Diperbarui tanggal 21/05/2022

Sistem Penilaian Anak Usia Dini

kategori Pendidikan Anak Usia Dini / tanggal diterbitkan 21 Mei 2022 / dikunjungi: 32.32rb kali

Pengertian Penilaian Anak Usia Dini

Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur capaian kegiatan belajar anak. Penilaian hasil kegiatan belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses dan kemajuan belajar anak secara berkesinambungan (Anonim, 2015:71). Penilaian merupakan proses pengukuran terhadap hasil dari kegiatan belajar anak. Penilaian kegiatan di PAUD menggunakan pendekatan penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan dan keterampilan berdasarkan fakta yang sesungguhnya. Penilaian dilakukan secara sistematis, terukur, berkelanjutan, dan menyeluruh yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu (Anonim, 2015:1).

Penilaian menurut Mulyasa (2012:195) merupakan suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik dengan menerapkan prisnsip- prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti- bukti autentik, akurat, dan konsisten. Wahyudin & Mubiar (2012:52) mengemukakan bahwa penilaian pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak dan pengambilan keputusan, pengakuan, atau ketetapan tentang kondisi (kemampuan anak). Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan berbagai metode dan instrument yang relevan. Kegiatan penilaian merupakan salah satu komponen penting pelaksanaan pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran di pendidikan anak usia dini, penilaian merupakan prosedur sistematis yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang kinerja dan atau kemajuan berbagai aspek perkembangan yang dapat dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembiasaan dalam kurun waktu tertentu (Fadlillah, 2014:221).

Menurut Hasnida (2014:130) Asesmen (penilaian) tidak digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program melainkan untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan kemajuan belajar anak. Penilaian tidak dilakukan diakhir program tetapi dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sehingga kemajuan peserta didik dapat diketahui. Yaitu dengan mengamati tindakan- anak saat bermain, menggambar ataupun dari karya- karya anak yang lainnya. Menurut Purwanto dalam Sujiono (2010:200) kegiatan penilaian merupakan suatu proses merencanakan, memperoleh data dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat alternatif- alternatif bagi pengambilan keputusan.

Berdasarkan uraian pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa penilaian anak usia dini adalah salah satu komponen pembelajaran yang penting yang terdiri dari kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyampaian tentang informasi pertumbuhan dan perkembangan anak setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Penilaian harus dilaksanakan secara berkesinambungan, artinya dilakukan dengan terencana, bertahap, dan terus-menerus untuk mendapatkan gambaran mengenai tumbuh-kembang anak didik agar hasilnya menjadi lebih bermakna.

Tujuan Penilaian Anak Usia Dini

Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui dan menindaklanjuti tumbuh kembang anak selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan penilaian juga telah dijabarkan dalam Permendikbud RI No 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini pada pedoman penilaian yaitu, untuk:

  1. Mendapatkan informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama mengikuti pendidikan di PAUD.
  2. Menggunakan informasi yang didapat sebagai umpan balik bagi pendidik untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dan meningkatkan layanan pada anak agar sikap, pengetahuan, dan keterampilan berkembang secara optimal.
  3. Memberikan informasi bagi orang tua untuk melaksanakan pengasuhan di lingkungan keluarga yang sesuai dan terpadu dengan proses pembelajaran PAUD.
  4. Memberikan bahan masukan kepada berbagai pihak yang relevan untuk turut serta membantu pencapaian perkembangan anak secara optimal.

NAEYC dalam Wahyudin & Agustin (2012:53) merumuskan tujuan penilaian sebagai berikut:

  1. Untuk merencanakan pembelajaran individual dan kelompok agar dapat berkomunikasi dengan orang tua.
  2. Mengidentifikasi anak yang memerlukan bantuan atau layanan khusus.
  3. Mengevaluasi apakah tujuan pendidikan sudah tercapai atau belum.
  4. Mengetahui dan menindak lanjuti pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai anak selama mengikuti pendidikan.

