Metode Pembiasaan

Penulis: Tim Editor | Kategori: Pendidikan Anak Usia Dini | Tanggal Terbit: | Dilihat: 6638 kali

Pengertian Metode Pembiasaan

Metode merupakan cara yang telah teratur dan telah terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Menurut pendapat Mahmud Yunus yang dikutip Armai Arief, metode adalah “Jalan yang hendak ditempuh oleh seseorang supaya seseorang sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan perusahaan, perniagaan, maupun dalam kupasan ilmu pengetahuan dan lainnya”. Secara etimologi, pembiasaan berasal dari kata “biasa”. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, “biasa” berarti 1) Lazim atau umum, 2) Seperti sedia kala, 3) Sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dengan adanya prefiks “pe” dan sufiks “an” menunjukkan arti proses. Sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatu/seseorang menjadi terbiasa.

Pembiasaan menurut Zainal Aqib merupakan upaya yang dilakukan untuk mengembangkan perilaku anak, yang meliputi perilaku keagamaan, sosial, emosional dan kemandirian. Pembiasaan merupakan proses penanaman kebiasaan. Kebiasaan adalah pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk hal yang sama. Pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Pembiasaan sebenarnya berintikan pengalaman, yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan. Inti dari pembiasaan adalah pengulangan.

Pembiasaan merupakan penanaman kecakapan-kecakapan berbuat dan mengucapkan sesuatu, agar cara-cara yang tepat dapat disukai oleh anak. Pembiasaan pada hakikatnya mempunyai implikasi yang lebih mendalam daripada penanaman cara-cara berbuat dan mengucapkan. Pembiasaan menentukan manusia sebagai sesuatu yang diistemawakan, yang dapat menghemat kekuatan, karena akan menjadi kebiasaan yang melekat dan spontan agar kekuatan itu dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan dalam setiap pekerjaan dan aktivitas lainnya.

Metode pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan untuk melatih anak agar memiliki kebiasaan-kebiasaan tertentu, yang umumnya berhubungan dengan pengembangan kepribadian anak seperti emosi, disiplin, budi pekerti, kemandirian, penyesuaian diri, hidup bermasyarakat, dan lain sebagainya. Dalam bidang psikologi pendidikan, metode pembisaan dikenal dengan istilah operan conditioning, mengajarkan peserta didik untuk membiasakan perilaku terpuji, disiplin, giat belajar, bekerja keras, ikhlas, jujur, dan bertanggung jawab atas setiap tugas yang telah diberikan Pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembiasaan berarti cara untuk melakukan suatu tindakan dengan teratur dan telah terpikir secara baik-baik dan dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi suatu kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan.

Dalam pembinaan sikap, metode pembiasaan sangat efektif digunakan karena akan melatih kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada anak sejak dini. Demikian halnya dengan cara mendidik anak. Untuk dapat membina agar anak mempunyai sikap mandiri, tidaklah mungkin dengan menggunakan penjelasan pengertian saja, akan tetapi perlu membiasakannya untuk melakukan hal-hal yang baik yang diharapkan nanti dia akan memiliki sikap itu. Kebiasaan dan latihan itulah yang membuat anak mampu melakukan kesehariannya tanpa bantuan orang lain. Maka, semakin kecil umur anak, hendaknya semakin banyak latihan dan pengulangan.

Pembiasaan dinilai sangat efektif jika penerapanya dilakukan terhadap peserta didik yang berusia kecil. Karena memiliki rekaman ingatan yang kuat dan kondisi kepribadian yang belum matang, sehingga mereka mudah terlarut dengan kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan sehari-hari. Oleh karena itu, sebagai awal dalam proses pendidikan, pembiasaan merupakan cara yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai moral kedalam jiwa anak. Nilai-nilai yang tertanam dalam dirinya ini kemudian akan termanifestasikan dalam kehidupanya semenjak ia mulai melangkah keusia remaja dan dewasa. Dalam kehidupan sehari-hari, pembiasaan merupakan hal yang sangat penting, karena banyak dijumpai orang berbuat dan berperilaku hanya karena kebiasaan semata-mata. Pembiasaan dapat mendorong mempercepat perilaku, dan tanpa pembiasaan hidup seseorang akan berjalan lamban, sebab sebelum melakukan sesuatu harus memikirkan terlebih dahulu apa yang akan dilakukannya. Metode pembiasaan perlu diterapkan oleh guru dalam proses pembentukan karakter, untuk membiasakan peserta didik dengan sifat-sifat terpuji dan baik, sehingga aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik terekam secara positif.

Bentuk-Bentuk Pembiasaan

Pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Pembiasaan ini meliputi aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama, pengembangan sosio emosional dan kemandirian. Dari program pengembangan moral dan nilai-nilai agama diharapkan dapat meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan membantu terbinanya sikap anak yang baik, dan dengan pengembangan sosio emosional anak diharapkan dapat memiliki sikap membantu orang lain, dapat mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Eugenia Rakhman (2017, 47). Adapun bentuk-bentuk pembiasaan pada anak dapat dilaksanakan dengan cara berikut:

  1. Kegiatan terprogram dalam pembelajaran dapat dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk mengembangkan pribadi anak secara individual, kelompok, dan atau klasikal antara lain: 1) Biasakan anak untuk bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstrusi sendiri pengetahuan, ketrampilan, dan sikap baru dalam setiap pembelajaran.
  2. Biasakan anak untuk bertanya dalam setiap pembelajaran.
  3. Biasakan anak untuk bertnaya dalam setiap pembelajaran.
  4. Biasakan anak bekerjasama, dan saling menunjang.
  5. Biasakan anak untuk berani menanggung resiko.

