Konsep Diri

Penulis: Tim Editor | Kategori: Bimbingan dan Konseling | Tanggal Terbit: | Dilihat: 1186 kali

Pengertian Konsep Diri

Konsep diri adalah bagaimana individu menggambarkan dirinya sendiri. Sitilah konsep diri mencakup konsep keyakinan dan pendirian yang ada dalam pengetahuan seorang tentang dirinya sendiri yang mempengaruhi hubungan individu tersebut dengan orang lain. Sedangkan ahli lain berpendat bahwa konsep diri merupakan persepsi diri tentang aspek fisik, sosial, dan psikologis yang di perolah individu melalui pengalaman dan interaksinya dengan orang lain. Konsep diri terbentuk dari pengalaman dan interaksi kita dengan orang-orang terdekat dalam kehidupaan kita (Darmawan, 2009:89). Sedangkan menurut Sunaryo (2004:87) konsep diri adalah cara individu dalam melihat pribadinya secara utuh, menyangkut fisik, emosi, sosial dan spiritual. Dari pengertian-pengertian ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa konsep diri adalah cara individu menggambarkan dirinya sendiri secara utuh baik fisik maupun psikis yang di peroleh melalui pengalaman hidup dan interaksi dengan lingkungannya.

Tanda-tanda individu yang memiliki konsep diri yang positif adalah:

  1. Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah. Orang ini mempunyai rasa percaya diri sehingga merasa mampu dan yakin untuk mengatasi masalah yang dihadapi, tidak lari dari masalah, dan percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
  2. Merasa setara dengan orang lain. Ia selalu merendah diri, tidak sombong, mencela atau meremehkan siapapun, selalu menghargai orang lain.
  3. Menerima pujian tanpa rasa malu. Ia menerima pujian tanpa rasa malu tanpa menghilangkan rasa merendah diri, jadi meskipun ia menerima pujian ia tidak membanggakan dirinya apalagi meremehkan orang lain.
  4. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan keinginan serta perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh masyarakat. Ia peka terhadap perasaan orang lain sehingga akan menghargai perasaan orang lain meskipun kadang tidak di setujui oleh masyarakat.
  5. Mampu memperbaiki karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian tidak disenangi dan berusaha mengubahnya. Ia mampu untuk mengintrospeksi dirinya sendiri sebelum menginstrospeksi orang lain, dan mampu untuk mengubahnya menjadi lebih baik agar diterima di lingkungannya.

Komponen-komponen konsep diri

Menurut Sunaryo (2004:98) terdapat lima komponen konsep diri yaitu gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri dan identitas diri. Kelima komponen tersebut akan di jelaskan sebagai berikut:

  1. Gambaran diri adalah sikap individu terhadap tubuhnya baik secara sadar maupun tidak sadar, meliputi performance, potensi tubuh, sera persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh.
  2. Ideal diri adalah persepsii individuu tentang perilakunya, di sesuaikan dengan standar pribadi terkait dengan cita-cita, harapan, dan keinginan, tipe orang yang di idam-idamkan, dan nilia yang di ingin di capai
  3. Harga diri adalah penilian individu terhadap hasil yang di capai dengan cara menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut sesuai denga ideal. Harga diri dapat di peroleh melalui orang lain dan diri sendiri.
  4. Peran diri adalah pola perilaku, sikap, nilai dan aspirasi yang di harapkan individuberdasarkan posisinya di masyarakat.
  5. Identitas diri adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari pengamatan dan penilaian, sebagai sintesis semua aspke konsep diri dan menjadi satu kesatuan yang utuh.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Argy dalam (Hardy dan hayes, 2008:45) mengatajab bahwa konsep diri di pengarhui oleh empat faktor yaitu:

