Diperbarui tanggal 2/01/2023

Strategi Diferensiasi Produk

kategori Ekonomi dan Keuangan / tanggal diterbitkan 2 Januari 2023 / dikunjungi: 1.03rb kali

Pengertian Strategi Diferensiasi Produk

Berbicara mengenai strategi diferensiasi produk, tentu tak lepas dari produk itu sendiri yang menjadi bagian penting dari sebuah pemasaran. Produk pada dasarnya adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Kotler (2008) menyatakan, Produk adalah semua yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian, perolehan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan.

Dari pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan untuk memenuhi keinginan dan kepuasan konsumen. Agar meraih keunggulan yang kompetitif banyak hal yang bisa dilakukan. Salah satu alternatif strateginya adalah pendiferensiasian penawaran secara efektif terhadap para pelanggan sasaran. Rangkuti (2009) menyatakan, diferensiasi berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain.

Saladin (2004) menyatakan, diferensiasi merupakan tindakan merancang serangkaian perbedaan yang bernilai dengan tujuan untuk membedakan penawaran perusahaan tersebut dari penawaran perusahaan pesaing. Kotler (2008) menyatakan bahwa diferensiasi produk terdiri dari:

  1. Bentuk (Banyak produk dapat didiferensiasikan berdasarkan bentukukuran, model, atau struktur fisik produk)
  2. Fitur (Sebuah perusahaan dapat mengidentifikasi dan menyeleksi fitur baru yang tepat dengan mensurvei pembeli saat ini dan menghitung nilai pelanggan dibandingkan dengan biaya perusahaan untuk masing-masing fitur potensial. Perusahaan juga perlu mempertimbangkan berapa banyak orang yang menginginkan tiap fitur, apakah pesaing mudah meniru fitur itu).
  3. Mutu kinerja (Level berlakunya karakteristik dasar produk. Perusahaan tidak harus merancang level kinerja setinggi mungkin).
  4. Mutu Kesesuaian (Tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Masalah yang terkait dengan mutu kesesuaian yang rendah adalah bahwa produk itu akan mengecewakan beberapa konsumen).
  5. Daya tahan (Ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam kondisi normal dan/atau berat, merupakan atribut yang beharga untuk poduk-produk tertentu)
  6. Keandalan (Ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu).
  7. Mudah diperbaiki (Pembeli memilih produk yang mudah diperbaiki, kemudahan diperbaiki adalah ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk ketika produk itu rusak atau gagal).
  8. Gaya (Menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli).

Strategi diferensiasi bagian dari tindakan untuk menentukan perbedaan yang sangat menentukan bagi penawaran dibandingkan dengan perusahaan kompetitor yang ada (Kotler Philip, 2018). Senada dengan Kotler, Musay (2013) diferensiasi produk yang menjadi ukuran adalah bentuk, keunikan (feature), kinerja, kesamaan mutu dengan standar, daya tahan , keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, model dan rancangan. Dengan adanya strategi ini, konsumen maupun target konsumen bisa mengenali produk perusahaan berdasarkan ciri khas khusus yang tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya.

Strategi diferensiasi dapat di lakukan dengan diferensiasi produk, perusahaan dapat memperhatikan dan memiliki kreativitas tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang sangat menarik, menyenangkan, karyawan yang sangat ramah, sangat terampil, berwawasan dan mampu mewujudkan nyata dalam keseharian sehingga para konsumen sangat tertarik dan di minati, oleh konsumen dibandingkan dengan produk yang dimiliki oleh para pesaing yang lain. Ukuran yang dirancang yang membentuk diferensiasi produk bisa tercipta melalui kelebihan produk. Usaha ini bisa menjadi momentum yang menentukan untuk mengenalkan keistimewaan baru yang sangat penting serta menjadi salah satu cara efektif untuk bersaing (Dewi & Seminari, 2017).

