Menurut Johnson dan Myklebust (Abdurrahman, 2012: 202) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi praktisnya adalah untuk memudahkan berpikir. National Research Council (Hasratuddin, 2010: 133-134) dari Amerika Serikat telah menyatakan: “Mathematics is thekey to opportunity.” Matematika adalah kunci ke arah peluang-peluang keberhasilan. Bagi seorang siswa, keberhasilan mempelajarinya akan membuka pintu karir yang cemerlang. Bagi para warganegara, matematika akan menunjang pengambilan keputusan yang tepat, dan bagi suatu negara, matematika akan menyiapkan warganya untuk bersaing dan berkompetisi di bidang ekonomi dan teknologi.
Selanjutnya disebutkan bahwa: “Mathematics is a science of patterns and order.” Artinya,matematika adalah ilmu yang membahas pola atau keteraturan(pattern) dan tingkatan (order). Jelaslah sekarang bahwa matematika dapat dilihat sebagai bahasa yang menjelaskan tentang pola, baik pola dialam (kauni) dan maupun pola yang ditemukan melalui pikiran. Pola-pola tersebut bisa berbentuk real (nyata) maupun berbentuk imajinasi, dapatdilihat atau hanya dalam bentuk mental (pikiran), statis atau dinamis,kualitatif atau kuantitatif, asli berkait dengan kehidupan nyata sehari-hariatau tidak lebih dari hanya sekedar untuk keperluan rekreasi. Hal-hal tersebut dapat muncul dari lingkungan sekitar, dari kedalaman ruang dan waktu, atau dari hasil pekerjaan pikiran insani. Jadi, untuk masa kini dan untuk masa-masa yang akan datang, kemampuan berpikir dan bernalar jauh lebih dibutuhkan.
Matematika sebagai ilmu tentang pola memuat kegiatan membuat sesuatu menjadi masuk akal dan memerlukan kemampuan mengkomunikasikan idenya kepada orang lain (Hendriana dan Soemarmo, 2014: 4)