Etnobotani

Penulis: Tim Editor | Kategori: Umum | Tanggal Terbit: | Dilihat: 2134 kali

Pengertian Etnobotani

Etnobotani berasal dari kata etno (etnis) dan botani. Etno berarti masyarakat adat/kelompok sosial kebudayaan yang mempunyai arti tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa dan lain sebagainya. Sedangkan botani adalah tumbuh tumbuhan. Etnobotani adalah interaksi antara masyarakat setempat dengan lingkungan hidupnya, secara spesifik pada tumbuh tumbuhan serta pengkajian penggunaan tumbuhan sebagai makanan, perlindungan atau rumah, pengobatan, pakaian, perburuan dan upacara adat.

Istilah etnobotani pada mulanya berasal dari botani aborigin (aboriginal botany) yang diungkapkan oleh Power pada tahun 1875 yang batasannya adalah pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan oleh masyarakat lokal untuk bahan obat-obatan, bahan makanan, bahan sandang, bahan bangunan dan lain-lainnya. Istilah etnobotani muncul pertama kali pada tanggal 5 Desember 1895 dalam suatu artikel anonim yang diterbitkan oleh Evening Telegram dalam kesempatan suatu konferensi arkeolog J. W. Harsberger (Castetter,1944 dalam Purwanto, 1999).

Etnobotani adalah suatu ilmu yang berguna untuk menemukan manfaat dari banyaknya tumbuhan. Etnobotani merujuk pada kajian interaksi antara manusia dengan tumbuhan. Kajian etnobotani dibagi menjadi ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan tumbuhan (taksonomi), ilmu tentang budaya (antropologi), ilmu kebahasaan (linguistic), dan tanaman yang mempunyai nilai jual tinggi (ekonomi botani). Menurut Dharmono (2007:72) etnobotani merupakan ilmu botani mengenai pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani tidak hanya mengenai data botani saja, tetapi juga menyangkut pengetahuan botani yang bersifat kedaerahan. Etnobotani juga mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan tanaman, serta menyangkut pemanfaatan tanaman tersebut lebih diutamakan untuk kepentingan budaya dan kelestarian sumber daya alam.

Etnobotani merupakan pengetahuan penduduk suatu daerah mengenai penggunaan tumbuh-tumbuhan. Namun setelah dipelajari, etnobotani tidak hanya difokuskan pada penggunaan tumbuhan, melainkan pada peranan dan pengolahan tumbuhan tersebut, serta pada hubungan timbal balik antara manusia dan tumbuhan yang dimanfaatkan. Etnobotani adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan interaksi masyarakat setempat (etno atau etnis) dengan lingkungan hidupnya, khususnya dengan tumbuh-tumbuhan (botani). Studi etnobotani memberi kontribusi yang besar dalam proses pengenalan sumber daya alam yang ada di suatu wilayah melalui kegiatan pengumpulan kearifan lokal dari dan bersama masyarakat setempat.

Ruang Lingkup Etnobotani

Purwanto (1999) mengungkapkan bahwa ruang lingkup etnobotani berkembang dari hanya mengungkapkan pemanfaatan keanekaragaman jenis tumbuhan oleh masyarakat lokal, berkembang dengan pesat yang cakupannya interdisipliner meliputi berbagai bidang. Pengetahuan tradisional tentang lingkungan secukupnya meliputi pengetahuan tentang tata ruang , etnopedologi, tradisional klimatologi, pengetahuan tradisional tentang komponen biologi dan lingkungan lokal, ruang lingkup etnobotani masa kini adalah sebagai berikut:

  1. Etnoekologi: menitik beratkan pada pengetahuan tradisional tentang adaptasi dan interaksi di antara organisme, dan pengaruh pengelolaan tradisional lingkungan alam terhadap kualitas lingkungan.
  2. Pertanian tradisional: pengetahuan tradisional tentang varietas tanaman dan sistem pertanian; pengaruh alam dan lingkungan pada seleksi tanaman dan pengelolaan surnberdaya tanaman
  3. Etnobotani kognitif: persepsi tradisional terhadap sumber daya alam tumbuhan, rnelalui analisis simbolik dalarn ritual dan mitos, dan konsekuensi ekologisnya. Organisasi dari sistern pengetahuan melalui studi etnotaksonomi.
  4. Budaya materi: pengetahuan tradisional dan pemanfaatan tumbuhan dan produk tumbuhan daIarn seni dan teknologi.
  5. Fitokimia tradisional: pengetahuan tradisional penggunaan tumbuhan dan kandungan bahan kimia, contohnya sebagai bahan insektisida lokal dan tumbuhan obat-obatan.
  6. Paleoetnobotani: interaksi masa lalu antara populasi manusia dengan tumbuhan yang mendasarkan pada interpretasi peninggalan arkeologi.