Dalam pandangan yang lain penilaian mempunyai tujuan sebagai berikut (Fadlillah, 2014:223) :

  1. Untuk mengetahui berbagai aspek perkembangan anak secara individual, yang meliputi aspek fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan sebagainya.
  2. Untuk mengdiagnosis adanya hambatan perkembangan maupun identifikasi penyebab masalah belajar anak.
  3. Untuk memberikan tempat dan program yang tepat untuk anak, dalam hal ini untuk mengetahui apakan anak membutuhkan pelayanan khusus.
  4. Untuk membuat perencanaan program (curriculum planning).
  5. Untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah perkembangan anak.
  6. Untuk kajian penelitian.

Manfaat Penilaian Anak Usia Dini

Kegiatan penilaian anak usia dini memiliki arti yang sangat penting. Melalui kegiatan penilaian semua informasi akan diperoleh dan dapat diberikan tidak lanjut yang tepat terhadap hasil temuan saat penilaian dilakukan. Selain itu penilaian anak usia dini juga menyimpan berbagai manfaat, seperti yang dijelaskan oleh National Early Childhood Assesment Resource Group, manfaat asesmen (penilaian) yang harus digunakan secara tepat pada anak usia dini adalah mendukung belajar anak, mengidentifikasi anak apakah berkembang secara normal atau memiliki kebutuhan khusus, mengevaluasi program dan memonitor kebutuhan anak, sebagai wujud tanggung jawab (Fadlillah, 2014:226).

Berikut ini beberapa manfaat melakukan penilaian di PAUD:

Manfaat bagi anak

  1. Memulai pertumbuhan anak lebih sehat dan konsisten.
  2. Perkembangan anak lebih optimal.
  3. Anak- anak mendapatkan stimulus sesuai perkembangannya
  4. Anak mencari yang lebih sesuai dengan perkembangannya.

Manfaat bagi orang tua

  1. Orang tua dapat mendapatkan informasi dan memberi informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta minat anak di satuan PAUD.
  2. Memudahkan orang tua dalam memberikan stimulasi yang sesuai dan berkelanjutan dirumah.
  3. Membuat keputusan bersama orang tua dengan pihak satuan PAUD dalam memberikan dana dan memenuhi kebutuhan anak.

Manfaat bagi guru

  1. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak.
  2. Mengetahui informasi- informasi tentang hambatan atau gangguan dalam tumbuh kembang anak.
  3. Mengetahui kesesuaian stimulasi dalam layanan dengan kebutuhan perkembangan anak. Dapat memberikan informasi yang tepat untuk anak- anak.
  4. Memiliki data dan informasi tentang perkembangan anak untuk perbuatan rencana pembelajaran selanjutnya.

Fungsi Penilaian Anak Usia Dini

Penilaian kegiatan belajar anak memiliki fungsi untuk memantau kemajuan belajar, hasil belajar, dan perbaikan hasil kegiatan belajar anak secara berkesinambungan. Menurut Wahyudin & Agustin (2012:54) fungsi dari pelaksanaan penilaian adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar termasuk dalam program kegiatan.
  2. Memberikan bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan kegiatan terhadap anak agar fisik ataupun psikisnya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
  3. Memberikan informasi kepada orang tua tentang ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anaknya agar dapat memperbaiki, meningkatkan bimbingan dan motivasi serta sebagai bentuk pertanggung jawaban lembaga.
  4. Memberikan informasi kepada orang tua untuk melaksanakan pendidikan keluarga yang sesuai dan terpadu dengan proses pembelajaran di PAUD.
  5. Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan kegiatan bimbingan terhadap anak sehingga mereka dapat berkembang secara optimal.
  6. Mengetahui tingkat perkembangan fisik dan mental yang dicapai anak.
  7. Mengetahui hambatan- hambatan, kesukaran yang dialami anak dalam kegiatan belajar mengajar.
  8. Menilai tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap anak.
  9. Memberikan bahan masukan bagi berbagai pihak dalam rangka pembinaan selanjutnya terhadap anak, khususnya pada jenjang pendidikan berikutnya.
  10. Sumber data/ masukan bagi kegiatan belajar mengajar selanjutnya.

