Strategi Pembelajaran Metaphorical

Penulis: Tim Editor | Kategori: Strategi Pembelajaran | Tanggal Terbit: | Dilihat: 1327 kali

Pengertian Strategi Pembelajaran Metaphorical

Metafora dalam kamus besar bahasa Indonesia didefinisikan sebagai pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Metafora bisa digunakan dalam komunikasi sehari-hari jika pembicara tidak merasakan adanya efek yang diinginkan dan penyampaian makna dalam bahasa baku. Menurut Afrilianto (2014) Metaphorical thinking (berfikir metaforik) merupakan suatu proses berfikir yang menggunakan metafora-metafora untuk memahami suatu konsep. Berpikir metaforik dalam matematika dimulai dengan memodelkan suatu situasi secara matematis. Di dalam pembelajaran matematika penggunaan metafora oleh siswa merupakan suatu cara untuk menghubungkan konsep-konsep yang telah dikenal siswa dalam kehidupan sehari-hari, dimana siswa mengungkapkan konsep matematika dengan bahasanya sendiri yang menunjukkan pemahaman siswa terhadap konsep tersebut.

Strategi metaphorical menggunakan kemampun unik manusia untuk menemukan dan membentuk makna melalui perbandingan yang kreatif. Dengan melibatkan para murid dalam pemikiran metaforis, para guru memberikan kesempatan kepada murid suatu kesempatan untuk mengembangkan perspektif diri mereka sendiri tentang konten, yang memperlancar jalan menuju wawasan yang mencerahkan, penjelasan yang efektif, dan level pemahaman tertinggi (Harvey dkk, 2007:136). Menurut Hendriana dalam (Afrilianto, 2014) berfikir metaforik dalam matematika digunakan untuk memperjelas jalan pikiran seseorang yang dihubungkan dengan aktivitas matematiknya. Bentuk konseptual metafor meliputi:

  1. Grounding methapors: merupakan dasar untuk memahami ide-ide matematika yang dihubungkan dengan pengalaman sehari-hari
  2. Linking methapors: membangun keterkaitan antara dua hal yaitu memilih, menegaskan, membiarkan, dan mengorganisasikan karakteristik dari topik utama dengan didukung oleh topik tambahan dalam bentuk pernyataan-pernyataan metaforik
  3. Redifinitional methapors: mendefinisikan kembali metafor-metafor tersebut dan memilih yang paling cocok dengan topik yang diajarkan.

Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Metaphorical

Menurut Harvey dkk (2007:142) Untuk merencanakan strategi pembelajaran metaphorical ada 5 langkah yang harus diikuti, yaitu:

  1. Menentukan konten dan sasaran pelajaran
    Konten apa yang ingin diekplorasi oleh para murid secara metaforis ? apa yang akan dipeloreh para murid dari proses pembelajaran? Meminta para murid mengembangkan perspektif-perspektif baru yang lebih mendalam mengenai konten yang dipelajari melalui pemikiran metaforis. Dengan meminta para murid melakukan kontak awal dengan konten baru ini melalui konsep yang sudah sangat diketahui.
  2. Mendesain pancingan atau latihan “peregangan mental”
    Aktifitas peregangan mengatakan kepada para murid bahwa pelajaran ini akan berlangsung dalam suatu atmosfer yang santai. Aktifitas ini juga seharusnya menarik minat para murid dan menggerakkan pemikiran mereka menuju arah konten pelajaran. Saat berlangsungnya proses ini, merupakan ide bagus bila mengajukan pertanyaan yang membantu para murid memikirkan apa itu metafora dan cara metafora bekerja. Melalui sesi sumbang saran hubungan-hubungan metaforis, lalu bekerja bersama para murid mengekspos pemikiran di balik berbagai hubungan tersebut.
  3. Memutuskan cara akan menyusun dan memperluas pemikiran metaforis dalam pembelajaran
    Metafora dimulai dengan suatu analogi langsung antara topik yang dipelajari dan sesuatu yang lain untuk dibandingkan dengan topik yang ada.
  4. Memutuskan cara para murid akan memperoleh dan mengorganisasikan informasi yang dibutuhkan
    Para murid mengaitkan materi yang sudah diketahui dengan materi lain yang sudah diketahui, maka guru hanya perlu meninjau dan meminta para murid menyuun beberapa atribut kritis dari beberapa konten yang ditemukan. Guru perlu menyediakan sebuah pengorganisasi agar para murid dapat mengatur informasi yang akan mereka gunakan secara metaforis.
  5. Menyeleksi sebuah format presentasi ide-ide yang dihasilkan oleh para murid
    Para murid mendemonstrasikan apa yang mereka ketahui dan pahami sebagai hasil pemikiran metaforis mereka.

Adapun cara menggunakan strategi metaphorical dalam proses pembelajaran di kelas menurut Harvey dkk (2007:142), yaitu:

  1. Memperkenalkan konten dan mengatur suasana dengan menggunakan aktivitas pendahuluan yang memancing atensi para murid dan mmbantu para murid melonggarkan dan meregangkan pikiran mereka.
  2. Menyediakan bacaan atau sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan konten esensial suatu pelajaran. Meminta para murid mengumpulkan (atau meninjau) informasi dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu.
  3. Menggunakan sumber-sumber informasi yang disediakan, mencontohkan pemikiran metaforis kepada para murid.
  4. Menyajikan kepada para murid dua hal yang digunakan pada perbandingan metaforis, atau meminta para murid untuk mengembangkan metafora-metafora mereka sendiri.
  5. Meminta para murid berbagi dan menjelaskan metafora-metafora mereka
  6. Memberikan kesempatan kepada murid untuk merefleksikan pemahaman mereka tentang konten serta kenyamanan meraka perihal proses pengembangan dan perluasan metafora
  7. Meminta para murid mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari melalui aktifitas menulis, ataupun presentasi lisan.