memiliki struktur tebal yang berbentuk bulat telur yang berwarna hijau cerah dan letaknya saling berhadapan penumpu. Daun-daun mahkota sama banyaknya dengan daun kelopak atau tidak ada(Tjitrosoepomo, 2002:213). Daun perepat dapat dilihat pada gambar berikut:
S.alba merupakan tanaman mangrove yang tumbuh mencapai ketinggian 15 m. Memiliki bentuk pohon kecil/semak serta memiliki akar nafas, warna putih tua hingga coklat. Bagian daun memiliki bentuk bulat telur terbalik dengan ujung membundar, letak yang berlawanan dengan ukuran 5-12,5 x 3-9 cm. Pada bagian bunga dengan formasi kelompok 1-3 bunga perkelompok. Pada bagian buah berbentuk seperti bola dengan diameter 3,5-4,5 cm (Hadi et al., 2016). Morfologi Sonneratia alba seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Akar S. alba diklasifikasikan sebagai kelompok pernapasan akar, berdiri tegak dan memiliki bentuk kerucut. Akar S. alba muncul secara vertikal di permukaan tanah. Warna akar S. alba adalah coklat muda sampai coklat gelap. Ketinggian akar S. alba berkisar 5,0-12,5 cm dan rentang diameter 1,0-1,5 cm (Duke dan Schmitt 2015).
Perepat (Sonneratia alba) tumbuh pada substrat berlumpur. kulit batang berwarna krem hingga cokelat dengan retak-retak halus di permukaannya. Akar berupa akar nafas yang terlihat pada saat air laut sedang surut. Daunnya tebal berbentuk bulat telur yang berwarna hijau cerah dan letaknya saling berhadapan. Buah berbentuk bola gepeng yang berwarna hijau keabu-abuan dengan diameter 5-7,5 cm. Bunganya berbenang sari cukup banyak, terdapat di ujung-ujung ranting dan berwarna putih. Tumbuhan ini dapat dimanfaatkan yaitu pada kayunya yang dapat dijadikan rusuk dan siku-siku perahu (Sugiarto dan Willy, 1996).
Tanaman perepat memiliki potensi sebagai senyawa antioksidan. Hal ini dinyatakan dalam penelitian Herawati (2011) bahwa ekstrak kulit batang perepat (Sonneratia alba) memiliki potensi sebagai antioksidan alami dengan nilai IC50 sebesar 41,19 μg/MI. Nilai ini menunjukkan bahwa nilai antioksidan tergolong kuat.