Pendapat lainnya dikemukakan oleh Anita Yus (2011:59-60) fungsi penilaian sebagai berikut:

  1. Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki rancangan kegiatan pelaksanaan program.
  2. Memberikan informasi kepada orang tua tentang ketercapain pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat memberikan bimbingan dan dorongan yang sesuai untuk memperbaiki dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
  3. Sebagai bahan pertimbangan guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan pelaksanaan program yang dilakukan sesuai dengan minat dan kemampuan anak yang memungkinkan anak
    dapat mencapai kemampuan secara optimal.
  4. Sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang memerlukan dan berkepentingan memberikan pembinaan selanjutnya demi pengembangan semua potensi anak.

Prinsip- Prinsip Penilaian Anak Usia Dini

Dalam Permendikbud No 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini pada pedoman penilaian (Anonim, 2015:73) penilaian proses dan hasil belajar anak di PAUD dilaksanakan berdasarkan pada prinsip- prinsip yang akan dijabarkan dibawah ini:

  1. Mendidik, artinya proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
  2. Berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus- menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
  3. Objektif, artinya penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektifitas penilai.
  4. Akuntabel, artinya penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas serta dapat dipertanggung jawabkan.
  5. Transfaran, artinya penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian dapat diakses oleh orang tua dan semua pemangku kepentingan yang relevan.
  6. Sistematis, artinya penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan berbagai instrument.
  7. Meyeluruh, artinya penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan perkembangan anak baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan.
  8. Bermakna, artinya hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak, orang tua, pendidik, dan pihak lain yang relevan.

Adapun yang menjadi prinsip- prinsip penilaian pembelajaran anak usia dini menurut Fadlillah (2014:226), sebagai berikut:

  1. Sistematis, artinya kegiatan penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram secara baik sesuai dengan rencana yang telah disusun, kebutuhan nyata dilapangan, dan karakteristik penggunaan instrument yang akan digunakan.
  2. Menyeluruh, artinya penilaian mencakup semua aspek perkembangan anak yang meliputi nilai- nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, serta sosial emosional.
  3. Berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
  4. Objektif, artinya proses dan hasil penilaian dilakukan sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya dan semata- mata untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan anak.
  5. Mendidik, artinya proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan, dan membina peserta didik untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
  6. Kebermaknaan, artinya bermanfaat bagi peserta didik, orang tua, guru dan pihak lain yang relevan.

Mekanisme Penilaian Anak Usia Dini

Dalam Permendikbud No 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (Anonim, 2015:74) mekanisme penilaian perkembangan anak usia dini, ialah:

