Model Rotasi

Penulis: Edi Elisa | Kategori: E-Learning | Tanggal Terbit: | Dilihat: 8888 kali

Model rotasi merupakan salah satu model blended learning yang banyak diterapkan dimana pembelajaran secara online dan offline diterapkan secara bergantian. Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka secara penuh dan pada waktu berikutnya mengikuti kelas online.

Pada dasarnya gagasan untuk merotasi metode pembelajaran bukanlah hal yang baru pada dunia pendidikan. Jauh sebelum teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat, banyak sekolah dan guru telah merotasi model pembelajaran secara bergantian. Sebagai contoh selain pembelajaran dilakukan didalam kelas guru juga mengadakan pembelajaran diluar kelas seperti ekowitasa, berkunjung ke museum, atau menerjunkan langsung peserta didik ke lapangan melalui program magang, ppl dan kkn. Elemen baru yang ditambahkan pada model rotasi blended learning yaitu memasukkan pembelajaran secara online.

Model rotasi dapat dibagi menjadi beberapa model yaitu 1) model station rotation, 2) model lab rotation, 3) model flipped classroom, dan 4) model individual rotation.

1. Station Rotation

Pada model station rotation pembelajaran dilakukan secara online dan offline secara bergantian dalam kelompok belajar. Kelompok belajar dapat terdiri dari seluruh anggota kelas, atau guru dapat membagi lagi menjadi kelompok-kelompok belajar yang lebih kecil.

Pada saat pembelajaran secara online siswa mengakses materi pelajaran secara online. Guru dapat mengintruksikan apa yang harus dikerjakan oleh siswa bukan hanya sekedar untuk membaca materi pelajaran tetapi juga mengerjakan keterampilan, tugas proyek, atau menilai sesuatu berdasarkan panduan atau tutorial yang telah disediakan sebelumnya secara online. Melalui pembelajaran online seperti ini, siswa akan memiliki kesempatan untuk belajar secara mandiri dan bebas dari tekanan terutama bagaimana mereka harus mempresentasikan hasil pembelajaran kepada siswa lainnya.

Pada kegiatan secara offline siswa belajar secara langsung melalui tatap muka seperti biasanya. Materi yang diajarkan bisa langsung ke materi selanjutnya atau memperdalam materi pada pembelajaran secara online.

2. Lab Rotation

Model lab rotation hampir sama dengan model station rotation, yang membedakan yaitu pada model lab ration pada saat online pembelajaran dilakukan di dalam laboratorium komputer sedangkan pada model station rotation pembelajaran dapat dilakukan dimana saja. Kelebihan dari model ini yaitu guru dapat dengan mudah mengontrol dan mengawasi siswa. Pembelajaran secara online pada umumnya guru sulit untuk mengontrol siswa, karna siswa dapat membuka apa sja di luar materi pelajaran. Sehingga perencanaan yang cermat dan bimbingan guru di lab komputer selama pembelajaran online harus menjadi faktor dalam pengambilan keputusan. Untuk dapat menerapkan model lab rotari tentunya dibutuhkan fasilitas laboratorium yang memadai serta memiliki pengelolaan yang baik.

3. Flipped Classroom

Flipped classroom merupakan model pembelajaran blended learning di mana siswa sebelum belajar di kelas terlebih dahulu mempelajari materi di rumah sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh guru. Metode ini juga dapat digunakan oleh guru ketika terdapat siswa yang tidak hadir di kelas karena sesuatu hal. Guru bisa membuat video apa yang diajarkannya dan diberikan kepada siswa yang tidak masuk kelas tersebut.

Pada pelaksanaannya model flipped classrom dimulai dengan cara guru memberikan tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa dirumah terkait dengan materi pelajaran yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya. Guru dapat memberikan tugas seperti membaca materi, membuat resume, mencari berita atau tugas lainnya yang berkaitan dengan materi pelajaran selanjutnya dimana pada pertemuan tatap muka guru tidak lagi menyampaikan materi pelajaran secara detil, tetapi lebih untuk memperdalam materi pelajaran yang telah dipelajari siswa dirumah sebelumnya. Model belajar seperti ini membuat siswa dituntut untuk lebih mandiri karena mereka mempelajari bahan terlebih dahulu sebelum ada pertemuan di kelas. Model ini juga membuat siswa lebih aktif karena dorongan keingintahuan mereka juga lebih tinggi.

4. Individual-Rotation

Dalam model individual-rotation siswa melaksanakan pembelajaran melalui offline dan online secara mandiri atau sendiri-sendiri disesuaikan dengan kebutuhan dan pengalaman belajar siswa secara individu.  Melalui model ini siswa memiliki kebebasan untuk mempelajari materi sesuai dengan kemampuannya tidak tergantung kepada kelompok belajarnya. Model ini cocok diterapkan untuk siswa yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan teman sekelasnya atau untuk siswa yang mengalami ketertinggalan materi pelajaran. Atau juga dapat diterapkan pada kelompok belajar dimana terdapat perbedaan kemampuan yang mencolok antar anggotanya/siswa.