Tipe Pembelajaran Berbasis Web
Tipe Pembelajaran Berbasis Web
Terdapat dua langkah yang harus dilakukan untuk menentukan pembelajaran berbasis web yang sesuai untuk diterapkan dalam suatu kondisi pembelajaran. Langkah pertama yaitu menentukan terlebih dahulu tipe pembelajaran yang akan disampaikan. Analisis kebutuhan dilakukan pada langkah ini untuk menentukan ranah mana yang akan disentuh dalam pembelajaran, apakah ranah kognitif, psikomotor atau afektif.
Langkah kedua yaitu memilih tipe pembelajaran berbasis web yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pada tabel dibawah disajikan empat tipe pembelajaran berbasis web yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam memilih tipe pembelajaran berbasis web yang akan digunakan.
Karakteristik | Computer Based Training | Electronic Performance Support System | Virtual Asyncronous Classroom | Virtual Syncronous Classroom |
Tujuan | Menyediakan pembelajaran suatu pembelajaran dengan tujuan yang terukur dan objektif | Menyediakan pengetahuan praktis bagi pembelajaran dan kemampuan memecahkan masalah dalam format just in time | Menyediakan kelompok belajar dan komunikasi dalam lingkungan asynchronous | Menyediakan belajar kolaboratif (bersama-sama) dalam lingkungan realtime |
Tipe Belajar | Masalah highly structured yang membutuhkan transfer pengetahuan membangun pemahaman, dan mengaplikasikan keahlian praktis | Masalah ill structured yang membutuhkan analisis dan sintesis dari elemen, hubungan, dan prinsip organisasional | Masalah dengan struktur yang lebih sedikit yang membutuhkan aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi | Masalah ill structured yang membutuhkan sintesis dan evaluasi dari informasi dan pengalaman yang dibagikan |
Peranan fasilitator atau desainer pembelajaran berbasis web | Manajer pembelajaran: mengawasi, mempredeksi, menentukan, dan menilai hasil belajar, berkomunikasi dengan peserta didik | Organizer of content: menempatkan, menganalisis, mengabstraksi, mengindeks, dan mengklasifikasi-kan informasi ke dalam modul pembelajaran | Fasilitator kelompok belajar: membimbing pembelajaran, menyediakan sumber-sumber belajar, mengevaluasi hasil, dan mengkomunikasi-kan dengan peserta didik | Koordinator pengalaman belajar: berpartisipasi sebagai co-learner, merekomendasi-kan arah pembelajaran, tetapi tidak menentukan arah dan mengevaluasi hasil |
Peranan peserta didik | Mengambil peran aktif dalam mempraktikan perilaku baru, menerima umpan balik dan berkomunikasi dengan instruktur | Mengambil inisiatif untuk menentukan pembelajaran sendiri , menentukan tingkatan detail dan menilai keberhasilan pembelajaran | Dibimbing fasilitator secara individual maupun sebagai anggota kelompok, berpartisipasi dalam aktivitas dan menerima umpan balik | Berpartisipasi aktif dalam proses belajar kolaborasi dengan fasilitator dan kelompok, berpartisipasi dalam dialog dan merefleksikan pengalaman |
Metode | Drill and Practice, simulasi, mebaca dan tanya jawab | Pemecahan masalah, metode ilmiah, metode penelitian dan metode proyek | Tugas percobaan, diskusi kelompok, proyek kelompok self directed learning, dan metode discovery | Dialog dan diskusi, pemecahan masalah, dan interaksi maksimum |
Interaksi | Multimedia hypertext, hypermedia, simulasi, aplikasi latihan, e-mail, bulletin board, dan berkomunikasi dengan instruktur | Multimedia hypertext, hypermedia, bulletin board, catatan konfersi, modul pembelajaran berbasis web/komputer, dan akses e-mail baik ke fasilitator maupun ke peserta didik lain | Multimedia hypertext, hypermedia, bulletin board, catatan konfersi, modul pembelajaran berbasis web/komputer, dan akses e-mail baik ke fasilitator maupun ke peserta didik lain | Konferensi audio dan video synchronous, shared whiteboard, shared application |
Sumber: Rusman, 2012