  1. Reaksi dengan orang lain
    Cooley (dalam hardy dan hayes, 2008) membuktikan bahwa dengan mengamati pncerminan prilaku diri sendiri terhadaap respon yang di berikan oleh orang lain maka individu dapat mempelajarinya dirinya sendiri. Orang-orang yang memiliki arti pada diri individu sangat brengaruh dalam pembentukan konsep diri.
  2. Perbandingan dengan orang lain
    Konsep diri yang di miliki individu sangat tergantung kepada bagaimana cara individu membandingkan dirinya dengan orang lain.
  3. Peranan individu
    Setiap individu memainkan peranan yang berbeda-beda pada setiaap peran tersebut individu di harapkan akna melakukan perbutan dengan cara-cara tertentu pula. Harapan-harapan dan pengalaman yang berkaitan dengan peran yang berbeda-beda berpengaruh terhadap konsep diri seseorang. Kalau seorang anak mengagumi orang dewasa maka anak sering kali mencoba menjadi pengikut orang dewasa tersebut dengan cara meniru beberapa nilai dan keyakinan dan perbuatan. Proses identifikasi tersebut menyebabkan individu merasakan bahwa dirinya telah memiliki beberapa sifat dari yang di kagumi.
  4. Cara Membangun Konsep Diri Positif
    Di bawah ini ada beberapa cara yang bisa di lakukan untuk membangun konsep diri positif, yaitu antara lain:
    1. Mencintai dan menyayangi diri sendiri
      Diri kita adalah unik, yang telah di ciptakan Tuhan dengan berbagai macam kelibhan dan kekurangan. Mencitai dan menyayangi diri sendiri berarti kita mencintai apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Wujud dari kecintaan kita terhadap diri sendiri adalah dengan
      memperlakukan dan menjaga diri ini dengan baik dari hal-hal yang bisa merusak diri. Dengan begitu kita akan senantiasa terdorong untuk melakukan sesuatu hal yang psositif dalam hidup.
    2. Mengembangkan pikiran positif
      Cara berpikir kita mengendalikan sikap, tindakan dan hidup kita. Pikiran positif akan mendorong kita untuk tetap optimis, pantang menyerah, dan barani menghadai resiko dan tantangan. Selain itu pikiran positif juga akan menjadikan hidu kita lebih tenang.
    3. Memperbaiki kualitas hubungan dengan orang lain
      Dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kita harus senantiasa meningkatkan kualitas hubungan tersebut. Peningkatan kualitas hubungan yang kita ciptakan menandakan bahwa kita telah mampu berpikir dewasa. Perlu di ingat juga kualitas pergaulan juga sangat di tentukan dengan siapa kita bergaul. Untuk itu pintar-pintarlah
      kita memilih pergaulan, karena salah bergaul akan memberikan pengaruh negatif buat diri kita. Dari itu bergaulan dengan orang yang memiliki kecerdasan dan perilaku yang baik. Selain itu perbaiki juga hubungan kita dengan orang-orang terdekat kita dan hindarilah pertentangan.
    4. Bersikap proaktif
      Proaktif sering di katakan sebagai kemampuan mengambil sebuah inisiatif tindakan. Namun prlu di katahui sebenarnya proaktif tidak hanya sekedar insiatfi tapi labih dari itu. Proaktif juga memahami dengan jeli permasalahan yang dihadapinya dengan kaca mata nilai yang akurat dan tidak semata mengikuti perasaan. Proaktif ini meliputi banyak hal seperti proaktif dalam melawan hawa nafsu, proaktif dalam memberantas kebodohan diri, proktif memupuk motivasi, proaktif dalam belajar, proaktif dalam menolong orang yang membutuhakan dan lain sebagainya.
    5. Menjaga keseimbangan hidup
      Hidup itu harus penuh dengan keseimbangan, tidak bisa rasanya kita hanya mementingkan salah satu faktor tertentu dalam hidup. Kita harus tahu betul bagaimana menjalani setiap aktivitas dalam kehidupan. Jangan sampai kita memporsikan satu kegiatan secara berlebiha. Untuk mencapai keseimbanga ini, sebainya kita menyusun sebuah agenda kegiatan dan skala proritas sehingga kita benar-benar bisa melakukan suatu hal sesuai dengan kebutuhan yang ada, tidak berlebihan dan seimbang.

Menurut Atwater (dalam Kemali Syarif 2013:125) disebutkan bahwa “konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya”. Sementara menurut Zuyina (2010:13) konsep diri adalah: “perasaan seseorang tentang dirinya sebagai pribadi yang utuh dengan karakteristik yang unik, sehingga akan mudah dikenali sebagai sosok yang mempunyai ciri khas tersendiri”.

Selanjutnya William D. Brooks dalam Rahkmat (2005:105) bahwa “dalam menilai dirinya seseorang ada yang menilai positif dan ada yang menilai negatif. Maksudnya individu tersebut ada yang mempunyai konsep diri yang positif dan ada yang mempunyai konsep diri yang negatif”. Sementara Slameto (2010:184) menjelaskan bahwa “konsep diri merupakan suatu kepercayaan mengenai keadaan diri sendiri yang relatif sulit diubah”.

Menurut Burns dalam Hutagalung (2007:25) konsep diri positif tercermin pada 1) Orang yang ‘terbuka’, 2) Orang yang tidak mengalami hambatan untuk berbicara dengan orang lain, bahkan dalam situasi yang masih asing sekalipun, 3) Orang yang cepat tanggap terhadap situasi sekelilingnya. Sementara menurut pendapat Alex Sobur (2003:505), ada 4 aspek
indikator yang dapat dilihat dalam konsep diri:

  1. Konsep diri fisik, Pandangan seorang individu tentang dirinya secara fisik, baik itu tubuh dan semua aktivitas biologis yang berlangsung di dalamnya.
  2. Konsep diri sebagai proses, suatu aliran akal pikiran, emosi, dan prilaku kita yang konstan.
  3. Konsep diri sosial, suatu pandangan atas akal pikiran dan prilaku kita ambil sebagai respon secara umum terhadap orang lain dan masyarakat.
  4. Konsep diri yang berkaitan dengan cita diri,keinginan dan pengharapan terhadap cita-cita yang ingin diraih seseorang

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri positif adalah gambaran diri seseorang yang meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya yang tercermin pada orang yang terbuka, sehingga tidak mengalami hambatan berbicara dengan orang lain, serta cepat tanggap terhadap situasi disekelilingnya.