Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut Standar akuntansi keuangan (SAK), Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya: sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta meteri penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan keuangan adalah catatan yang berisi informasi tentang keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu, dan digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan selama periode tertentu. (Sujarweni, 2016) Berdasarkan beberapa pengertian laporan keuangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkanhasil dari proses akuntansi yang bisa memberikan informasi mengenai hasil usaha perusahaan.
Karakteristik Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 adalah ukuran- ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Agar dapat berguna bagi pemakai, informasi keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif pokok menurut Sucipto, dkk (2011), yaitu dapat dipahami, relavan, andal, dan dapat diperbandingkan.
Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman. Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.
Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan dan menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.
Andal
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material (cukup berarti), dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur atas data yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
Dapat Dibandingkan
Laporan keuangan harus dapat dibandingkan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan trend / posisi dan kinerja keuangan. Laporan keuangan juga harus dapat dibandingkan antar perusahaan sejenis untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Dan akan lebih berguna lagi jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik dari pada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.
Kelebihan dan Kekurangan Laporan Keuangan
Kelebihan laporan keuangan
- Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan pasti dalam mengetahui informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan perubahan modal perusahaan di masa lalu.
- Laporan keuangan layak dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan perusahaan di masa mendatang.
- Laporan keuangan dapat menunjukkan nilai perubahan kas dan distribusi perusahaan secara detail, serta menunjukkan nilai kenaikan atau penurunan kas perusahaan secara detail.
- Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan untuk mengevaluasi segala aktifitas usaha yang sedang dijalankan di perusahaan.
- Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan untuk menilai segala aktifitas usaha yang akan dijalankan perusahaan di masa mendatang. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan untuk menentukan prospek perusahaan dan status keuangannya.
- Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan untuk menjamin kelancaran pembayaran barang yang dilakukan kepada pihak supplier.
- Laporan keuangan dapat digunakan sebagai panduan untuk memastikan kemampuan perusahaan dalam kaitannya dengan pengembalian atau pembayaran pinjaman kepada pihak kreditor.
- Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan bagi karyawan untuk mengetahui stabilitas dan pofitiabilitas perusahaan tempat mereka bekerja.
- Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai bahan pertanggungjawaban atas keuangan yang dijalankan perusahaan selama kurun waktu tertentu, serta dapat dijadikan sebagai pengatur keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran perusahaan selama kurun waktu tertentu.
- Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan dalam memberikan informasi akan kebutuhan pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan.
- Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan dalam memberikan laporan dan interprestasi kondisi dan potensi keuangan.
Kekurangan laporan keuangan
- Laporan keuangan tidak bisa disajikan secara rinci, karena hanya dikelompokkan pada akun-akun atau tabel-tabel dengan kode tertentu.
- Laporan keuangan tidak selalu bisa disajikan tepat waktu, karena proses pengerjaannya rumit dan membutuhkan waktu lebih lama.
- Laporan keuangan sering disebut sebagai laporan yang kedaluwarsa. Hal ini, sekali lagi, karena proses pengerjaannya yang rumit dan membutuhkan waktu lama.
- Laporan keuangan terkadang masih perlu dilakukan penyesuaian, jika terjadi perubahan nilai yang disebabkan karena beberapa faktor.
- Laporan keuangan terkadang tidak mudah dipahami bagi orang awam. Hal ini dikarenakan laporan keuangan disajikan dengan bahasa teknis akuntansi, baik yang menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa internasional atau Inggris.
- Laporan keuangan memiliki konsep atau aturan yang berubah-ubah setiap tahun. Hal ini dikarenakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan prinsip dari laporan keuangan masih terus disempurnakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) setiap tahun.
- Laporan keuangan tidak dapat menggambarkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan.
- Laporan keuangan tidak dilengkapi pengertian khusus yang menjelaskan istilah-istilah teknis yang digunakan di dalamnya.
- Laporan keuangan bersifat umum dan bukan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, sehingga informasi yang disajikan sering tidak terarah dan hanya memperhatikan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan.
- Laporan keuangan hanya mengacu pada obyek analisis laporan keuangan. Padahal, untuk menilai Iaporan keuangan tidak cukup hanya dilihat dari angka-angka yang disajikan di dalam tabel laporan keuangan.
- Laporan keuangan menjadi tolak ukur kemajuan/ kemunduran suatu perusahaan yang hanya melihat dari angka-angka tanpa melihat aspek-aspek lainnya, seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, dan budaya perusahaan.
- Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, terlebih ketika didalamnya terdapat beberapa kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos.
- Laporan keuangan menggunakan angka-angka dalam rupiah yang tampak pasti dan tepat, akan tetapi sebenarnya angka-angka tersebut tidak dapat dijadikan sebagai panduan pasti dalam skala internasional, karena standar nilai rupiah yang sering berubah-ubah.
Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Berdasarkan SAK ETAP (2009), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Menurut pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 tahun 2009, tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Tujuan menyusun laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomi. (Sujarweni, 2016). Tujuan penyusunan laporan keuangan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 (Lampiran I.02 PSAP 01- 6) adalah untuk menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran lebih, arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya ekonomi dengan cara:
- Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah.
- Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah.
- Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi.
- Menyediakan informasi ketaatan realisasi terhadap anggarannya.
- Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.
- Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintah.
- Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.
Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan pada umumnya terdiri atas neraca, laporan laba-rugi, dan laporan perubahan modal atau laba ditahan, walaupun dalam prakteknya sering diikutsertakan beberapa daftar yang sifatnya untuk memperoleh kejelasan lebih lanjut. Misalnya, laporan perubahan modal kerja, laporan arus kas, perhitungan harga pokok, maupun daftar-daftar lampiran yang lain (Munawir, 2002). International Public Sector Accounting Standard (IPSAS Nomor 1). Laporan Keuangan yang terdapat di IPSAS adalah:
- Neraca
- Laporan Arus Kas
- Laporan kinerja keuangan
- Laporan Perubahan Ekuitas
- Kebijakan Akuntansi dan Catatan Atas Laporan Keuangan
Berdasarkan PP Nomor 24 tahun 2005 dibagian Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) Nomor 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan menyatakan bahwa komponen-komponen laporan keuangan adalah:
- Laporan Realisasi Anggaran
- Neraca
- Laporan Arus Kas
- Catatan Atas Laporan Keuangan
Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jambi menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas, serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Komponen-komponen Laporan Keuangannya
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat atau daerah dalam suatu periode pelaporan. LRA mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusat atau daerah yang menunjukan ketaatan terhadap APBN/APBD. LRA sekurang-kurangnya memuat:
- Pendapatan LRA
- Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
- Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran)
- Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
- Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.- Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
- Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
- Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
- Transfer
Transfer adalah Pemerimaan/Pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil. - Surplus / Defisit LRA
Selisih antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit-LRA . Surplus-LRA terjadi jika jumlah pendapatan-LRA selama suatu periode lebih besar dari pada jumlah belanja pada periode tersebut, begitu pula sebaliknya, Defisit-LRA terjadi jika jumlah pendapatan-LRA lebih kecil dari jumlah belanja selama satu periode pelaporan tersebut. - Pembiayaan
Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran. - Sisa Lebih/Kurang pembiayaan anggaran
SiLPA/SiKPA adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan atau selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan penerimaan pembiayaan dengan belanja dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan.
Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Neraca yang terdapat pada laporan keuangan instansi pemerintahan tingkat satker tidak jauh berbeda dengan neraca yang ada pada organisasi bisnis. Unsur-unsur neraca meliputi berikut:
Aset
Aset adalah sumber daya yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang dikuasai atau dimiliki oleh pemerintah dan dapat diukur dalam satuan uang. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
- Aset Lancar
- Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
- Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan dineraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
- Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan, yang di harapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
- Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah.
- Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.
- Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca.
- Aset Tetap
- Tanah, dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya lain seperti biaya pengurugan dan biaya sertifikat dimasukkan kedalam harga tanah.
- Peralatan dan Mesin dirinci berdasarkan golongan dan bidang sesuai kodefikasi
- Gedung dan Bangunan
- Jalan, Irigasi dan Jaringan
- Konstruksi Dalam Pengerjaan.
- Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan. - Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan menjadi:
- Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. - Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan ntuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Ekuitas
Ekuitas merupakan hak yang dimiliki instansi setelah dikurangi semua kewajiban.
