Diperbarui tanggal 6/Nov/2022

Teks Eksposisi

kategori Bahasa dan Sastra Indonesia / tanggal diterbitkan 6 November 2022 / dikunjungi: 0.95rb kali

Pengertian Teks Eksposisi

Wismanto (Pajar Purnomo, 2015:120) mengemukakan bahwa eksposisi yaitu jenis tulisan yang memuat keterangan paparan/gagasan penulisnya. Mahsun (2014: 31) juga menyatakan teks eksposisi berisi paparan gagasan yang bersifat pribadi. Menurut Akhdiah (Henny Nopriani, 2019:3) teks eksposisi adalah teks yang memaparkan atau menginformasikan sesuatu hal yang memperluas pandangan wawasan, atau pengetahuan pembaca. Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan teks eksposisi adalah teks yang menginformasikan sesuatu hal dan berisi rangkaian pendapat atau argumen sebagai penguat fakta untuk memperluas pengetahuan atau wawasan pembaca.

Ciri-Ciri Teks Eksposisi

Ada beberapa ciri teks eksposisi menurut Semi (2007:62), yaitu:

  1. Tulisan bertujuan memberikan informasi, pengertian dan pengetahuan.
  2. Tulisan bersifat menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana.
  3. Disampaikan dengan gaya yang lugas dan menggunakan bahasa yang baku.
  4. Umumnya disajikan dengan menggunakan susunan logis.
  5. Disajikan dengan nada netral tidak memancing emosi, tidak memihak dan memaksakan sikap penulis kepada pembaca.

Menurut Akhdiah (Henny Nopriani, 2019:3) ciri-ciri teks eksposisi yaitu paparannya:

  1. Berisi pendapat,
  2. Memerlukan fakta baik itu menggunakan angka, peta, dan grafik,
  3. Memerlukan analisis dan sintesis,
  4. Menggali sumber ide dari pengalaman, pengamatan, penelitian, serta sikap dan keyakinan,
  5. Menjauhi sumber daya hayal
  6. Penutup berisi penegas.

Berdasarkan pendapat tersebut, penulis menyimpulkan ciri teks eksposisi, yaitu:

  1. Teks eksposisi bertujuan untuk menginformasikan kepada pembaca mengenai suatu objek tertentu.
  2. Dalam teks eksposisi, penulisnya tidak memaksakan pembaca untuk menerima atau mengikuti pendapat penulis.
  3. Objek atau hal yang dituliskan dalam teks eksposisi berisi informasi yang dapat menambah wawasan, pandangan dan pengetahuan pembaca.

Fungsi Teks Eksposisi

Kosasih (2018:96) menyatakan bahwa berdasarkan fungsi atau tujuan penyampaiannya, eksposisi tergolong jenis teks yang argumentatif. Pembaca atau pendengarnya diharapkan mendapatkan pengetahuan atau kesadaran tertentu dari teks tersebut tidak sekedar pengetahuan ataupun awasan baru, tetapi lebih dari itu, yakni berupa perubahan sikap atau sekurang-kurangnya berupa persetujuan atas pernyataan-pernyataan di dalam teks tersebut. Keraf (2018:3) menyatakan bahwa eksposisi berfungsi sebagai teks yang dipergunakan untuk menyampaikan uraian-uraian ilmiah populer dan uraian-uraian ilmiah lainnya yang tidak berusaha mempengaruhi pendapat orang lain.

Tulisan eksposisi tidak bertujuan mempengaruhi pembaca agar mengikuti pola pikiran yang dianut penulis, tetapi hanya memberikan informasi sejelas-jelasnya secara apa adanya kepada pembaca.

Jenis-Jenis Teks Eksposisi

Mariskan (Henny Nopriani, 2019:3), menyatakan jenis-jenis teks eksposisi yaitu sebagai berikut:

  1. Eksposisi Proses
    Eksposisi proses merupakan eksposisi yang memaparkan atau menjelaskan proses terjadinya sesuatu. Misalnya proses pembuatan tempe.
  2. Eksposisi Klasifikasi
    Eksposisi klasifikasi adalah sebuah tulisan yang menonjolkam ciri-ciri penting dengan tujuan untuk mengelompokkan bagian-bagian dari satu bagian, meskipum sering kali ciri-ciri penting ini bersifat subjektif sesuai dengan kepentingan yang di butuhkan.
  3. Eksposisi Ilustrasi
    Eksposisi ilustrasi merupakan eksposisi yang memberikan penjelasan melalui contoh-contoh nyata dengan menyamakan satu hal dengan satu hal yang lain yang memiliki kesamaan sifat dan fungsi untuk dapat memberikan penjelasan yang lebih mudah dipahami.
  4. Eksposisi perbandingan
    Eksposisi perbandingan adalah eksposisi paparan yang digunakan untuk membandingkan dua hal atau lebih. Kedua hal tersebut dicari perbedaannya dan persamaannya.
  5. Eksposisi Laporan
    Eksposisi laporan merupakan eksposisi yang menginformasikan tentang suatu hal, peristiwa atau kejadian. Eksposisi laporan biasanya memaparkan waktu, tempat, kejadian apa yang terjadi, penjelasan singkat mengenai suatu peristiwa yang telah terjadi maupun sedang terjadi.

Struktur Teks Eksposisi

Van Dijk (Eriyanto, 2011:225) menyatakan bahwa suatu teks terdiri atas beberapa struktur/tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Begitu pula dengan teks eksposisi. Peneliti menemukan dua teori mengenai struktur teks eksposisi, yaitu struktur teks eksposisi menurut Djatmika dan struktur teks eksposisi menurut E. Kosasih dan E. Kurniawan. Peneliti membandingkan kedua teori tersebut, dari hasil perbandingan teori E. Kosasih lebih lengkap. Oleh karena itu peneliti menggunakan teori E. Kosasih dalam penelitian ini. Berikut struktur teks eksposisi menurut Djatmika dan E. Kosasih.

1. Struktur teks eksposisi menurut Djatmika

Menurut Djatmika (Henny Nopriani, 2019:10), struktur teks eksposisi dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Struktur teks eksposisi Hartory
    Eksposisi hartory adalah teks yang dibuat untuk mengemukakan opini dan melakukan persuasi kepada pembaca. Struktur teks eksposisi hartory, yaitu:
    1. Tesis
      Tesis merupakan bagian yang digunakan penulis untuk memperkenalkan suatu topik.
      Menurut Oshima (Henny Nopriani, 2019:10), isi pernyataan tesis meliputi: a) Menyatakan topik utama, b) Mendaftarkan sub-sub topik, c) Mengidentifikasi metode pengorganisasian keseluruhan tulisan,
    2. Argumen
      Argumen merupakan alasan yang berisi bukti untuk mendukung tesis penulis. Untuk menyampaikan argumen pembicara atau penulis dapat menggunakan alasan yang logis, fakta-fakta.
    3. Rekomendasi
      Rekomendasi merupakan teks yang menyatakan saran dan rekomendasi kepada pembaca bahwa sesuatu harus dilakukan atau tidak harus dilakukan.
  2. Struktur teks eksposisi Analytical
    Eksposisi analitycal adalah teks yang menguraikan ide penulis tentang fenomena di sekitar. Struktur teks eksposisi analytical yaitu sebagai berikut:
    1. Tesis
      Tesis merupakan bagian yang digunakan penulis untuk memperkenalkan suatu topik. Menurut Oshima (Henny Nopriani, 2019:13), isi pernyataan tesis meliputi:
      a) Menyatakan topik utama,
      b) Mendaftarkan sub-sub topik,
      c) Mengidentifikasi metode pengorganisasian keseluruhan tulisan,
    2. Argumen
      Argumen merupakan alasan yang berisi bukti untuk mendukung tesis penulis , Argumen yang baik harus mampu mendukung pendapat yang disampaikan penulis.
    3. Reiteration (pengulangan opini penulis)
      Reiteration yaitu menyatakan kembali sudut pandang penulis untuk memperkuat tesis. Ciri-ciri reiteration yaitu sebagai berikut:
      a) Data dari fakta di atas
      b) Saya pribadi percaya
      c) Oleh karena itu,
      d) Kesimpulan saya adalah

2. Struktur Teks Eksposisi Menurut E. Kosasih dan Endang Kurniawan

Struktur teks eksposisi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu struktur teks eksposisi menurut E. Kosasih dan Endang Kurniawan. Menurut E. Kosasih dan Endang Kurniawan, teks eksposisi dibentuk oleh unsur-unsur tertentu. Unsur-unsur tersebut relatif berbeda dengan jenis teks lainnya. Unsur-unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Tesis
    Tesis yakni berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan penulis secara umum tentang topik yang akan dibahasnya.
  2. Rangkaian Argumen
    Rangkaian argumen penulis berkaitan dengan tesis. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen penulis. Rangkaian argumen berisi pendapat-pendapat dan fakta-fakta.
  3. Penegasan Kembali
    Penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya. Pegasan kembali berisi simpulan dan rangkuman.

Isi dalam Teks Eksposisi

Menurut E. Kosasih & Endang Kurniawan, teks eksposisi berisi pendapat atau argumen yang disertai fakta-fakta dari fenomena-fenomena sosial. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia fenomena sosial adalah kejadian nyata yang dapat dilihat secara langsung melalui pancaindra dan dapat dijelaskan dalam penelitian bersifat ilmiah. Menurut Freddy Rangkuti (2011), fenomena sosial adalah fakta sosial atau kejadian sosial yang terlihat di lapangan. Fenomena sosial ini mampu memberikan gambaran masyarakat secara umum, dari dinamika kelompok sosialnya atau dapat menciptakan intergrasi sosialnya. Dari kedua definisi fenomena sosial tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan kecil bahwa fenomena sosial merupakan segala sesuatu yang terjadi dalam masyarakat. Contoh dari fenomena sosial yaitu angka kriminalitas yang tinggi, kenakalan remaja, kerusuhan massa, kemiskinan, kepadatan penduduk, pencemaran air, dan lain-lain.