Kegiatan pembiasaan secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut:

  1. Rutin, yaitu pembiasaan yang dilakukan terjadwal. Seperti: upacara bendera, senam, shalat berjamah, pemeliharaan kebersihan, dan kesehatan diri.
  2. Spontan, adalah pembiasaan tidak terjadwal dalam kejadian khusus. Seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antre, mengatasi silang pendapat.
  3. Keteladanan, adalah pembiasaan dalam bentuk perilaku seharihari. Seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.

Penerapan metode pembiasaan dapat dilakukan dengan membiasakan anak untuk mengerjakan hal-hal positif dalam keseharian mereka. Dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan secara rutinitas setiap harinya, anak akan melakukan dengan sendirinya, dengan sadar tanpa ada paksaan. Dengan pembiasaan secara langsung, anak telah diajarkan disiplin dalam melakukan dan menyelesaikan suatu kegiatan. Disebabkan pembiasaan berintikan pengulangan, metode pembiasaan juga berguna untuk menguatkan hafalan.

Langkah – langkah Pelaksanaan Pembiasaan

Anak perlu dibiasakan sejak dini untuk melakukan sendiri, agar kelak bisa menjadi orang mandiri dan bertanggung jawab. Pembiasaan sebaiknya ditanamkan dari hal-hal kecil dan yang mudah dilakukan oleh anak usia dini. Misalnya memakai baju sendiri, makan sendiri, menjaga kebersihan diri sendiri dan bertanggung jawab atas barang yang dimiliki. Apabila kebiasaan ini sudah dimiliki oleh anak, maka anak sendiri akan menyesuaikan berbagai tindakannya sehingga tidak saling merugikan atau menghambat. Agar pembiasaan dapat segera tercapai dan hasilnya baik, menurut Eugenia Rakman (2017, 50) maka harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  1. Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat, jadi sebelum anak itu mempunyai kebiasaan lain yang berlawanan dengan hal-hal yang akan dibiasakan.
  2. Pembiasaan hendaknya dilakukan secara terus menerus (berulang-ulang) dijalankan secara teratur sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang otomatis. Tapi juga butuh pengawasan dari orang tua, keluarga maupun pendidik.
  3. Pendidikan hendaklah konsekuen, bersikap tegas dan tetap teguh terhadap pendiriannya yang telah diambil. Jangan memberi kesempatan anak untuk melanggar pembiasaan yang telah ditetapkan.
  4. Pembiasaan yang mula-mulanya mekanistis harus semakin menjadi pembiasaan yang disertai kata hati anak itu sendiri. Kebiasaan lain perlu dipupuk dan dibentuk adalah berkomunikasi dengan anggota keluarga, misalnya mendiskusikan hal-hal yang mereka saksikan di lingkungan. Kebiasaan berkomunikasi dan berdiskusi akan memupuk kemampuan anak dalam berinteraksi sosial dan pengembangan diri.

Dalam hal ini orang tua mempunyai peran yang sangat besar dan penting terutama melalui metode pembiasaan dan keteladanan. Sedangkan upaya untuk memelihara kebiasaan yang baik dilakukan dengan cara

  1. Melatihkan hingga benar-benar paham dan bisa melakukan tanpa kesulitan. Sesuatu hal yang baru tentu tidak mudah dilakukan semua anak, maka pembiasaan bagi mereka perlu dilakukan sampai anak dapat melakukan. Pendidik perlu membimbing dan mengarahkan agar anak-anak mampu melakukan.
  2. Mengingatkan anak yang lupa melakukan. Anak-anak perlu diingatkan dengan ramah jika lupa atau dengan sengaja tidak melakukan kebiasaan positif yang telah diajarkan tapi jangan sampai mempermalukan anak. Teguran sebaiknya dilakukan secara pribadi.
  3. Apresiasi pada masing-masing anak secara pribadi Pemberian apresiasi dapat membuat anak senang, tetapi harus hati-hati agar tidak menimbulkan kecemburuan pada anak yang lain.
  4. Hindarkan mencela pada anak Guru merupakan profesi yang professional, maka seluruh perilaku dalam mendidik anak diupayakan agar menguntungkan bagi perkembangan anak dengan tidak mencela anak, walau terdapat kesalahan atau kekurangan padanya.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembiasaan

Sebagaimana pendekatan-pendekatan lainnya didalam proses pendidikan, pendekatan pembiasaan tidak bisa terlepas dari dua aspek yang saling bertentangan yaitu kelebihan dan kekurangan, antar lain:

Kelebihan Metode Pembiasaan

Kelebihan metode ini antara lain:

  1. Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik.
  2. Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan lahiriyah aspek tetapi juga berhubungan dengan aspek batiniah.
  3. Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling berhasil dalam pembentuan kepribadian anak.

Kekurangan Metode Pembiasaan

Kekurangan metode ini antara lain:

  1. Apabila telah tertanam kebiasaan buruk,sulit untuk dihilangkan.
  2. Memerlukan pengawasan, supaya kebiasaan yang dilakukan tidak menyimpang.
  3. Membutuhkan stimulus atau rangsangan, supaya anak dapat melakukan kebiasaan baiknya dengan kokoh.