Status Sosial Ekonomi

Penulis: Tim Editor | Kategori: Ekonomi dan Keuangan | Tanggal Terbit: | Dilihat: 10003 kali

Pengertian Status Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok masyarakat yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendidikan serta pendapatan. W.S Winke (2010) menyatakan bahwa pengertian status sosial ekonomi mempunyai makna suatu keadaan yang menunjukkan pada kemampuan finansial keluarga dan perlengkapan material yang dimiliki. Sedangkan menurut Sunyoto Usman (2004: 126) bahwa status sosial ekonomi tercermin pada pemikiran atau penguasaan kekayaan, prestige, dan kekuasaan ekonomi. Maka dari itu status sosial ekonomi ini tergolong sebagai status sosial yang diusahakan dalam aktivitas ekonomi.

Secara umum pengertian status sosial (kedudukan sosial) merupakan salah satu tempat atau posisi seorang dalam kelompok sosial atau masyarakat secara umum sehubungan dengan keberadaan orang lain disekitarnya. Pengertian peran sosial merupakan pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya. sedangkan untuk pengertian kelas sosial merupakan kelompok manusia yang menempati lapisan sosial yang berdasarkan kriteria ekonomi. menurut Mayor polak (1979), status dimaksudkan ialah sebagai kedudukan sosial dari seorang oknum didalam sebuah kelompok dan didalam masyarakat. Status sosial ini memberi bentuk serta juga pola pada interaksi sosial.

Jenis-jenis status sosial diantaranya sebagai berikut:

  1. Status yang digariskan (ascribed status) merupakan status yang didapatkan itu dengan cara alami atau otomatis yang dibawa sejak manusia itu dilahirkan. contoh: anak bangsawan sejak lahir mendapatkan gelar bangsawan, jenis kelamin, kasta didalam masyarakat dan hal lain sebagainya.
  2. Status yang diusahakan (achieved status) merupakan status yang didapatkan itu melalui usaha atau perjuangan sendiri dengan disengaja. Tiap-tiap individu berpeluang untuk dapat menduduki status ini asal berhasil memenuhi syarat tertentu. contoh: gelar sarjana, gubernur, walikota dan sebagainya.
  3. Status yang diberikan (assigned status) merupakan status yang diberikan kepada seseorang yang sudah berjasa bagi masyarakat. contoh: gelar pahlawan, gelar pelajar tauladan, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya tingkat sosial ekonomi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) golongan (Ahmadi, 2007:94) antara lain:

  1. Golongan Atas (Upper Class)
    Terdiri dari kelompok orang kaya yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan secara berlebihan dan berlimpah ruah.
  2. Golongan Menengah (Middle Class)
    Terdiri dari kelompok yang berkecukupan yang sudah bisa memenuhi kebutuhan pokoknya (primer) terdiri dari pangan, sandang dan papan.
  3. Golongan Bawah (Lower Class)
    Terdiri dari kelompok orang miskin yang masih belum bisa memenuhi kebutuhan primer.

Status sosial ekonomi (SSE) adalah ukuran gabungan dari posisi ekonomi dan sosial individu atau keluarga yang relatif terhadap orang lain, berdasarkan dari pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. Ahmadi (2007:236), menjelaskan bahwa keadaan sosial ekonomi orang tua mempunyai peranan terhadap perkembangan anak-anak, misalnya anak-anak yang orang tuanya berpenghasilan cukup (sosial ekonominya cukup), maka anak-anak tersebut lebih banyak mendapat kesempatan untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan dan sebaliknya. Oleh karena itu, keadaan sosial ekonomi orang tua sangat berpengaruh terhadap hasil belajar anak.

Menurut Harun, Mashudi dan Achmadi (2013: 4) menjelaskan bahwa status sosial ekonomi adalah suatu kondisi atau keadaan yang berhubungan dengan kehidupan sebuah keluarga dan keadaan finansial orang tua untuk memenuhi kehidupan serta hubungan interaksinya antar anggota keluarga dalam sebuah masyarakat yang menciptakan kualitas hidup yang baik dengan melihat tingkat pendidikan orang tua, kondisi tempat tinggl, lingkungan, dan pekerjaan. Sedangkan Wakiuru (2012: 15) menjelaskan bahwa status sosial ekonomi yang lebih tinggi dan tingkat pendidikan yang tinggi dapat meningkatkan kemampuan orang tua untuk terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka, dan juga memungkinkan orang tua untuk memperoleh dan model sosial keterampilan dan pemecahan masalah strategi kondusif untuk keberhasilan sekolah anak-anak mereka. berbeda lagi dengan pendapat Onyancha, Njoroge, dan Newton (2015: 21) yang menyatakan bahwa “Keluarga dengan status sosial ekonomi yang rendah sering merasakan kekurangan dukungan keuangan, sosial dan pendidikan yang menjadi ciri keluarga dengan status sosial ekonomi tinggi”.

Dari teori para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi adalah kondisi atau keadaan keluarga yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi seperti halnya pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan lingkungan sekitar termpat tinggal.

Indikator Status Sosial Ekonomi

Menurut Harun, Mashudi dan Achmadi (2013: 4) menjelaskan bahwa ada beberapa indikator dalam status sosial ekonomi yakni diantaranya:

  1. pendidikan,
    pekerjaan,
  2. pendapatan, dan
  3. tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan.

Singh dan Singh (2014: 348) juga menjelaskan bahwa indikator status sosial ekonomi yakni: 1) tingkat pendidikan orang tua, 2) pendapatan keluarga, 3) lingkungan keluarga, dan 4) standar hidup keluarga.

Dari pernyataan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa indikator status sosial ekonomi adalah: 1) pendidikan, 2) Pekerjaan, 3) pendapatan, 4) tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan, 5) Lingkungan Keluarga, dan 6) Standar hidup keluarga.

1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cit-cita tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah dalam memperoleh pekerjaan, sehingga semakin banyak pula penghasilan yang diperoleh. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenal.

2. Pekerjaan

Pekerjaan adalah simbol status seseorang di masyarakat. Pekerjaan jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang diinginkan.

3. pendapatan

Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau usaha yang telah dilakukan. pendapatan akan mempengaruhi gaya hidup seseorang. orang atau keluarga yang memiliki status sosial ekonomi atau pendapatan tinggi akan mempraktikkan gaya hidup yang mewah misalnya lebih konsumtif karena mereka mampu untuk membeli semua yang dibutuhkan bila dibandingkan dengan keluarga yang kelas ekonominya menengah kebawah.

4. Tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan

Dalam kehidupan berumah tangga yakni adanya kebuthan yang harus terpenuhi baik kebutuhan primer, sekunder maupun sekunder. Jika dalam rumah tangga dengan anggota didalamnya cukup banyak atau lebih dari 2 (dua) orang terntunya tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhannya pun akan lebih banyak pula seperti biaya pendidikan, kesehatan dan kebutuhan lainnya.

5. Lingkungan Keluarga

Lingkungan kelurga adalah lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap anggota keluarganya dalam artinya lingkungan keluarga adalah pendidikan utama atau mendasar bagi anggota keluarganya.

6. Standar hidup keluarga.

Standar hidup menunjukkan kepada kualitas dan kuantitas barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia bagi orang. Biasanya diukur oleh pendapatan nyata perorang, meskipun beberapa pengukuran lain dapat digunakan seperti contoh ketersediaan barang atau harapan hidup.