  1. Penilain proses dan hasil belajar PAUD dilaksanakan oleh pendidik pada satuan PAUD.
  2. Teknik dan intrumen penilaian yang digunakan bertujuan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan adalah sebagai berikut:
    1. Pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan lembar observasi, catatan menyeluruh atau jurnal, dan rubrik.
    2. Percakapan merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan baik pada saat kegiatan terpimpin maupun bebas.
    3. Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian tugas yang akan dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik secara individu maupun kelompok serta secara mandiri maupun didampingi.
    4. Unjuk kerja merupakan teknik penilaian yang melibatkan anak dalam bentuk pelaksanaan suatu aktifitas yang dapat diamati.
    5. Penilaian hasil karya merupakan teknik penilaian dengan melihat produk yang dihasilkan oleh anak setelah melakukan suatu kegiatan.
    6. Pencatatan anekdot merupakan teknik penilaian yang dilakukan dengan mencatat sikap dan perilaku khusus pada anak ketika suatu terjadi tiba- tiba/ insidental baik positif maupun negatif.
    7. Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil kegiatan anak secara berkisinambungan atau catatan pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai salah satu bahan untuk menilai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
  3. Waktu penilaian
    Penilaian dilakukan mulai dari anak datang disatuan PAUD, selama proses pembelajaran, saat istirahat, sampai anak pulang. Hasil penilaian dapat dirangkum dalam kurun waktu harian, mingguan, atau bulanan.
  4. Pengolahan penilaian
    1. Penilaiaan proses dan hasil belajar anak dimasukkan kedalam format yang disusun oleh pendidik setiap selesai melakukan kegiatan.
    2. Catatan penilaian proses dan hasil belajar perkembangan anak dimasukkan ke dalam format rangkuman penilaian mingguan atau bulanan untuk dibuat kesimpulan sebagai dasar laporan perkembangan anak kepada orang tua
  5. Pelaporan pencapaian hasil perkembangan dan pertumbuhan anak
    1. Pelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian tentang tingkat pencapaian perkembangan anak baik secara psikis maupun fisik yang dilakukan secara berkala oleh pendidik. Apabila terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang tidak biasa pendidik dapat berkonsultasi ke ahli yang relevan.
    2. Bentuk pelaporan berupa deskripsi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak berkaitan dengan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak yang dilaporkan kepada orang tua dilengkapi dengan lampiran hasil potofolio.
    3. Teknik pelaporan dilakukan dengan cara bertatap muka dengan orang tua untuk menjelaskan hasil penilaian anak.
    4. Pelaporan secara tertulis diberikan kepada orang tua minimal sekali untuk setiap 6 bulan, sedangkan pelaporan secara lisan dapat diberikan sesuai kebutuhan.
  6. Penilaian proses dan hasil belajar pada anak usia lahir-4 tahun dapat dilakukan secara lebih fleksibel dalam hal lingkup yang dinilai, teknik dan intrumen, waktu, pengolahan, dan pelaporan penilaian.

Teknik Penilaian Anak Usia Dini

1. Teknik dan Instrumen Penilaian Anak Usia Dini

Teknik dan instrument penilaian merupakan metode atau cara serta alat yang digunakan dalam penilaian anak usia dini. Dalam pelaksanaan penilaian, hal yang perlu diperhatikan ialah teknik dan instrument penilaian perkembangan anak yang akan digunakan. Penilaian di pendidikan anak usia dini dilaksanakan berdasarkan gambaran/deskripsi tumbuh kembang dan unjuk kerja anak yang akan diperoleh dengan menggunakan teknik penilaian (Anonim, 2010:8). Teknik dan instrument penilaian yang digunakan berkaitan dengan penilaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan pada perkembangan anak usia dini (Anonim, 2015:74). Beberapa teknik dan instrument penilaian tersebut, adalah sebagai berikut:

  1. Pengamatan atau observasi
    Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung dan alamiah untuk mendapatkan data dan informasi tentang perkembangan anak dalam berbagai situasi dan kegiatan yang dilakukan. Agar observasi terarah guru dapat menggunakan instrument observasi, baik yang dikembangkan oleh guru sendiri maupun menggunakan instrument yang sudah tersedia,
    dengan tetap mengacu pada indikator pencapaian perkembangan anak. Dalam melakukan pengamatan guru perlu melakukan pencatatan sebagai bukti sekaligus pengingat terhadap segala hal yang diamatinya (Anonim, 2015: 5). Hal ini selaras dengan yang dimaksud dalam kurikulum 2013 bahwa pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan lembar observasi, catatan menyeluruh atau jurnal dan rubrik. 

