Komunikasi Interpersonal

Penulis: Tim Editor | Kategori: Umum | Tanggal Terbit: | Dilihat: 4433 kali

Pengertian Komunikasi Interpersonal

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang tidak pernah lepas dari kehidupannya. Manusia merupakan mahluk yang membutuhkan orang lain dalam melangsungkan hidupnya dan untuk dapat berinteraksi antara satu dan yang lainnya manusia melakukan proses komunikasi. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah communis paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan yang dianut secara sama (Mulyana, 2014:46).

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain melalui proses tertentu sehingga tercapai apa yang dimaksudkan atau diingikan oleh kedua belah pihak. Dalam komunikasi terkandung maksud atau tujuan yang jelas antara pengirim pesan (komunikator) dengan penerima pesan (komunikan) (Edi, Syarwani, 2014:2). Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi yang dimaksud di sini adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lenih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan oleh R . Wayne Pace (dalam Hafied 2014:36) mengemukakan bahwa “interpersonal communication is communication involving two or more people in a face setting”. Meskipun komunikasi interpersonal merupakan kegiatan yang sangat dominan dalam kehidupan sehari-hari, namun tidaklah mudah memberikan definisi yang dapat diterima semua pihak. Sebagaimanana layaknya konsep-konsep dalam ilmu social lainnya, komunikasi interpersonal juga mempunyai banyak definisi sesuai dengan persepsi ahli-ahli komunikasi yang memberikan batasan penegertian.

Mulyana (2014:81) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun non verbal. Trenhol dan Jensen (dalam Suratno 2011:3) mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka. Sifat komunikasi ini adalah : (a) spontan dan informal, (b) saling menerima feedback secara maksimal, (c) partisipan berperan fleksibel. Littlejhon (dalam Suratno 2011:3) juga memberikan definisi komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar individu-individu. Agus Hardjana (2003:85) juga mengatakan, komunikasi interpersonal adalah interkasi tatap muka antar dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula.

Weaver (1978) sebagaimana dikutip Malcolm R. Parks (dalam Suratno 2011:4) mendefinisikan bahwa interpersonal communication as a dyadic or small group phenomenon which naturally entails communication about the self. Komunikasi interpersonal sebagai fenomena interaksi diadik dua orang atau dalam kelompok kecil yang menunjukkan komunikasi secara alami dan bersahaja tentang diri. McDavid dan Harari (dalam Herdiyan dan Gumgum 2013:75) berpendapat bahwa komunikasi interpersonal yaitu suatu proses komunikasi yang ber-setting pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus yang berupa informasi atau pesan.

Kemudian Menurut Devito (dalam Herdian dan Gumgum 2013:75), definisi komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau lebih diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Definisi lain, dikemukakan oleh Arni Muhammad (dalam Suratno 2011:4), komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui umpan balikannya (komunikasi langsung).

Selanjutnya Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono (dalam Suratno 2011:4) memaparkan, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang berbentuk tatap muka, interaksi orang ke orang, dua arah,verbal dan non verbal, serta saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antar individu didalam kelompok kecil. Selanjutnya Muhammad (dalam Edi dan Sarwani 2014:4) juga mengartikan bahwa komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi sebagai proses pertukaran informasi di antara seorang dengan paling kurang seorang lainya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya.

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara komunikator dengan komunikan, komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini komunikasi yang terjadi pada dua individu, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat, guru murid dan sebagainya (Herdiyan, Gumgum, 2013:75).

Dari pemahaman di atas prinsip-prinsip pokok pikiran yang terkandung dalam berbagai pengertian tersebut, dapat kita kemukakan pengertian yang sederhana bahwa komunikasi interpersonal atau komuniksi antarpribadi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim pesan (sender) dengan penerima (receiver) baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi dikatakan terjadi secara langsung apabila pihak-pihak yang terlibat komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media. Dari berbagai pendapat di atas komunikasi guru dengan siswa yang secara langsung dapat dikatakan dengan komunikasi interpersonal guru, karna adanya umpan balik seketika.

Komponen-Komponen Komunikasi Interpersonal

Secara sederhana dikemukkan oleh Suratno Aw (2011:7) bahwa proses komunikasi interpersonal akan terjadi apabila ada pengirim menyampaikan informasi berupa lambang verbal maupun nonverbal kepada penerima dengan menggunakan medium suara manusia (human voice), maupun degan medium tulisan. Hal yang sama dikemukakan oleh Harold Lasswell mengenai komponen-komponen komunikasi interpersonal. Berdasarkan asumsi ini maka dapat dikatakan bahwa dala proses komunikasi interpersonal terdapat komponen-komponen komunikasi yang secara integrative saling berperan sesuai dengan karakteristik komponen itu sendiri.

  1. Sumber/komunikator
    komunikator adalah individu yang menciptakan, memformulasikan dan menyampaikan pesan.
  2. Enconding
    Enconding merupakan tindakan memformulasikan isi pikiran ke dalam simbol-simbol, kata-kata, dan sebagainya sehingga komunikator merasa yakin dengan pesan yang disusun dan cara penyampaiannya.
  3. Pesan
    pesan merupakan unsur yang sangat penting. Pesan itulah yang disampaikan oleh komunikator untuk diterima dan diinterprestasi oleh komunikan.
  4. Saluran
    Merupakan sarana fisik penyampaian pesan dari sumber ke penerima atau yang menghubungkan komunikator dan komunikan.
  5. Komunikan
    seseorang yang menerima, serta memahami, dan menginterprestasikan pesan.
  6. Decoding
    Decoding merupakan kegiatan internal dalam diri penerima.
  7. Respon
    Yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan.
  8. Gangguan (noise)
    Hal ini dapat terjadi didalam komponen-komponen maupun dari sistem komunikasi yang mengacaukan penyampaian dan penerimaan pesan.
  9. Konteks komunikasi
    Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks tertentu, paling tidak ada tiga dimensi yaitu ruang, waktu, dan nilai.

