Pengertian Metode Pembelajaran Talking Stick
Talking stick sebagai salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan bantuan tongkat yang dapat dipergunakan guru sebagai salah satu cara untuk mengaktifkan siswa. Talking stick (tongkat bicara) yang dahulunya digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar suku) (Huda, 2014: 223). Talking Stick (tongkat berbicara) merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran talking stick adalah pembelajaran dimana siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya dan berkewajiban bercerita di depan kelas saat menerima tongkat yang berputar (Suprijono, 2009:109). Kurniasih dan Berlin (2015: 82) menyatakan bahwa metode pembelajaran talking stick ini dilakukan dengan bantuan tongkat. Tongkat dijadikan sebagai jatah atau giliran untuk berpendapat atau menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pelajaran.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran talking stick adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif dengan bantuan tongkat. Metode talking stick memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapatnya seluas-luasnya dan berkewajiban bercerita di depan kelas saat menerima tongkat yang berputar.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Talking Stick
Penerapan pembelajaran tipe talking stick, guru menggunakan sebuah tongkat yang dipergunakan siswa sebagai alat estafet pada saat mereka diiringi musik atau mereka bernyanyi bersama dan secara estafet memutar tongkat itu sampai semua siswa ikut memegang tongkat tersebut. Huda (2014: 225) menyatakan langkah-langkah pembelajaran talking stick adalah sebagai berikut.
- Guru menyiapkan tongkat yang panjangnya 20 cm
- Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan siswa untuk membaca dan memahami isi teks narasi
- Siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya membahas masalah yang terdapat dalam teks narasi
- Setelah siswa selesai membaca dan memahami teks guru mempersilahkan siswa untuk menutup isi bacaan
- Guru meminta siswa untuk membuat lingkaran
- Guru menjelaskan aturan main dengan metode talking stick
- Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu siswa dan memutar music
- Siswa secara bergantian memegang tongkat dengan iringan music
- Tongkat dan musik menjadi penentu siswa untuk mendapat giliran bercerita. Ketika music berhenti, siswa yang sedang memegang tongkat mendapat giliran bercerita
- Guru memberi kesimpulan
- Guru melakukan evaluasi/penilaian
- Guru mengakhiri pembelajaran
Pembelajaran ini berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat, sehingga pembelajaran tidak menegangkan meskipun menuntut siswa dalam kesiapan menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapat, sesuai dengan pendapat Suprijono (2013 : 109- 110) menyatakan langkah-langkah pembelajaran talking stick adalah sebagai berikut.
- Guru menjelaskan materi pokok yang akan diberikan
- Siswa diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi pokok
- Guru memberikan waktu yang cukup untuk aktifitas ini
- Guru meminta siswa untuk menutup bukunya
- Guru mengambil tongkat yang telag dipersiapkan sebelumnya
- Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa
- Siswa yang menerima tongkat tersebut adalah siswa yang harus menceritakan kembali demikian seterusnya
- Ketika tongkat bergulir dari siswa ke siswa lainnya, seyogyanya diiringi music
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajari
- Guru memberikan ulasan terhadap seluruh aktivitas pembelajaran
- Guru bersama-sama siswa merumuskan kesimpulan
Langkah-langkah dalam pembelajaran talking stick menuntut siswa untuk siap menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapatnya sendiri berdasarkan tongkat yang bergulir. Hal ini menghindari adanya monopoli kelas, semua siswa memiliki kesempatan yang sama. Kurniasih dan Berlin (2015: 83-84) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran talking stick sebagai berikut.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada saat itu.
- Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang.
- Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.
- Setelah itu, guru menyiapkan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran tersebut dalam waktu yang telah ditentukan.
- Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam buku.
- Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilahkan siswa untuk menutup buku nya
- Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota kelompok, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru. Tongkat bergulir dari satu siswa ke siswa lain dengan diiringi musik.
- Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
- Setelah semua mendapat giliran, guru membuat kesimpulan dan melakukan evaluasi, baik individu ataupun secara berkelompok, dan setelah itu menutup pelajaran.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa peneliti menggunakan langkah-langkah model pembelajaran talking stick menurut pendapat Huda. Langkah-langkah yang dijabarkan lebih runtun dimulai dari kegiatan awal yaitu menjelaskan tujuan pembelajaran hingga kegiatan akhir yaitu membuat kesimpulan.
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Talking Stick
Semua tipe pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, tidak ada tipe yang lebih baik dibandingkan tipe pembelajaran yang lain, semua tergantung pada keterampilan guru dalam menggunakan tipe tersebut yang disesuaikan pada tingkat perkembangan siswa, materi, serta tujuan yang hendak dicapai. Huda (2014: 225) bahwa kelebihan talking stick memberikan manfaat, karena model ini mampu menguji kesiapan siswa, melatih keterampilan mereka dalam membaca dan memahami materi pelajaran dengan cepat. Sedangkan, kelemahannya bagi siswa-siswa yang secara emosional belum terlatih untuk berbicara di hadapan guru.
Adapun kelebihan dan kelemahan pembelajaran talking stick, menurut Kurniasih dan Berlin (2015: 83) menyatakan kelebihan dan kelemahan talking stick sebagai berikut. Kelebihan model pembelajaran talking stick yaitu:
- Menguji kesiapan siswa dalam penguasaan materi pembelajaran,
- Melatih memahami dengan cepat materi yang telah disampaikan,
- Agar lebih giat belajar karena siswa tidak pernah tahu tongkat akan sampai pada gilirannya. Kelemahan model pembelajaran talking stick yaitu jika ada siswa yang tidak memahami pelajaran, siswa akan merasa gelisah dan khawatir ketika nanti giliran tongkat berada pada tangannya.
Penggunaan pembelajaran talking stick menguji kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran, membuat siswa membaca dan memahami pelajaran dengan cepat dan membuat siswa belajar lebih giat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Suprijono (2013: 110) menyatakan menyatakan bahwa kelebihan dan kelemahan talking stick sebagai berikut. Kelebihan dari
model pembelajaran talking stick yaitu:
- Melatih siswa membaca dan memahami materi dengan cepat,
- Memacu siswa lebih giat dalam belajar,
- Siswa berani mengemukakan pendapat,
- Model pembelajaran ini membuat siswa ceria, senang, dan melatih mental siswa untuk siap pada kondisi dan situasi apapun.
Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran talking stick menurut Suprijono adalah:
- Membuat siswa senam jantung,
- Ketakutan akan pertanyaan yang diberikan oleh guru,
- Tidak semua siswa siap menghadapi pelajaran
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti mengambil pendapat Kurniasih dan Berlin bahwa pembelajaran kooperatif tipe talking stick memiliki banyak kelebihan, namun memiliki kelemahan pula yaitu jika ada siswa yang tidak memahami pelajaran, siswa akan merasa gelisah dan khawatir ketika nanti giliran tongkat berada pada tangannya, dalam hal ini peneliti mengatasi kelemahan tersebut dengan adanya kerja sama dalam kelompok apabila ada siswa yang tidak bisa tidak menjawab.