Kekuatan-kekuatan di luar industri penting terutama dalam artian relatif, karena kekuatan-kekuatan luar biasanya mempengaruhi semua perusahaan yang ada dalam suatu industri, maka kuncinya terletak pada kemampuan yang berlainan di antara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan untuk menanggulanginya. Sebaliknya strategi diferensiasi (diffrensiasi strategy) menyediakan produk yang diyakini konsumen sebagai suatu yang unik dalam hal yang penting bagi mereka. Sedangkan strategi fokus (focus strategy) dilaksanakan ketika perusahaan mencoba untuk menggunakan kompetensi intinya untuk menyediakan kebutuhan suatu kelompok pembeli tertentu dalam suatu industri(Firmansyah et al., 2019).

Strategi diferensiasi dengan produk yang ditawarkannya berbeda dari satu atau lebih para pesaing, melalui suatu cara atau banyak cara yang dapat dinilai oleh para pelanggan sehingga mempengaruhi pilihan pelanggan. Strategi diferensiasi sering, dihubungkan dengan keunggulan biaya rendah, keberhasilan strategi akan dapat dibedakan dalam banyak cara, diantaranya dengan cara menaikkan penampilannya, kualitas, prestise, ciri utama, jaminan pelayanan, realibilitas atau keyakinan pada produk (Ratela & Taroreh, 2016).

Dalam mengembangkan maksud diferensiasi perlu adanya pedoman dari sudut pandang Konsumen. Bagaimana menggunakan produk oleh konsumen, harus dicermati secara mendalam untuk mengerti komponen-komponen apa yang memenuhi harapan. Secara keseluruhan tujuan diferensiasi meningkatkan pembelian, kepuasan atau loyalitas nasabah. Oleh karena itu analisa konsumen dan pesaing harus dapat memberikan makna perbedaan guna meningkatkan nilai manfaat yang sesuai. Akhirnya maksud diferensiasi yang diusulkan harus diperiksa dengan menentukan reaksi para konsumen dan barangkali dengan melakukan analisa ekonomi dan sudut pandang konsumen (Putri, 2015).

Keterbukaan antara hasil yang diperoleh dan yang akan dibagikan menjadikan bank syariah tidak memakai konsep besarnya bunga untuk membagi keuntungan kepada nasabah, dengan konsep tersebut menjadikan bank syariah sama sekali tidak menyentuh riba yang dilarang oleh umat Islam (Dermawan, 2019). Strategi yang dilakukan melalui diferensisasi produk dengan kreativitas yang
tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih menarik, sejuk, aman, nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah, terampil, berwawasan, dan mampu mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih diminati oleh konsumen dibandingkan dengan produk pesaing lainnya (Fandy Tjiptono, 2015).

Strategi diferensiasi produk dalam dunia perbankan, dimaknai dengan beraneka ragam pilihan produk untuk berinvestasi sesuai dengan kemampuan ekonomi tiap individu sebagai calon nasabah. Faktor yang diterima konsumen dalam hal ini nasabah menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam memutuskan setiap keinginannya termasuk untuk memilih bank sebagai tempat untuk melakukan investasi terhadap uang yang dimiliki konsumen, khususnya dalam bank syariah yang memiliki daya tarik sendiri bagi konsumen (Munajim & Anwar, 2016). Kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama.

Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif senantiasa memiliki kemampuan dalam memahami perubahan struktur pasar dan mampu memilih strategi pemasaran yang efektif, sehingga mampu menghadapi persaingan usaha dengan lebih siap karena persaingan mencakup semua hal penawaran dan produk substitusi yang ditawarkan oleh pesaing (Kotler Philip, 2018).

Kelebihan dan Kelemahan Strategi Diferensiasi Produk

Kelebihan

Strategi diferensiasi dapat bekerja dengan baik dengan syarat yaitu:

  1. Banyak cara membedakan produk sesuai keinginan konsumen
  2. Kebutuhan pembeli beraneka ragam
  3. Banyak cara menggunakan atau mengkonsumsi produk
  4. Hanya sedikit pesaing yang mengikuti strategi yang sama
  5. Perubahan teknologi dan inovasi produk berjalan cepat

Kekurangan

Strategi Diferensiasi juga memiliki kelemahan yaitu:

  1. Inovasi produk mendorong tingginya biaya operasi
  2. Perusahaan harus melayani berbagai macam kebutuhan dan keinginan.