Dari uraian di atas, menjelaskan komponen-komponen dalam komunikasi, proses komunikasi yang baik dan efektif, apabila seluruh komponen-komponen tersebut terpenuhi.

Tujuan Dan Fungsi Komunikasi Interpersonal

Para ahli komunikasi berpendapat bahwa tujuan komunikasi interpersonal adalah mempengaruhi yang diharapkan akan mengakibatkan perubahan sikap yang diikuti oleh suatu tindakan tertentu. Menurut De Vito (dalam Herdian dan Gumgum 2013:77), komunikasi interpersonal memiliki sedikitnya lima tujuan. Tujuan tersebut bukan berarti selalu kita sadari, bisa juga tanpa disadari, ataupun disengaja. Kelima tujuan komunikasi interpersonal tersebut yaitu :

  1. Proses belajar
    Setiap kita berkomunikasi secara interpersonal, kita belajar mengenai sesuatu yang terjadi di lingkungan yang ada di sekitar kita. Kita belajar tentang orang lain dan diri sendiri. Komunikasi interpersonal membantu kita untuk mengerti, memahami, dan merespon lingkungan lingkungan sekitar kita, seperti peraturan, norma-norma dan etika yang berlaku. Melalui komunikasi interpersonal, kita juga mengetahui bagaimana pendapat orang lain mengenai suatu hal ataupun peristiwa, dan kita juga mengetahui bagaimana orang lain menilai atau merespons diri dan tingkah laku kita.
  2. Untuk membangun hubungan
    Setiap orang ingin membangun dan mempertahankan sebuah hubungan. Kita menghabiskan banyak waktu untuk melakukan komunikasi interpersonal untuk membangun dan mempertahankan hubungan sosial. Hubungan sosial menghindarkan diri kita dari kesendirian dan depresi.
  3. Untuk mempengaruhi
    Dalam komunikasi interpersonal, kita sering mencoba mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain.
  4. Untuk bermain
    Berdiskusi tentang hobi, dan menceritakan lelucon merupakan hal yang sangat penting. Hal itu dapat menyeimbangkan hidup dan membuat pikiran kita beristirahat sejenak dari hal-hal yang serius. Bermain meliputi segala hal yang dapat kita nikmati.
  5. Untuk menolong
    Melalui komunikasi interpersonal kita dapat menenangkan, menghibur, dan memberi saran kepada teman. Secara profesional atau bukan, keberhasilan untuk menolong seseorang tergantung pada keterampilan komunikasi interpersonal seseorang.
    Dalam proses berkomunikasi, terjalinnya hubungan antar komunikan dengan komunikator, disini kegiatan komunikasi bertujuan utk mempengaruhi atau membuat kesamaan antar komunikan dan komunikator, baik itu di kondisi formal maupun nonformal.

Sikap Yang Mendukung Efektifitas Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal akan efektif apabila pelaku komunikasi melakukan sikap yang mendukung terhadap terjadinya proses komunikasi tersebut. Devito mengemukakan bahwa terdapat lima sikap yang harus dipertimbangkan ketika seseorang merencanakan komunikasi interpersonal (Suratno Aw, 2011:82). Lima sikap tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Keterbukaan
  2. Empati
  3. Sikap mendukung
  4. Sikap positif
  5. Kesetaraan

Komunikasi interpersonal akan lebih efektif dengan adanya sikap keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. dengan sikap-sikap tersebut, sempurna kegiatan komunikasi.

Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal

Suratno Aw (2011:14) mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal, merupakan jenis komunikasi yang frekuensinya terjadinya cukup tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Apabila diamati dan dikomparasikan dengan jenis komunikasi lainnya, maka dapat dikemukakan cirri-ciri komunikasi interpersonal antara lain: arus pesan dua arah, suasana nonformal, umpan balik segera, peserta komunikasi berada dalam jarak dekat dan peserta komunikasi mengirim dan menerima oesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun non verbal.

  1. Arus pesan dua arah. Komunikasi interpersonal menempatkan sumber pesan dan penerim dalam posisi yang sejajar, sehingga memicu terjadinya pola penyebaran pesan megikuti arus dua arah.
  2. Suasana nonformal. Komunikasi interpersonal biasanya berlangsung dalam suasana nonformal.
  3. Umpan balik segera. Oleh karena komunikasi interpersonal biasanya memeprtemukan para pelaku komunikasi secara bertatap muka, maka umpan balik dapat diketahui secara segera.
  4. Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi antarindividu yang menuntut agar peserta komunikasi berada dalam jarak dekat, baik jarak dalam arti fisik maupun psikologis.
  5. Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara nonverbal maupun nonverbal.
    Dari uraian diatas, menjelaskan bagaiamana proses komunikasi interpersonal, komunikasi interpersonal yang terdiri dari penyampai pesan dan ada yang menerima serta adanya umpan balik atau tanggapan dari penerima pesan.