    Aspek yang akan di observasi dan hasilnya nantinya akan bervariasi, tergantung tujuan penilaian, tetapi pada dasarnya terdapat beberapa cara dalam menuangkan hasil observasi ke dalam bentuk catatan, antara lain sebagai berikut. Yaitu menggunakan daftar cek/ cheklis, daftar cek merupakan instrument yang disusun berdasarkan aspek dan indikator perkembangan sesuai kelompok usia. Ceklis dapat dibuat per anak dalam satu periode tertentu, atau dapat pula dibuat per- periode dengan mencatat nama semua anak.
  2. Percakapan
    Percakapan adalah penilaian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai pengetahuan siswa terhadap sesuatu hal. Penilaian percakapan dibagi menjadi 2, yaitu percakapan terstruktur dan percakapan tidak terstruktur. Percakapan terstruktur merupakan percakapan yang sengaja dilakukan dengan menggunakan waktu dan pedoman khusus. Sedangkan percakapan tidak terstruktur adalah percakapan guru dan siswa yang dilakukan tanpa persiapan terlebih dahulu. Contohnya berdo’a sebelum dan sesudah mengerjakan sesuatu, menceritakan kejadian yang ada disekitarnya ataupun mengucapkan salam (Suyadi & Dahlia, 2014:135). Percakapan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau penalaran anak mengenai sesuatu hal. Percakapan merupak salah satu teknik penilaian yang dapat digunakan baik pada saat kegiatan terpimpin maupun bebas.

    Percakapan dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau penalaran anak mengetahui sesuatu. Percakapan merupakan pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber informasi yang dilakukan dengan dialog (tanya jawab). Penilaian percakapan dapat dibedakan menjadi percakapan tertruktur dan percakapan tidak terstruktur (Mulyasa, 2012:202). Penilaian percakapan terstruktur dilakukan sengaja oleh guru dengan menggunakan waktu khusus, dan menggunakan suatu pedoman walaupun sederhana. Dalam hal ini guru sengaja ingin menilai pemahaman anak terhadap kemampuan tertentu seperti membaca sajak, menirukan ucapan guru. Penilaian percakapan tidak terstruktur adalah menilai percakapan antara anak dan guru tanpa dipersiapkan terlebih dahulu yang dilakukan pada jam istirahat atau ketika sedang mengerjakan tugas.
  3. Penugasan
    Penugasan adalah cara penilaian berupa pemberian tugas yang harus dikerjakan peserta didik dalam waktu tertentu, baik secara perorangan maupun kelompok (Anonim, 2010:9). Contoh kegiatan yang dilakukan dalam penugasan ialah melakukan percobaan dengan menanam cabe, membuat berbagai bentuk dengan bahan plastisin dan jenis penugasan lainnya. Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian tugas yang akan dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik secara individu maupun kelompok serta secara mandiri maupun didampingi.
  4. Unjuk kerja
    Unjuk kerja merupaka teknik penilaian yang melibatkan anak dalam bentuk pelaksanaan aktivitas yang dapat diamati (Anonim, 2015: 74). Unjuk kerja adalah penilaian yang dilakukan dengan melihat penampilan siswa ketika melaksanakan aktivitas. Teknik unjuk kerja menuntut peserta didik untuk melakukan tugas yang dapat diamati.. Misalnya praktek menyanyi, menari, atau membaca syair (Zahro, 2015: 104). Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek bernyanyi, olah raga, menari dan bentuk praktek lainnya
  5. Penilaian hasil karya
    Hasil karya adalah hasil kerja siswa setelah melaksanakan kegiatan, dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni. Misalnya gambar, menari, menyanyi dan hasil karya lainnya (Suyadi & Dahlia, 2014:139). Hasil karya merupakan teknik penilaian dengan melihat produk yang dihasilkan oleh anak stelah melakukan suatu kegiatan
  6. Pencatatan anekdot
    Catatan anekdot pada dasarnya merupakan bagian dari teknik observasi. Catatan anekdot lebih memfokuskan pada catatan tentang sikap dan perilaku anak yang terjadi secara khusus atau peristiwa yang terjadi secara incidental/tiba-tiba (Anonim, 2010:9). Catatan anekdot adalah catatan sikap dan prilaku siswa dalam situasi khusus. Situasi khusus di sini adalah kejadian yang muncul di luar kebiasaan siswa, baik kejadian yang sifatnya menunjang perkembangannya maupun yang perlu mendapatkan perhatian khusus (Suyadi & Dahlia, 2014:121).
  7. Portofolio
    Dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini, dijabarkan bahwa portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil kegiatan anak secara berkesinambungan atau catatan pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai salah satu bahan untuk menilai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Anonim, 2015: 74).

    Portofolio merupakan kumpulan hasil kegiatan atau catatan mengenai aspek perkembangan siswa dalam kurun waktu tertentu, misalnya dalam waktu satu semester. Portofolio terdiri dari contoh hasil karya anak, hasil penilaian anak berdasarkan instrument yang telah disusun, foto- foto kegiatan dan beberapa pendukung lainnya seperti hasil penilaian (Suyadi & Dahlia, 2014: 139). Portofolio dipergunakan untuk mengukur prestasi belajar anak yang bertumpu perbedaan individual. Dengan demikian, portofolio dilakukan dengan membandingkan karya anak dari waktu kewaktu dengan dirinya sendiri (Mulyasa, 2012:204).

2. Waktu penilaian

Di lembaga PAUD, penilaian dilaksanakan sepanjang waktu, mulai sejak anak tiba disekolah, bermain, sampai pulang kembali (Suyadi & Dahlia, 2014:120). Selanjutnya dikutip dalam (Anonim, 2015:74) tentang hasil penilaian dapat dirangkum dalam kurun waktu harian, mingguan dan bulanan. Penilaian dilakukan secara alami, baik berdasarkan kondisi nyata yang muncul dari perilaku anak selama proses berkegiatan maupun hasil dari kegiatan tersebut. itulah yang disebut penilaian autentik.

3. Pengolahan Penilaian Anak Usia Dini

Dari hasil informasi dan data yang diperoleh, maka guru akan mengolah serta mendeskripsikan hasil dari pelaksanaan evaluasi sehingga pada akhirnya akan memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar siswa atau juga hal lainnya yang berkenaan dengan pembelajaran di PAUD (Wahyudin & Mubiar, 2012:86). Pengolahan penilaian dalam kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini mencakup kegiatan:

  1. Mencatat hasil penilaian perkembangan anak kedalam format yang disusun oleh pendidik setiap selesai melakukan penilaian.
  2. Dilanjutkan dengan kegiatan merangkum semua hasil perkembangan anak dan dipindahkan kedalam format yang telah disiapkan baik harian maupun bulanan. Sehingga dapat dibuat kesimpulan sebagai dasar laporan perkembangan anak kepada orang tua.

4. Pelaporan Penilaian Anak Usia Dini

Setelah melaksanakan pengolahan dan pendeskripsian maka selanjutnya guru menuliskannya dalam laporan pendidikan anak (Wahyudin & Mubiar, 2012:86). Pelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian tentang tingkat pencapaian perkembangan anak baik secara psikis maupun fisik yang dilakukan secara berkala oleh pendidik (Permendikbud, 2015:75). Tujuan pelaporan adalah untuk memberikan penjelasan kepada orang tua dan pihak lain yang memerlukan tentang pertumbuhan dan perkembangan dan hasil yang dicapai oleh anak selama berada di lembaga pendidikan anak usia dini (Wahyudin & Agustin, 2012:87). Jika ditemukan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak biasa pada anak, pendidik dan orang tua dapat berkonsultasi ke ahli yang relevan.

Terkait dengan pelaporan hasil penilaian dalam kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini terdiri atas:

  1. Bentuk pelaporan hasil penilaian anak usia dini berupa deskripsi pertumbuhan fisik dan perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak yang dilaporkan kepada orang tua (Permendikbud, 2015:75). Laporan semester disampaikan dalam bentuk narasi, hasil rangkuman perkembangan anak didik sebagai dampak dari proses belajar selama satu semester. Dalam menyusun ulasan (deskripsi) ditulis dengan kalimat yang efektif/ tidak terlalu rumit dan obyektif sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua atau bagi yang berkepentingan terhadap laporan perkembangan anak didik (Kemendikbud, 2015: 20).
  2. Pelaporan dilakukan dengan cara bertatap muka dengan orang tua untuk menjelaskan hasil penilaian anak (Permendikbud, 2015:75). Teknik dalam menyampaikan hasil penilaian dapat melalui lisan maupun tertulis. Secara lisan dapat dilakukan dengan bertemu dengan orang tua peserta didik atau pihak terkait melalui pertemuan rutin ataupun kunjungan rumah. Sedangkan untuk secara tertulisnya, hasil penilaian dapat disampaikan dalam bentuk catatan atau buku kegiatan harian, serta melalui buku rapor (Fadlillah, 2014:246).
  3. Pelaporan secara tertulis diberikan kepada orang tua minimal sekali untuk setiap 6 bulan, sedangkan pelaporan secara lisan dapat diberikan sesuai kebutuhan (Permendikbud, 2015:75).

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penilaian Dalam Kegiatan Pelaksanaan Program PAUD

Dalam penilaian ada beberapa faktor yang harus diperhatikan guna memperoleh penilaian yang benar- benar menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari subjek (anak) yang dinilai. Penilaian dipengaruhi beberapa faktor antara lain akan dijelaskan sebagai berikut (Anita Yus, 2011:61):

  1. Guru sebagai penilai, dalam hal ini guru dituntut untuk memiliki kemampuan (kompetensi) dalam melaksanakan penilaian. Guru dituntut harus memahami konsep penilaian, mengenal alat- alat penilaian yang dapat digunakan dalam berbagai bentuk, media dan langkah- langkah pelaksanaan program TK, terampil menggunakan alat penilaian dan dapat menginterpretasi hasil penilaian.
  2. Anak sebagai sasaran penilaian, anak TK memiliki berbagai potensi dan kemampuan yang pada dasarnya merupakan satu kesatuan. Guru harus memahami semua kemampuan tersebut serta memahami bagaimana kaitan antara kemampuan yang satu dan kemampuan yang lain.
  3. Alat penilaian, banyak alat penilaian yang dapat digunakan untuk memperoleh data penilaian. Tetapi tidak semua alat penilaiaan tepat untuk mengungkap semua dimensi pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan diungkap.
  4. Tempat dan waktu penilaian tentunya disesuaikan dengan kebutuhan penilaian.

Daftar Pustaka

Dewi, Puput Novia., Jenny IS. Poerwanti, & Sutijan. Penerapan PenilaianPortofolio dalam Asesmen Perkembangan Motorik Halus Anak di TKSe-Gugus Arjuna Kecematan Jatipurno. Semarang: UniversitasSebelas Maret. Jurnal: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/paud/article/view/9770.

Damayanti, Eka. Dkk. 2018. Manajemen Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini Pada Taman Kanak-Kanak Citra Samata Kabupaten Gowa. Makasar: Universitas Negeri Islam Alauddin Makasar. Jurnal. http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/nanaeke/article/view/6861.

Fadlillah, M. 2014. Desain Pembelajaran PAUD Tinjauan Teoritik &Praktik. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Khadijah. 2016. Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Medan: PerdanaPublishing. Mulyasa, E. 2012. Manajemen PAUD. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nanik, Setiyani. 2014. Analisis Pelaksanaan Penilaian Portofolio Motorik HalusAnak Usia 4-6 Tahun Oleh Guru TK Sekecamatan Kretek, Bantul, Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi. https://eprints.uny.ac.id/13426/.

Roopnarine, Jaipaul L & Johnson, James E. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Berbagai Pendekatan Edisi Kelima. Jakarta: KENCANA.

Sujiono, Yuliani Nurani & Bambang Sujiono. 2010. Bermain Kreatif BerbasisKecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.

Uyu, Wahyudin & M.Agustin. 2012. Penilaian Perkembangan Anak UsiaDini: Panduan Untuk Guru, Tutor, Fasilitator dan Pengelola PendidikanAnak Usia Dini. Bandung: Refika Aditama.

Yus, Anita. 2011. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak- Kanak. Jakarta: Kencana.

Zahro, Ifat Fatimah. 2015. Penilaian Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. Siliwangi. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi.Jurnal: http://ejournal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/tunas-siliwangi/article/view/95.