Teknik Shaping
Pengertian Teknik Shaping
Teknik shaping merupakan suatu prosedur yang dapat digunakan untuk membentuk suatu perilaku yang belum pernah ditampilkan oleh individu di dalam modifikasi perilaku (Martin et al, 2010:238). Di dalam shaping pembentukan perilaku baru dilakukan dengan cara memberikan reinforcement pada setiap tahapan perilaku sehingga semakin lama semakin mendekati target perilaku yang diinginkan. Dalam (Agus supryanto, 2015:12)Di dalam teknik behavior shaping ada reinforcement guna membuat sikap yang di harapkan tumbuh di dalam bimbingan kelompok . Shaping dikenalkan oleh B. F Skinner. Dalam metode behavior shaping ada reinforcement yang digunakan untuk menimbulkan serta mengembangkan sikap yang di harapkan (behavior tujuan) semacam dalam tata cara pengkondisian operan. Shaping membolehkan kita guna menimbulkan sikap baru dengan mengawali penguatan pada sikap yang telah dimiliki seorang. Sikap yang telah dimiliki seorang hendak tumbuh sebagai bentuk- bentuk reaksi yang secara bertahap berganti mengarah sasaran behavior.
Teknik Shaping adalah teknik pembentukan perilaku di mana seseorang diperkuat secara bertahap untuk mendekati perilaku yang diinginkan. Teknik ini digunakan untuk membantu seseorang mempelajari keterampilan baru atau mengubah perilaku yang tidak diinginkan.
Teknik shaping melibatkan tiga komponen utama:
- Menentukan tujuan perilaku: Tujuan perilaku yang diinginkan ditentukan dengan jelas dan spesifik.
- Membuat rencana shaping: Rencana shaping diatur untuk mencapai tujuan perilaku dengan mengidentifikasi tindakan atau perilaku yang perlu diambil untuk mencapai tujuan tersebut.
- Memberikan penguatan: Penguatan positif diberikan secara bertahap ketika perilaku mendekati tujuan yang diinginkan. Dalam teknik shaping, penguatan positif dapat berupa hadiah atau pujian.
Contoh penggunaan teknik shaping adalah mengajari anak kecil untuk belajar membaca. Awalnya, anak diajari untuk mengenali huruf-huruf dan fonem. Setelah itu, anak diajari membaca suku kata, kemudian membaca kata, kalimat dan akhirnya cerita. Dalam setiap tahap, perilaku anak diperkuat secara bertahap dengan pujian dan penghargaan. Dengan menggunakan teknik shaping, anak belajar membaca secara bertahap dan akhirnya mencapai tujuan untuk dapat membaca dengan lancar. Teknik shaping sering digunakan dalam psikoterapi, pelatihan hewan, dan pengajaran. Teknik ini dapat membantu seseorang untuk mengubah perilaku yang tidak diinginkan atau untuk mempelajari keterampilan baru dengan cara yang sistematis dan efektif.
Langkah- langkah yang dibutuhkan buat memperoleh tujuan ini terdiri dari 5 komponen adalah: (1) Tiba dikelas pada waktunya, (2) Aktif mengambil bagian ataupun berpartisipasi dalam aktivitas belajar serta merespon tingkah laku guru, (3)Menampilkan hasil uji yang baik,( 4) Menuntaskan pekerjaan rumah, serta (5) Membetulkan prestasi yang hendak tiba”.
Langkah-langkah Teknik Shaping
Langkah- langkah teknik shaping menurut B. F Skinner( Komalasari, 2011: 170) dalam (Budianto, 2020) merupakan sebagai berikut:
- Membuat analisis ABC
- Antecedent ( penyebab sikap)
- Behavior ( sikap yang dpermasalahkan)
- Consequence ( akibat yang diperoleh dari sikap tersebut)
- Menetapkan sasaran sikap khusus yang hendak dicapai bersama konseli
- Tentukan bersama jenis reinforcement positif yang hendak digunakan
- Membuat perencanaan dengan membuat tahapan pencapaian sikap dari dini hingga sikap akhir( misalnya bolos jadi tidak bolos)
- Perencanaan bisa dimodifikasi sepanjang berlangsungnya program shaping.
- Penetapan waktu pemberian reinforcement pada tiap sesi program, misal sehabis sebagian kali percobaan sikap sasaran dalam satu sesi.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Teknik Shaping
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pembentukan tingkah laku atau shaping (Komalasari, 2011: 171) dalam (Budianto, 2020) antara lain:
- Spesifikkan perilaku akhir yang ingin dicapai. Ketepatan pemilihan perilaku yang spesifik akan mempengaruhi ketepatan hasil.
- Memilih perilaku awal. Hal ini bertujuan untuk menetapkan level pencapaian awal yang dimiliki, karena program shaping bertujuan untuk mencapai perilaku secara bertahap.
- Memilih tahapan teknik shaping, mulai perilaku awal bergerak ke perilaku akhir. Contoh pada anak belajar mengucap kata daddy. Mulai dari daa – da – da – dad – dad – ee – daddy.
- Tidak ada pedoman yang ideal: berapa kali percobaan dari satu langkah ke langkah berikutnya.
- Tidak ada pedoman yang ideal: berapa banyak tahapan yang harus digunakan pada program shaping.
- Penetapan ditentukan fleksibel sesuai kecepatan belajar konseli
- Ketepatan jarak waktu perpindahan tahapan.
- Perpindahan dari langkah pertama ke langkah berikutnya harus sesuai dengan tahapan, jangan terlalu cepat dan jangan terlalu lambat. Upayakan pindah saat perilaku sudah mantap.
- Penetapan setiap tahapan jangan terlalu dekat/kecil jaraknya.
- Tapi kalau terlanjur cepat pindah tahap dan perilaku yang diharapkan hilang atau tidak muncul, maka kembali ke tahap sebelumnya
Kelebihan dan Kelemahan Teknik Shaping
Menurut Lesmana dalam (Budianto, 2020:27-28) kelebihan dan kelemahan dari teknik shaping dalam Behavior Therapy adalah:
Kelebihan
- Ada hasil konkrit/nyata yang didapat (yaitu perubahan perilaku). Jika client centered therapy, humanistik, dll lebih bersifat abstrak dan menekankan pada insight yang diperoleh konseli.
- Pembuatan tujuan terapi antara terapis dan klien di awal sesi terapi dan hal itu dijadikan acuan keberhasilan proses terapi.
- Waktu konseling relatif singkat
- Kolaborasi yang baik antara konselor dan konseli dalam penetapan tujuan dan pemilihan teknik.
Kelemahan
- Beberapa perilaku tidak bisa dibiarkan terjadi meski pada saat itu sedang pada tahap extinction.
- Orang tua sering tidak sadr akan prinsip yang ia buat.
- Orang tua terlalu banyak berharap akan segala sesuatu pada anaknya.