Istilah-istilah dalam Strategi Diferensiasi Produk

Beberapa istilah dari strategi antara lain:

  1. Best-Cost Provider Strategy yaitu Strategi ini bertujuan memberikan nilai lebih pada konsumen.
  2. More values for the money yaitu konsumen mau membayar lebih mahal karena menginginkan nilai lebih atau manfaat produk.
  3. Focused Strategy, yaitu Strategi low-cost dan diferensiasi tidak hanya diterapkan untuk produksi massal atau melayani pasar besar, namun juga dapat dilakukan untuk melayani pasar kecil atau yang kita sebut dengan ceruk pasar (niche). Strategi ini disebut dengan strategi fokus, ada focused low-cost dan focused differentiation (Muhammad, 2017).

Strategi diferensiasi yang baru telah berhasil untuk di terapkan jika manajemen mampu memenuhi persyaratan organisasi, sumber daya manusia dan sumber dana yang sewaktu waktu diperlukan. Perusahaan harus memiliki keunggulan keunggulan penelitian dasar dan memiliki kepemimpinan yang tangguh dalam teknologi yang pada akhirnya akan menghasilkan jenis produk yang baru yang begitu berkualitas dan dinilai memiliki keistimewaan yang lebih.

Strategi Diferensiasi Produk pada Bank Syariah

Tujuan dari Diferensiasi produk untuk melakukan modifikasi menjadikan produk lebih menarik. Diferensiasi ini memerlukan penelitian pasar yang cukup serius agar bisa benar-benar berbeda, diperlukan pengetahuan khusus tentang produk desain. Diferensiasi produk merupakan keunggulan utama yang dimiliki oleh industri perbankan syariah produk-produk yang ditawarkan oleh industri perbankan syariah sangat berbeda dibandingkan dengan industri perbankan konvensional (Yudhi, 2019).

Perbedaan tersebut menjadi daya tarik terhadap keputusan konsumen untuk memilih menggunakan jasa perbankan syariah. Kegiatan operasional bank syariah yang mengutamakan sistem bagi hasil menciptakan keadilan yang setara antara nasabah dan bank syariah, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan dalam proses ini. Strategi diferensiasi akan berhasil jika semua tim manajemen dapat memenuhi syarat untuk cara mengorganisasikan, sumber daya manusia, dan sumber pendanaan yang sangat di perlukan oleh perusahaan(Muhammad, 2017).

Diferensiasi dapat dianggap sebagai produk baru yaitu menemukan hubungan positif yang signifikan antara tingkat keberhasilan produk baru dengan pengukuran ke produk baru. Diferensiasi produk yaitu penawaran produk perusahaan yang memiliki suatu yang lebih baik dan lebih murah yang akan menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi konsumen dibandingkan produk pesaing (Aprileny & Andriani, 2018). Diferensiasi produk ternyata sangat berpengaruh bagi kepuasan konsumen dalam menggunakan produk yang tersedia(Astuti et al., 2019). Hal yang paling mendasar dalam diferensiasi produk yang tidak pernah terlepas dan sangat mendukung citra merek dari produk yang dihasilkan (Rinandiyana et al., 2017).

Berdasarkan dengan berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi diferensiasi produk dalam Bank Syariah Indonesia adalah upaya BSI untuk membedakan berbagai jenis dan layanan dari kompetitor. Dalam prosesnya, Bank Syariah Indonesia melibatkan banyak hal yang dalam aspek pembeda merek, bentuk, fitur, daya tahan, manfaaat, harga dan sebagainya. Tujuannya untuk keberlangsungan, perkembangan dan citra baik dari Bank Syariah Indonesia (BSI).