Model Pembelajaran Reading, Mind Mapping And Sharing (RMS)

Penulis: Tim Editor | Kategori: Model-model Pembelajaran | Tanggal Terbit: | Dilihat: 3178 kali

Pengertian Model Pembelajaran Reading, Mind Mapping And Sharing (RMS)

Model pembelajaran RMS ialah salah satu model pembelajaran yang mengharuskan peserta didik untuk bisa mempertajam keterampilan berpikir kreatif dan kritisnya. Pada model ini siswa diharuskan membuat mind mapping. Mengerjakan mind mapping termasuk kedalam taksnomi bloom C6 (mengkreasi) (Diani, 2018:43). Model pembelajaran RMS adalah model yang mewajibkan siswanya untuk berpikir tingkat tinggi dan menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran (Muhlisin, 2017:29). Sedangkan menurut Widyanin gsih model pembelajaran RMS merupakan suatu model pengajaran yang membuat siswa banyak mengkaji sumber bacaan, membuat Mind Mapping dan berdiskusi, dan juga membangun kemampuan siswa untuk memecahkan masalah, meneliti dan berargumentasi (Widyaningsih, 201 9:1 2).

Model pembelajaran RMS berdasarkan pendapat para ahli diatas adalah suatu model pembelajaran yang menuntut siswanya berpikir kritis dengan membaca tentang materi pembelajaran dan membuat siswa berpikir kreatif dengan cara membuat mind mapping serta melatih siswa untuk berkomunikasi dengan baik. Model pembelajaran RMS ini memiliki 3 tahapan pembelajaran yaitu:

  1. Reading yaitu kegiatan membaca yang dilaksanakan oleh siswa secara mandiri terkait dengan topik tertentu yang didapatkan dari berbagai sumber belajar. Membaca merupakan aktivitas yang banyak melibatkan banyak hal, sebagai suatu proses berpikir yang termasuk kegiatan banyak hal, sebagai suatu proses berpikir yang termasuk kegiatan pemahaman literal, penafsiran, membaca kritis dan pemahaman kreatif. pemahaman literal, penafsiran, membaca kritis dan pemahaman kreatif.
  2. Mind mapping
    Mind mapping yaitu kegiatan yang dilakukan setelah selesai yaitu kegiatan yang dilakukan setelah selesai membaca membaca topik. Pembuatan topik. Pembuatan mind mapping mind mapping ini pertama dilakukan secara individu, ini pertama dilakukan secara individu, lalu dilakukan secara kelompok. Dengan demikian, memungkinkan siswa lalu dilakukan secara kelompok. Dengan demikian, memungkinkan siswa untuk menautkan satu konsep dengan konsep lain. Pembuatan untuk menautkan satu konsep dengan konsep lain. Pembuatan mind mind mapping mapping ini termasuk dalam Taksonomi Bloom reviini termasuk dalam Taksonomi Bloom revisi termasuk kedalam si termasuk kedalam C6 yaitu mengkreasi. Dari mengkreasikan siswa dapat menghasilkan ide C6 yaitu mengkreasi. Dari mengkreasikan siswa dapat menghasilkan ide baru atau sudut pandang yang baru terhadap sesuatu.baru atau sudut pandang yang baru terhadap sesuatu.
  3. Sharing
    Sharing ialah kegiatan untuk menyampaikan dari hasil diskusi yang ialah kegiatan untuk menyampaikan dari hasil diskusi yang berbentuk berbentuk mind mapping. Mind mapping mind mapping. Mind mapping dipresentasdipresentasikan oleh kelompok ikan oleh kelompok terpilih kemudian kelompok lain dapat memberikan pendapatnya atau terpilih kemudian kelompok lain dapat memberikan pendapatnya atau menanggapi sehingga siswa dilatih untuk berani berpendapat dan menanggapi sehingga siswa dilatih untuk berani berpendapat dan berinteraksi dengan baik. (Permatasari, 2021:20berinteraksi dengan baik. (Permatasari, 2021:20--21)21)

Langkah penerapan model pembelajaran RMS menurut Muhlisin yaitu pertama melakukan kegiatan membaca kritis mengenai pokok bahasan, kedua mind mapping, siswa membuat mind mapping terkait dengan pokok bahasan yang telah dibaca secara individu dan seksama, ketiga sharing mempresentasikan mind map hasil diskusi kelompok (Muhlisin, 2016). Azizah dan Krisdayanti (2019:112) mengemukakan bahwa langkah utama dalam model pembelajaran ini adalah Reading, Mind Mapping and Sharing.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran RMS

Kelebihan

Model pembelajaran RMS mempunyai kelebihan antara lain: pertama, model pembelajaran ini memiliki susunan kegiatan yang mudah dimengerti dan dilaksanakan, kedua memfasilitasi kegiatan siswa untuk mempersiapakan diri dalam proses belajar mengajar, ketiga menjadi wa dah untuk kreativitas siswa dan ide-ide unik melalui penyusunan mind mapping . melatih otak untuk bisa mengingat, membandingkan dan menghubungkan satu subjek dengan subjek lainnya. Kelima , pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif dan menarik kar ena menyertakan gambar, simbol dan warna warna. Keenam , memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan bertukar informasi dengan siswa lainnya (Permatasari, 2021:21 22).

Muhlisin (dalam Azizah 2019:112 113) mengemukakan bahwa keunggulan dari model pembelajaran RMS:

  1. Langkah-langkah model ini mudah diingat dan dilaksanakan oleh guru dan siswa.
  2. Memumpuk rasa keingintahuan dan memotivasi untuk terus belajar, dikarenakan persiapan untuk proses belajar lebih lengkap.
  3. Menanamkan rasa tanggung jawab siswa saat melaksakan pembelajaran.
  4. Melatih siswa untuk mandiri.
  5. Membantu otak untuk mengingat, membandingkan, mengatur dan menghubungkan bahasan satu dengan lainnya.
  6. Mendapat beragam ide baik dari kelompok maupun individu.
  7. Pembelajaran bervariasi disertai dengan gambar, warna dan simbol.
  8. Mempunyai catatan yang sioptik dan jelas. Mempunyai catatan yang sioptik dan jelas.
  9. Materi pembelajaran akan mudah dipahami karena kegiatan dilakukan Materi pembelajaran akan mudah dipahami karena kegiatan dilakukan dengan individu dan juga kelompok. dengan individu dan juga kelompok.
  10. Pembelajaran lebih berarti dan materi akan mudah diingat. Pembelajaran lebih berarti dan materi akan mudah diingat.

Kekurangan

Kelemahan mod el pembelajaran RMS Menurut Azizah (2019:112 113):

  1. Guru sudah harus mahir dalam pembuatan mind mapping dan mengelola waktu yang dipakai dalam langkah langkah pembelajaran.
  2. Siswa harus mempunyai minat dalam menggambar.
  3. Memerlukan sumber bacaan yang ba nyak, keempat guru harus pintar mengelola waktu untuk menilai hasil mind mapping

Sedangkan kekurangan model ini menurut Julia (2017:18 19) adalah pertama membutuhkan sumber informasi yang banyak, kedua siswa harus mempunyai kreativitas menggambar, ketiga membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan mind mapping.