Diperbarui tanggal 5/Des/2022

Taksonomi SOLO

kategori Belajar dan Pembelajaran / tanggal diterbitkan 5 Desember 2022 / dikunjungi: 2.50rb kali

Pengertian Taksonomi SOLO

Pada tahun 1982 di New York Amerika Serikat John B. Biggs dan Kevin F. Collis mendesain sebuah taksonomi. Hal ini dilatarbelakangi oleh berbagai akademi saat itu. Biggs dan Collis mencoba mengukur pembelajaran yang ditunjukkan oleh siswa pada saat masa belajar. Taksonomi inilah yang kemudian dikenal dengan taksonomi SOLO. Taksonomi SOLO menjelaskan bahwa Struktur Biggs dari hasil belajar yang dapat diamati yang disingkat dengan SOLO menyediakan cara sistematis untuk menggambarkan bagaimana kinerja peserta didik tumbuh dalam kompleksitas ketika mereka menguasai banyak tugas, khususnya tugas sekolah. Kemudian Slack dkk. (2003:3) menyimpulkan bahwa taksonomi SOLO adalah sebuah teknik mapan untuk membangun kegiatan belajar bermakna dan banyak digunakan dalam pendidikan termasuk membantu siswa menganalisa pekerjaan mereka sendiri dan melihat bagaimaa cara memperbaikinya.

Taksonomi SOLO merupakan salah satu kerangka yang digunakan sebagai rujukan menganalisis respon siswa, respon dalam hal ini adalah jawaban siswa terhadap masalah yang diberikan. Berkaitan dengan hal itu Hattie and Brown (2003:3) menyebutkan:
“… Like most taxonomies, SOLO describe the processes involved in asking and answering a question on scale of increasing difficulty and complexity “

Pernyataan tersebut menerangkan seperti kebanyakan taksonomi, SOLO menjelaskan suatu proses yang terlibat dalam bertanya dan menjawab pada skala meningkatnya kesulitan dan kompleksitas pertanyaan. Jadi taksonomi SOLO ini mengukur kualitas jawaban berdasarkan tingkatan yang telah ditetapkan Biggs. Taksonomi SOLO adalah teknik matang untuk membangun belajar bermakna dan banyak digunakan dalam pendidikan (Slack, at el: 2003:3). Berbicara mengenai taksonomi SOLO, Hattie & Brown (2004) mengatakan Taksonomi SOLO adalah suatu model dengan struktur yang meningkat kearah kompleksitas.

Taksonomi SOLO Berdasarkan Perkembangan Kognitif dan Deskripsi Respon

Penyusunan masing-masing pertanyaan dalam setiap soal dalam memecahkan masalah materi pokok bahasan aritmetika sosial menggunakan kriteria berdasarkan taksonomi SOLO. Menurut Asikin (2003:3) pertanyaan unistruktural adalah pertanyaan dengan sebuah informasi yang jelas dan langsung dari stem, pertanyaan multistruktural adalah pertanyaan dengan kriteria dua informasi atau lebih dan terpisah dan termuat dalam stem, pertanyaan relasional adalah pertanyaan dengan kriteria menggunakan pemahaman dari dua informasi atau lebih yang termuat dalam stem, sedangkan pertanyaan abtrak diperluas adalah pertanyaan dengan kriteria menggunakan prinsip umum yang abstrak atau hipotesis yang diturunkan dari informasi dalam stem.

Indikator Tingkatan Respon Berdasarkan Taksonomi SOLO

Bigg’s (2011:2-3) mendeskripsikan tingkatan taksonominya sebagai berikut:

  1. Prastruktural: pada tingkatan ini siswa tidak menggunakan data atau proses yang dimiliki untuk menentukan pemecahan masalah.
  2. Unistruktural: di tingkatan ini siswa hanya menggunakan salah satu data atau pola yang dimilikinya dan ada hubungan dengan masalah yang diberikan.
  3. Multistruktural: siswa menggunakan dua atau lebih data atau pola yang dimiliki dan dipahaminya tetapi tidak saling terkait atau berhubungan dalam menyelesaikan masalah.
  4. Relational: penggunaan beberapa data atau aspek yang dimiliki dan dipahami yang terintegrasi sehingga keseluruhan memiliki struktur dan makna.
  5. Abstrak diperluas: siswa menggunakan seluruh data dan informasi yang dimiliki dan dipahami yang terintegrasi secara keseluruhan dan dapat mengeneralisasi kesimpulan yang didapat dalam memecahkan masalah.