Interaksi

Penulis: Tim Editor | Kategori: Umum | Tanggal Terbit: | Dilihat: 3097 kali

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain (KBBI, 2005:100). Selanjutnya, interaksi merupakan hubungan antarmanusia yang sifat dari hubungan tersebut adalah dinamis artinya hubungan itu tidak statis, selalu mengalami dinamika. Hubungan antara manusia satu dan lainnya disebut interaksi. Dari interaksi akan menghasilkan produk-produk interaksi, yaitu tata pergaulan yang berupa nilai dan norma yang berupa kebaikan dan keburukan dalam ukuran kelompok tersebut (Setiadi dan Kolip, 2011:62).

Menurut Suwarna (2005:93) interaksi adalah pengaruh timbal balik atau saling mempengaruhi satu sama lain, yang minimal terjadi antara dua pihak. Chaudron (1993:10) mengemukakan bahwa interaksi antara siswa dan guru pada proses pembelajaran bersifat fundamental. Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa interaksi di dalam kelas bersifat fundamental, karena proses pembelajaran tidak akan sempurna tanpa adanya seorang guru. Melalui interaksi, pesan dapat disampaikan dengan baik serta dapat menciptakan hubungan yang baik antara siswa dengan guru, sehingga prestasi siswa dapat meningkat. Dengan kata lain, interaksi memberi kesempatan siswa untuk memiliki kesempatan lebih dalam memahami pelajaran. Siswa bisa menerapkan input mereka ketika tidak memahami materi yang diberikan dengan cara bertanya.

Zahra (1996:91) mengemukan bahwa interaksi merupakan kegiatan timbal balik.Interaksi belajar mengajar berarti suatu kegiatan sosial karena antara peserta didik dan gurunya ada suatu komunikasi sosial atau pergaulan. Menurut Homans (dalam Ali, 2004:87) mendefinisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya.

Ibrahim dan Syaodih (2003:31) mengatakan bahwa interaksi ini bukan hanya terjadi antara siswa dengan guru, tetapi antara siswa dengan manusia sumber (yaitu orang yang biasa memberi informasi), antara siswa dengan siswa lain, dan dengan media pelajaran. Roestilah (1994:35) mengemukakan bahwa interaksi yaitu proses dua arah yang mengandung tindakan atau perbuatan komunikator maupun komunikan. Berarti interaksi dapat terjadi antar pihak jika pihak yang terlibat saling memberikan aksi dan reaksi. Suhubungan dengan itu interaksi adalah proses saling mengambil peran.

Pola Interaksi

Pola interaksi terdiri dari dua kata, pola dan interaksi. Pola artinya gambaran atau corak hubungan sosial yang tetap dalam interaksi sosial (Elisanti dan Rastini, 2009:57). Sedangkan Sudarmi dan Indriyanto (2009:51) pola adalah bentuk umum suatu interaksi sosial. Dengan demikian, pola adalah bentuk umum dan gambaran dalam suatu interaksi sosial. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:335), pola memiliki arti bentuk, format, konsep. Menurut Waluya (2009:44) mengemukakan pola interaksi adalah bentuk jalinan interaksi yang terjadi antara individu dan individu, individu dan kelompok, dan kelompok dan kelompok bersifat dinamis dan mempunyai pola tertentu. Apabila interaksi sosial tersebut diulang menurut pola yang sama dan bertahan untuk jangka waktu yang lama, akan terwujud hubungan sosial yang relatif mapan. Shaw (dalam Hamzah, 2007:56) mengartikan pola interaksi sebagai suatu pertukaran antar pribadi dimana masing-masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka, dan masing-masing perilaku itu mempengaruhi satu sama lain.

Pola interaksi merupakan suatu cara, model dan bentuk-bentuk interaksi yang saling memberikan pengaruh dan mempengaruhi dengan adanya timbal balik guna mencapai tujuan. Guru sebagai pengajar memiliki peran penting untuk dapat mengatur jalannya kegiatan belajar mengajar melalui pola interaksi dimana guru berperan sebagai pemberi aksi dan penerima aksi. Sebaliknya siswa juga memilki peran yang sama dengan guru. Darajat (2008:19) mengatakan bahwa pola interaksi adalah suatu pola interaksi sosial yang terbentuk berdasarkan teori belajar Gestalt dan teori balajar Area/Field-Theory. Model pembelajaran ini menitik beratkan pada suatu hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan teori Gestalt, guru tidak memberikan potongan-potongan atau bagian-bagian bahan ajaran, tetapi selalu kesatuan yang utuh (Riyanto, 2010:11).