Laporan Operasional
Sebagai konsekuensi penerapan basis akrual, maka SAP berbasis akrual mensyaratkan bagi entitas pelporan untuk menyajikan Laporan Operasional sebagai bagian dari pelaporan finansial pada Laporan Keuangan pokok pemerintahan. Laporan Operasional adalah salah satu unsur laporan keuangan yang menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. LO setidaknya menyajikan pos-pos:
- Pendapatan-LO dari kegiatan operasional
- Beban dari kegiatan operasional
- Surplus / Defisit dari kegiatan non-operasional (bila ada)
- Pos luar biasa (bila ada)
- Surplus / Defisit LO
Beban dapat diklasifikasi menurut ekonomi (seperti beban penyusutan / amortisasi, beban alat tulis kantor, beban transportasi, beban gaji dan tunjangan pegawai, dan lain-lain) dan klasifikasi fungsi/program.
Laporan Perubahan
Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan yang menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan Perubahan Ekuitas sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos sebagai berikut :
- Ekuitas awal
- Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan
- Koreksi-koreksi yang langsung menambah atau mengurangi ekuitas, misalnya koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya dan peubaahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
- Ekuitas akhir
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Catatan Atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas laporan keuangan membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan instansi. CALK meliputi penjelasan atau daftar terperinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Namun sebenarnya, CALK tidak bisa dikatakan sebagai Laporan Keuangan. Kehadirannya, hanya sebagai penjelasan atas laporan keuangan tersebut. Struktur Catatan atas Laporan Keuangan terdiri dari:
Gambaran Umum Entitas
- Dasar Hukum Entitas
Menjelaskan tentang domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta yurisdiksi tempat entitas tersebut berada. Disamping itu, juga diungkapkan penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan pokoknya - Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Menjelaskan proses dan sistem akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan entitas. - Basis Akuntansi
Menjelaskan basis akuntansi yang digunakan dan proses penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan. - Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.
- Kebijakan Akuntansi
Menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan oleh entitas dan metode-metode penerapannya yang secara material mempengaruhi penyajian Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Pengungkapan juga harus meliputi pertimbangan-pertimbangan penting yang diambil dalam memilih prinsip-prinsip yang sesuai.
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Laporan Realisasi Anggaran disajikan untuk pos Pendapatan dan Belanja dengan struktur sebagai berikut:
- Anggaran
- Realisasi
- Persentase pencapaian
- Penjelasan atas perbedaan antara anggaran dan realisasi
- Perbandingan dengan periode yang lalu
- Penjelasan atas perbedaan antara periode berjalan dan periode yang lalu
- Rincian lebih lanjut pendapatan menurut sumber pendapatan
- Rincian lebih lanjut belanja menurut klasifikasi ekonomi, organisasi, dan fungsi
- Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan
- Penjelasan atas hal-hal penting yang diperlukan
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas neraca disajikan untuk pos aset, kewajiban, dan ekuitas dengan struktur sebagai berikut:
- Perbandingan dengan periode yang lalu
- Rincian lebih lanjut atas masing-masing akun-akun neraca
- Penjelasan atas perbedaan antara periode berjalan dan periode yang lalu
- Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan
- Penjelasan atas hal-hal penting yang diperlukan
Laporan Operasional
- Perbandingan dengan periode yang lalu
- Penjelasan atas perbedaan antara periode berjalan dan periode yang lalu
- Rincian lebih lanjut pendapatan-LO menurut sumber pendapatan
- Rincian lebih lanjut beban menurut klasifikasi ekonomi, organisasi, dan fungsi
- Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan
- Penjelasan hal-hal penting yang diperlukan
Laporan Perubahan Ekuitas
- Perbandingan dengan periode yang lalu
- Rincian lebih lanjut atas masing-masing akun laporan perubahan ekuitas
- Penjelasan atas perbedaan antara periode berjalan dan periode yang lalu
- Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan
- Penjelasan hal-hal penting yang diperlukan .
Pengungkapan Penting Lainnya
Catatan atas Laporan Keuangan juga harus mengungkapkan informasi yang bila tidak diungkapkan akan menyesatkan bagi pembaca laporan . Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan kejadian kejadian penting selama tahun pelaporan, seperti:
- Penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan
- Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi oleh manajemen baru
- Komitmen atau kontinjensi yang tidak dapat disajikan pada neraca
- Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan
- Kejadian yang mempunyai dampak sosial, misalnya adanya pemogokan yang harus ditanggulangi pemerintah.
Bagian kebijakan akuntansi pada CALK setidak-tidaknya menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
- Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
- Sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan masa transasi SAP diterapkan oleh suatu entitas pelaporan
- Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan