Pengertian Brand Ambassador
Penggunaan brand ambassador pada saat ini menjadi salah satu strategi pemasaran andalan para perusahaan untuk terus berkembang dan bersaing. Biasanya perusahaan memilih selebriti, expertise pada bidangnya (misalnya chef, atlet atau penyiar televisi), maupun maskot dan karakter tertentu (misalnya kartun terkenal) yang dirasa dapat menarik hati konsumen sebagai brand ambassador-nya. Kotler dan Armstrong (2014), menyatakan bahwa brand ambassador merupakan individu yang menyebarkan informasi mengenai produk dari suatu perusahaan. Menurut Shimp (2013) brand ambassador merupakan orang yang mendukung suatu merek dari berbagai tokoh masyarakat populer, selain dari masyarakat populer dapat juga didukung oleh orang biasa dan lebih sering disebut sebagai endorser biasa.
Sedangkan menurut Doucett (2008) dalam bukunya, brand ambassador adalah seseorang yang memiliki passion terhadap brand, mau memperkenalkannya, dan bahkan dengan sukarela memberikan informasi mengenai brand.
Karakteristik Brand Ambassador
Menurut Kotler dan Keller (2009) terdapat tiga kredibilitas seorang juru bicara atau karakteristik yang dibutuhkan brand ambassador sebagai berikut:
- Daya Tarik
Menggambarkan sebuah daya tarik selebriti baik itu berupa ketulusan, humor, dan kealamian yang membuat selebriti tersebut dapat disukai oleh konsumen. - Kepercayaan
Hubungan seberapa efektif dan kejujuran orang tersebut dimata publik atau tingkat kepercayaan, ketergantungan, seperti seseorang yang dapat dipercaya. - Keahlian
Pengetahuan khusus seperti pengalaman, atau keterampilan yang dimiliki komunikator atau selebriti untuk mendukung iklan produk yang diwakilinya
Indikator Brand Ambassador
Menurut (Royan 2004), salah satu model yang dapat digunakan untuk mengevaluasi selebriti sebagai brand ambassador adalah dengan menggunakan model VisCAP. VisCAP itu sendiri terdiri dari empat dimensi yaitu Visibility, Credibility, Attraction dan Power. Pemilihan brand ambassador yang tepat untuk mewakili suatu produk dapat meningkatkan citra dari produk yang diiklankan tersebut. Ada 4 indikator yang digunakan untuk variabel brand ambassador yaitu sebagi berikut:
Visibility (Kepopuleran)
Menurut Royan (2004) Visibility berhubungan dengan seberapa jauh popularitas seseorang yang menjadi brand ambassador. Popularitas yang dimiliki brand ambassador tentunya memberikan dampak pada popularitas produk, oleh karena itu brand ambassador haruslah seseorang yang memiliki aspek visibility yang memadai untuk dapat diperhatikan oleh audience. Visibility merujuk pada sejauh mana brand ambassador tersebut dikenal oleh masyarakat, brand ambassador yang sudah dikenal oleh masyarakat luas dan telah memiliki prestasi dalam bidangnya tentunya akan secara mudah mencuri perhatian masyarakat sehingga dapat menjalankan tugasnya secara maksimal sebagai wakil dari merek dan perusahaan.
Credibility (Kredibilitas)
Kredibilitas mencakup dua hal, yaitu keahlian dan objektivitas. Keahlian berhubungan dengan pengetahuan, pengalaman atau keterampilan brand ambassador tentang merek atau produk yang akan mereka wakili. Seorang brand ambassador yang dianggap ahli akan lebih persuasif dalam mengubah pemikiran konsumen. Objektivitas lebih merujuk pada kemampuan brand ambassador untuk memberi keyakinan atau kepercayaan pada konsumen terhadap merek atau produk. Brand ambassador yang memiliki kemampuan yang sudah dipercaya kredibilitasnya akan mampu mewakili merek yang diiklankannya.
Attraction (Daya Tarik)
Attraction merupakan sifat brand ambassador yang dianggap menarik sehingga dapat membuat konsumen tertarik pada merk atau produk yang mereka wakilkan. Ada dua hal penting dalam penggunaan selebriti jika dihubungkan dengan daya tarik (attraction), pertama adalah tingkat disukai oleh audience atau konsumen (likeability) dan tingkat kesamaan dengan personality atau image yang diinginkan pengguna merek atau produk (similarity), dimana keduanya tidak dapat dipisahkan dan harus saling berdampingan. Brand ambassador harus mencerminkan dengan baik personality dari merek yang ingin dibangunnya melalui iklan sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan dapat tersampaikan dengan baik.
Power (Kekuatan)
Brand ambassador harus memiliki kekuatan untuk mempersuasif para konsumen agar mempertimbangkan produk untuk di konsumsi. Brand ambassador yang memiliki power dapat mempengaruhi pikiran konsumen untuk memilih merek dan membuat citra merek dimata konsumen menjadi lebih baik dan melekat pada konsumen.
Hubungan Brand Ambassador Terhadap Minat Menggunakan Produk
Menurut Prawira dkk (2012) brand ambassador ialah seseorang yang dipercaya untuk mewakili dari suatu produk tertentu. Penggunaan brand ambassador dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi atau mengajak konsumen untuk menggunakan sebuah produk tersebut. Pengunaan brand ambassador dilakukan oleh perusahaan untuk memengaruhi atau mengajak konsumen. Hal ini bertujuan agar konsumen tertarik menggunakan produk tersebut, terlebih karena pemilihan brand ambassador yang biasanya didasarkan pada pencitraan melalui seorang selebritis yang terkenal yang akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen untuk membeli produk mereka (Sriyanto & Kuncoro, 2019).