Menurut Muhadi (2015:44) pola asuh demokratis orang tua memberikan kebebasan pada anak tapi juga diberi kesempatan untuk mengembangkan kontrol internalnya sehingga bertanggung jawab kepada diri sendiri. Dilanjutkan dengan pendapat Brooks, 2001 (dalam Haryono dkk, 2018:3) menyatakan bahwa pola asuh berperan dalam menjamin kesehatan dan kelangsungan hidup anak, menyiapkan anak agar menjadi orang yang mandiri dan bertanggung jawab baik secara ekonomi, sosial, moral dan mendorong prilaku positif, termasuk penyesuaian diri, kemampuan berinteraksi social dengan orang laian agar dapat bertanggung jawab dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Suskandeni, dkk (2018:110) mengatakan bahwa pola asuh orang tua demokratis merupakan pengasuhan yang memberikan tuntutan kepada anak sekaligus responsif terhadap kemauan dan kehendak anak. Orang tua yang demokratis akan bersikap asertif, yaitu membiarkan anak untuk memilih apa yang menurutnya baik, mendorong anak untuk bertanggung jawab atas pilihannya, tetapi masih menetapkan standar dan batasan yang jelas pada anak serta selalu mengawasinya. Dilanjutkan oleh pendapat Haryono, dkk (2018:3) berpendapat bahwa pola asuh demokratis akan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapat dan memilih apa yang paling disukainya. Dengan kata lain memberikan kebebasan yang bertanggung jawab terhadap anak.
Hurlock, dkk, (dalam Ayun, 2013:108) berpendapat bahwa pola asuh demokratis ditandai dengan adanya pengakuan orang tua terhadap kemampuan anak. Anak diberi kesempatan untuk tidak selalu tergantung kepada orang tua. Sedikit memberi kebebasan kepada anak untuk memilih apa yang terbaik bagi dirinya,anak didengarkan pendapatnya, dilibatkan dalam pembicaraan terutamayang menyangkut dengan kehidupan anak itu sendiri. Anak diberi kesempatan untuk mengembangkan kontrol internal nya sehingga sedikit demi sedikit berlatih untuk bertanggung jawab kepada diri sendiri.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh pola asuh demokratis terhadap tanggung jawab adalah orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis akan memberikan kebebasan kepada anaknya untuk mengembangkan kepribadian yang dimilikinya tetapi masih dengan kontrol yang wajar sesuai dengan masa perkembangan anak. Dengan diberikannya kebebasan kepada anak maka diharapkan anak akan memiliki kontrol akan dirinya sendiri dan tahu apa yang akan dilakukannya dan pola asuh demokratis ini juga akan mempengaruhi karakter anak, karena pola asuh ini akan menghasilkan anak yang mandiri, memiliki kontrol diri yang baik serta anak akan tumbuh menjadi anak yang bertanggung jawab.
Orang tua hendaknya sangat memperhatikan dan dapat menerapkan pola asuh yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak sehingga anak akan berkembang sesuai dengan tahap perkembangan yang seharusnya dimilikinya dan orang tua harus selalu memberikan pemahaman dan contoh yang baik terhadap anak karena pada masa ini anak sangat cepat untuk meniru. Salah satu pola asuh yang tepat diterapkan oleh orang tua adalah pola asuh demokratis. Pola asuh demokratis merupakan bentuk pola orang tua yang hangat terhadap anak dan pada pola asuh ini segala kepentingan anak menjadi perhatian utama orang tua tetapi masih tetap berada pada kontrol sesuai dengan masa perkembangan anak.
Pola asuh demokratis orang tua akan menghasilkan anak yang memiliki karakteristik yang mandiri, memiliki kontrol diri yang baik, memiliki hubungan yang baik dengan orang lain serta anak akan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Orang tua dengan tipe pola asuh ini juga sangat hangat, dimana orang tua selalu memperhatikan kebutuhan anak dan orang tua selalu bisa memberikan perhatian dan kasih sayang terhadap anak. Orang tua tipe ini juga memiliki peraturan dan disiplin, dimana orang tua menerapkan peraturan dan disiplin kepada anak secara konsisten sehingga anak akan menjadi mandiri dan bertanggung jawab.
Muhadi (2015:44) mengatakan bahwa pola asuh demokratis orang tua memberikan kebebasan pada anak tapi juga diberi kesempatan untuk mengembangkan kontrol internalnya sehingga bertanggung jawab kepada diri sendiri. Sejalan dengan pendapat Brooks, 2001 (dalam Haryono dkk, 2018:3) yang menyatakan bahwa pola asuh berperan dalam menjamin kesehatan dan kelangsungan hidup anak, menyiapkan anak agar menjadi orang yang mandiri dan bertanggung jawab baik secara ekonomi, sosial, moral dan mendorong prilaku positif, termasuk penyesuaian diri, kemampuan berinteraksi social dengan orang laian agar dapat bertanggung jawab dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Muhadi (2015:5) mengatakan bahwa pola asuh demokratis merupakan pola pengasuhan dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi mandiri, tetapi tetap memberikan batasan-batasan atau aturan serta mengontrol perilaku anak. Orang tua bersikap hangat, mengasuh dengan penuh kasih sayang serta penuh perhatian. Orang tua juga memberikan ruang kepada anak untuk membicarakan apa yang mereka inginkan atau harapkan dari orangtuanya.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjabaran diatas adalah bahwa sikap tanggung jawab anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua, terutama pola asuh orang tua demokratis. Seorang anak mulai bertanggung jawab dengan tugas-tugasnya dengan cara melihat orang-orang terdekat dengannya, yaitu ibu, ayah, dan anggota keluarga lainnya yang diekspresikan melalui meniru hal-hal yang dianggap baru baginya. Orang tua sebagai orang terdekat harus terbiasa mendukung dan mengawasi segala kegitan anak sehingga perkembangannya akan berjalan dengan baik.
Daftar Pustaka
Fitri Nur. 2017. Peran orang tua dalam membentuk akhlak anak sejak dini. Indonesian journal of early childhood Islamic education. 1(2): 155-168
Haryono Emmanuel, dkk. 2018. Pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian dan kemampuan regulasi emosi anak usia dini. Jurnal pendidikan dan pembelajaran anak usia dini. 3(1): 1-9
Kamaliah Fitri. 2014. Perbedaan pola pengasuhan anak berdasarkan tingkat pendapatan keluarga. Jurnal kesejahteraan keluarga dan pendidikan. 01(01): 46-53
Muhadi Ahmad. 2015. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis Terhadap Kemandirian Anak Di Tk EL-Hijaa Tambak Sari Surabaya. Surabaya
Rahmaniah Hana, dkk. 2014. Pola Asuh Orangtua Mempengaruhi Kejadian School Refusal Pada Anak Usia Toddler Di Paud Darul Hikmah Mojosantren Kecamatan Krian Sidoarjo. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 7(2):
Rahmat Stephanus. 2018. Pola Asuh Yang Efektif Untuk Mendidik Anak Di Era Digital. Jurnal pendidikan dan kebudayaan Missio. 10(2): 137-273
Rimm. 2003. Mendidik dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Pra Sekolah Beserta Pola Asuh Masa Kini. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum
Santi, Danar. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini Antara Teori dan Praktik. Jakarta: Indeks
Santosa, Elizabeth. 2015. Raising Children In Digital Era. Jakarta: Gramedia
Suskandeni. 2017. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Pra Sekolah. Lombok Barat.
Tridonanto. 2014. Mengembangkan Pola Asuh Demokratis. Jakarta: Elex Media Komputerindo
Windari Era, dkk. 2017. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Anak Prasekolah Pada Ibu Yang Menikah Dini Di Wilayah Puskesmas Jabung. Journal of issues in Midwifery. 1(1): 1-18