Model Pembelajaran Probing Prompting

Penulis: Tim Editor | Kategori: Model-model Pembelajaran | Tanggal Terbit: | Dilihat: 13592 kali

Pengertian Model Pembelajaran Probing Prompting

Menurut Huda (2014) menyatakan bahwa “Menurut arti katanya, probing adalah penyelidikan dan pemeriksaan, sementara prompting adalah mendorong atau menuntun”. Sejalan dengan pernyataan tersebut Ngalimun (2014) menyatakan bahwa Probing Prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berfikir yang mengaitkan pengetahuan setiap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya siswa mengkonstruksi konsep-prinsip-aturan menjadi pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan.

Pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada siswa mendorong siswa untuk selalu aktif berpikir dan mengembangkan kemampuan berpikirnya. Model pembelajaran ini menuntut dan mengarahkan kemampuan berpikir siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Semua siswa dilibatkan dalam pertanyaan yang diberikan oleh guru secara acak, sehingga seluruh siswa tidak bisa menghindar dari proses pembelajaran. Setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses pembelajaran.yang cenderung menggunakan rumus yang relatif tetap. Guru akan lebih mudah mengarahkan jalannya di kelas.

Pembelajaran dengan model ini mengikuti perkembangan kemampuan yang dimiliki siswa. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kurang akan dibimbing dengan pertanyaan yang lebih mudah. Begitu juga siswa yang lebih mampu, maka akan diarahkan dan ditingkatkan pemahamannya dengan pertanyaan lebih sulit.

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Probing Prompting

Lestari (2016) mengungkapkan bahwa 7 langkah Model Pembelajaran Probing Prompting, yaitu sebagai berikut:

  1. Guru menghadapkan siswa pada situasi , misalkan dengan memperhatikan gambar, rumus atau situasi lainnya yang mengandung permasalahan.
  2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban.
  3. Guru mengajukan persoalan kepada siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban
  5. Meminta salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan.
  6. Jika jawabannya tepat, maka guru meminta tanggapan kepada siswa lain tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa semua siswa terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Namun, jika siswa tersebut mengalami kesulitan menjawab, dalam hal ini jawaban yang diberikan kurang tepat, tidak tepat atau diam, guru mengajukan pertanyaan lain yang jawabannya merupakan petunjuk jalan penyelesaian jawaban .Lalu, dilanjutkan dengan pertanyaan yang menuntut siswa berpikir pada tingkat yang lebih tinggi, sampai dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan kompetensi dasar atau indicator .Pertanyaan yang dilakukan pada langkah keenam ini sebaiknya diajukan kepada beberapa siswa yang berbeda agar seluruh siswa terlibat dalam seluruh kegiatan probing prompting.
  7. Guru mengajukan pertanyaan akhir kepada siswa yang berbeda untuk lebih memastikan bahwa indikator yang tercapai telah dipahami oleh siswa.

Skenario Pembelajaran Model Pembelajaran Probing Prompting

A. Pendahuluan

  1. Guru mengucapkan salam sebagai pembuka kegiatan pembelajaran
  2. Guru meminta ketua kelas memimpin doa
  3. Guru mengabsen dan menanyakan siswa yang tidak hadir
  4. Guru mengarahkan siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari dan berkaitan dengan materi pembelajaran pertemuan ini .(Apersepsi)
  5. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari
  6. Guru memberitahukan tujuan dan manfaat mempelajari materi pertemuan ini.
  7. Guru memberikan motivasi pada siswa

B. Kegiatan Inti

  1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
  2. Guru membagi Lembar Diskusi Kelompok (LDK) pada setiap kelompok
    Fase 1 : Guru menghadapkan pada situasi baru
  3. Guru mengarahkan siswa untuk mengamati LDK yang diberikan guru (mengamati)Guru mengajukan pertanyaan terhadap permasalahan yang diamati (menanya)
  4. Guru mengajukan pertanyaan terhadap permasalahan yang diamati (menanya)
    Fase 2 : Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban
  5. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi (menalar)
    Fase 3 : Guru mengajukan persoalan kepada siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  6. Guru menanyakan kembali pertanyaan kepada siswa lainnya. (menanya)
    Fase 4 : Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban.
  7. Guru memberikan waktu lagi kepada siswa untuk berdiskusi (menalar)
    Fase 5 : Meminta salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan.
  8. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan .(mencoba)
    Fase 6 : Jika jawabannya tepat, maka guru meminta tanggapan kepada siswa lain untuk meyakinkan semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran .
  9. Guru menunjuk kembali salah satu siswa yang lain untuk menjawab pertanyaan yang sama .(mencoba)
  10. Memberikan kesempatan siswa untuk memberikan tanggapan pertanyaan siswa lain.
  11. Guru berkeliling untuk membimbing memberikan bantuan kepada kelompok yang membutuhkan.
  12. Guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil. (mengkomunikasikan).
  13. Guru meminta siswa lain menanggapi tentang jawaban tersebut.
    Fase 7 : Guru mengajukan pertanyaan terakhir kepada siswa .
  14. Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang berbeda untuk lebih menekankan bahwa indicator tersebut telah benar-benar dipahami oleh seluruh siswa

C. Penutup

  1. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan (Menyimpulkan)
  2. Guru memberikan penguatan atas kesimpulan yang diberikan siswa
  3. Guru memberikan post test untuk mengevaluasi kemampuan siswa
  4. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah
  5. Guru memberitahukan materi pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
  6. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam